Papi Tardozzi dan Papi Peri Gigi Menjadi Sasaran Amarah Para Fans Ducati dan Italia Di Mugello #ItalianGP





Live TV MotoGP berusaha keras penyembunyikan boo yang dibuat para fans Ducati di sirkuit Mugello #ItalianGP. Sebenarnya sejak sesi FP2 dia udah di boo dan itu sangat keras sampai kedengaran di TV. Akhirnya setiap mereka memberi si culas #MalinKundang Marc Marquez, maka environment sound di mute. Fakta bahwa dia mencetak rekor dan pole ke-100 dengan mengambil line adiknya Alex Marquez sebagai referensi dan melakuknnya dengan cara lebih cepat adalah salah satu hal yang "disembunyikan" dari kamera live tetapi di sirkuit itu beredar di media sosial. Fans Ducati sebagian besar adalah fans Pecco dan fans Enea yang beralih ke Pecco karena mereka setia pada Ducati. Dan Mugello adalah rumah Ducati seperti Misano adalah rumah Aprilia. 

Di masa lalu Mugello juga adalah rumah ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi yang menjadi pemenang terbanyak di Mugello disusul Pecco. Jadi kondisi di Mugello yang rame kemarin lebih karena mereka pengen kasih dukungan untuk Ducati, Pecco dan VR46. Maka jadilah ketika si culas Marc Marquez memenangi balapan Sprint dia sebenarnya di boo meski pada akhirnya itu berubah jadi tepuk tangan di podium karena Pecco tepuk tangan.

Yang cukup menarik adalah di antara semua itu para fns Ducati dan Pecco menjadi sasaran amarah karena Papi Tardozzi menggunakan "Ducati" sebagai alasan untuk para fans di sirkuit untuk menghormati Marc. Papi Tardozzi tampak meminta para fans untuk diam dan menunjuk baju merahnya dengan mengatakan dia memakai baju merah (seragam Ducati) yang adalah juga seorang Ducati. Misilihnyi idilih dia melakukan kecurangan tepat di depan mata para fans Ducati, lalu seolah para pentolan Ducati itu meminta fans menerima perilaku curang si culas. Jadilah ketika gw mencari perkataan kesal Pecco pada Papi Peri Gigi yang ada malah penuh dengan kata-kata marah kepada duo pentolan Ducati itu.

Well Pecco memang mengatakan dia agak kesal pada Papi Peri Gigi karena seperti yang dia bilang klo sampai dia g kompeititif di Mugello berarti ada masalah dan ada yang salah. Mengingat terakhir dia latihan di Mugello bareng anak VR46 dengan Panigale, dia bisa melaju hampir sama dengan kecepatan MotoGP dalam beberapa lap, lha di Sprint dia malah lebih lelet 0,3 - 0,4 detik dari tahun lalu. Dia bisa masuk tikungan dengan baik terutama setelah track lurus karena pengereman sudah membaik tetapi kecepatan di tikungan menghilang. dan itu membuat dia lebih lambat dalam waktu lap keseluruhan karena g bisa cepat di hampir tiap tikungan terutama setelah paruh kedua balapan Sprint.

"Saya kecewa, bukan hanya sekedar kecewa, ini berbeda. Saya berharap memiliki kecepatan yang mirip dengan tahun lalu, tetapi saya 3-4 persepuluh lebih lambat dan itu menjadi masalah. Itu adalah Sprint seperti yang lain, begitu saya mendekati pembalap di depan saya, saya tidak dapat melakukan apa pun dan itu adalah batasan yang sangat besar. Saya sangat repetitif seperti setiap akhir pekan balapan, tetapi itulah ceritanya. Alex mengatakan tidak ada yang bisa masuk tikungan seperti saya? Mengerem dari lintasan lurus adalah satu hal, masalahnya adalah tikungan, di mana saya kalah dan saya tidak dapat membawa kecepatan yang biasa saya lakukan ke tikungan. Tahun ini saya mengerem keras, tetapi saya tidak bisa menikung dan itu menyebalkan. Di track ini sebelumnya ada tikungan di mana saya membuat perbedaan dibandingkan dengan yang lain, saya berbicara tentang Casanova, Correntaio, Buccine, dan Arrabbiata (nama tikungan kak). Namun, sekarang, yang lain yang membuat perbedaan pada saya" katanya dengan raut kesal. 


“Itu mengejutkan karena saya tidak menyangka akan mengalami kesulitan seperti ini. Saya pikir saya akan melaju seperti tahun lalu, kurang lebih seperti yang Marc lakukan hari ini, dengan kecepatan 1’46’0, tetapi saya bahkan tidak bisa mendekatinya. Menurut saya wajar untuk merasa pahit ketika Anda berjuang untuk Kejuaraan Dunia dan kemudian tiba-tiba Anda tidak dapat melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Saya tidak pernah menjadi orang yang suka berteriak atau marah, kami mencoba menyelesaikan situasi, tetapi itu memalukan. Faktanya adalah saya bertarung seperti biasa, seperti yang selalu saya lakukan dan kemudian dari satu tahun ke tahun berikutnya saya mengalami kemunduran. Saya mencoba memahami balapan, mengelolanya, karena sulit untuk memacu dengan keras karena cuaca panas, tetapi pada awalnya saya pikir saya bisa bertahan bersama Alex. Masalahnya adalah saya tidak bisa membuat motor gugup (sulit dikendalikan) dan pada saat itu saya mengerti bahwa itu akan menjadi balapan seperti biasa, karena begitu saya mendekat, bagian depan mulai menutup dan saya berisiko terjatuh" tambah Pecco yang mengakui dia terang-terangan menunjukkan kekesalannya pada Papi Peri Gigi kali ini di depan publik karena dia merasa mengecewakan fans Ducati, fans dia sendiri dan fans Italia yang adalah rumah dia sebagai orang Italia, Ducati dan VR46.


"Hal yang luar biasa adalah bahwa orang-orang (fans) ini luar biasa dan semua rasa sayang ini sangat berarti, karena saya memberikan begitu banyak kepada mereka dan begitu pula sebaliknya. Hal yang paling menyedihkan bagi saya adalah tidak dapat memberikan apa yang seharusnya saya bisa dapatkan kepada mereka. Kami berusaha untuk mendapatkan stabilitas yang lebih baik di test Aragon, tetapi itu tidak cukup. Langkah lain diperlukan, mengingat sebelumnya saya mampu tampil kuat saat memasuki tikungan, tetapi sekarang saya tidak mampu lagi. Kondisinya besok bisa berubah, cuaca bisa lebih dingin dan penting untuk memahami cara mengelola ban depan, dimulai dari pemanasan, karena saya merasakan banyak pergerakan di depan. Saya melihat yang lain melakukan hal-hal yang tidak dapat saya lakukan" tutupnya.

Ini adalah District 9, seri penting untuk Pecco dalam ujian naik level karir dia. Kenapa gw bilang naik level, karena dia harus melawan dua Marquez sekaligus yang saling bantu demi skenario "Pecco is not an option". Dua lawan satu plus Desmo GP25-1 adalah lubang jarum dia.  Klo dia g bisa lolos dari lubang jarum di sini maka musim bisa dibilang ini selesai untuk dia kecuali ada briking niius nongol dan mari g mengharapkan itu karena menurut gw itu urusan langit. Dan entah kenapa Papi Domenicali tiap melihat si culas mencetak rekor dengan cara culas, selalu menggelengkan kepala dengan tangan tersilang yang dianggap komentator MotoGP sebagai tanda kekaguman. Cukup menarik melihat pergerakan pasar saham hari Senin klo si culas menang di Mugello. Filing gw dia g dapat jatah ori, dan ori dimasukkan undian. Tetapi pertanyaannya pengganti ori dia apa...?? Undian atau tetap jatah tapi KW1...?? Tapi mana tau gw salah dia tetap dapat ori ye kan...?? DNA motor sudah dirubah. Dan anak sains tau, klo DNA sudah berubah menjadi lebih buruk maka cara bongkar pasang ala Frankenstein hanya akan memberikan kemungkinan berhasil yang kecil, klo g mau dibilang g mungkin. Tapi ya mana tau ada petir nongol dari langit untuk jadi sumber energi ye kan...?? Karena DNA motor memang harus diubah demi skenario dan siapa pun yang berhasil melakukan cara Frankenstein ini akan diingat dengan sangat baik karena berhasil melawan "skenario tertulis". Lha gw ngebahas apa cobak...Wkwkwkwkwk... Eniwei, apakah ini berarti perang Gigi VS Pecco dimulai ala Gigi VS Dovi...???







Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. https://x.com/AcMiguelca10/status/1936524774995345444

    Ini salah satu akun yg bahas masalah ducati di boo

    BalasHapus
  2. Sebenarnya siapa dibalik ini semua membuat pecco g nyaman dari desmo nya sampe ban.
    Entahla mungkin mengandung bunga untuk menemani papi peri lin jarvis bersantai di rumah.

    BalasHapus
  3. pecco pasti kalau karena yg di lawan itu 2 rider sy saling bantu membantu yaitu 93 dan 73.. gila apa bisa menang lawan 2 rider yg culas.... sdh di pastikan juara dunia 2025 pastilah si culas 93rmo.. gak usah nonton motogp lagi percuma habis energi aja 😂😂😂😂

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...