#IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Dan Anomali Desmo GP25-1 Motegi: Motornya Sama, Setupnya Sama, Feelingnya Beda, Jadinya Saya Cuma Numpang Di Atas Motor




Teka-teki tak berhadiah ada di paddock #IkanNiuDiLuarRencana Pecco Bagnaia. Dengan motor yang secara teori sama dengan Motegi tanpa mengubah setup dan strategi dia gagal total di Mandalika #IndonesianGP karena kedua motor itu tidak berfungsi sama sekali. Dia menggunakan dua motor berbeda untuk Sprint Race dan Full Race. Strategi yang sama dia pakai di Philip Island #AustralianGP dan di hari Jumat ternyata malah satu motor agak berfungsi dan motor yang lain tetap tidak berfungsi. Kemarin dia sempat mengatakan ingin hanya memakai satu motor itu untuk balapan akhir pekan, tetapi nampaknya diveto oleh team karena mereka harus menyimpan motor dengan "hasil" terbaik untuk hari Minggu in case motornya kenapa-napa pas kualifikasi plus in case balapan berjalan flag to flag. Tetapi sejak kemarin pagi Pecco nampaknya mengubah rencana tiba-tiba yang nampaknya agak bikin gusar Tardozzi. Dia memutuskan memakai motor cadangan dia yang memberi hasil baik kemarin hari ini. Hasilnya ternyata tetap tidak berubah, dan bukan lagi hal yang mengagetkan karena sama dengan Mandalika di mana bahkan Chantra finish di depan dia saking dia melebar melulu. Kalau itu otak si culas, maka dia akan lebih memilih memaksa motornya meski beresiko crash tetapi Pecco sedang dalam agenda mengumpulkan data anomali motornya sehingga memilih yang penting finish. 

Sangat sulit, ya, sangat sulit. Kami melihat datanya dan kami mengerti... Sebenarnya, tidak (bukan maksudnya mengerti ada apa tapi mengerti akan lambat), kami sedang mencoba memahami. Ini rumit karena datanya menjelaskan dengan sangat jelas apa yang terjadi: Motornya banyak bergerak, tetapi kami tidak tahu mengapa. Saya tidak mengerti, kami sedang bekerja keras. Saya tidak tahu berapa kali tahun ini mereka mencoba mencari solusi, tetapi kami mengerti bahwa masalahnya bukan pada setup atau perangkat elektronik. Masalahnya ada pada hal lain dan kami sedang mencoba memahaminya. Aneh karena kemarin saya mulai merasa sedikit lebih baik dan pagi ini juga sama (FP2). Saat kualifikasi, saya mulai merasakan sesuatu yang aneh dan di Sprint juga, saya tidak bisa mengendarai motor. Saya kembali hanya jadi penumpang, hanya mencoba mengendalikan guncangan dan berkali-kali saya harus menutup gas saat keluar tikungan, aneh" kata Pecco soal kebingungan dia dengan motornya. Gap dia hanya sisa 8 dari Bez dan besar kemungkinn dia tersingkir dari P3 klasemen.

"Sejujurnya, mengakhiri musim seperti ini sulit. Untungnya, Motegi juga membantu team, mereka menunjukkan kepada kami bahwa dalam situasi normal (g ada chatter dan semua berjalan normal) kami bisa berjuang. Kami hanya perlu memahami mengapa ini hanya terjadi di Jepang, secara teori semuanya seharusnya sama (karena motornya sama), jadi kami melewatkan sesuatu. Motornya juga sama seperti di Indonesia, tetapi hanya berfungsi normal di Motegi. Mengapa? Team sedang mencari tahu. Dibanding dengan awal musim, feeling di atas motor lebih buruk, dan sulit dimengerti. Di awal muim saya tidak senang karena saya tidak bisa bertarung, hanya mengikuti mereka, tetapi motornya berperilaku mirip dengan motor 2024. Mulai dari Le Mans, lalu di Austria, semuanya menjadi lebih buruk" kata Pecco soal anomali motornya.

Fakta bahwa motor ini hanya bisa dikendarai dengan riding style si culas Marc Marquez membuat DiGia yang riding style memang agak kasar (dia lumayan bagus dengan GP23 seperti Marc bagus dengan GP23 artinya dia agak cocok dengan GP25-1) sulit untuk kombek karena start dari belakang. Alhasil tidak ada Ducati di podium hari ini, dan menurut Pecco klo ada Marc yang akur sama "motor pilih kasih" pasti dia yang di podium mewakili Ducati karena dia biasanya bagus di sirkuit kiri Philip Island.

“Saya pikir jika Marc ada di sini, motor itu pasti sudah naik podium, jadi mungkin masih begitu. Saat ini kami fokus untuk memahami apa yang tidak berfungsi. Karena motor kami kuat ketika semuanya berjalan baik, tetapi entah mengapa kedua motor saya tidak berfungsi normal. Kami perlu memahami alasannya karena kami tidak bisa menjelaskan semua pergerakan (motor chatter) ini. Untuk besok? Entahlah. Tergantung bagaimana perasaan saya di atas motor. Kalau seperti hari ini, situasinya akan sangat rumit, kalau tidak (motor Motegi kembali), saya bisa bersaing untuk posisi lima besar. Kami harus mencoba memecahkan masalah ini" tutup Pecco yang di hari Kamis sempat mengatakan bahwa kalau teka-teki ini tidak kunjung terpecahkan dan bahwa musim depan mesin mereka akan tetap sama, maka dia g bisa menjamin hasil apa pun kecuali bahwa dia menjamin akan terus berusaha memecahkan teka-teki Desmo GP25-1 tanpa bisa menjelaskan akan seperti apa masa depannya di Ducati.

Entah kenapa pasca kemenangan Fermin di Mandalika dan CEO Marquez brother absen dari track, skenario "Pecco is not an option" mulai meleng. Fermin mulai diplot untuk menggantikan Pecco tahun 2027. Lalu sang adik yang lelah-lelah jadi jongos di awal musim dan OTW mengklaim P2 klasemen...?? Mbuh kenapa hilang dari peredaran skenario. Mungkin karena ini bukan skenario LM tapi skenario Marquez brothers tok...??? Terutama karena dia g masuk dalam "kontrak"...?? Kuaci...??

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Kalo begitu emak alex dan fermen di lenovo ducati 2027 ???

    BalasHapus
  2. itu motor chatter banget, keliatan jelas di kamera on board nya pecco. pantesan dia lambat banget pace nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tardozzi bilang "yang chatter itu utak pecco" hehehehe.

      Hapus
  3. terlalu banyak drama spanyol, semenjak ada si culas drama motogp jadi ajang nepotisme ktp S

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...