#IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Kembali Nol Kali Ini Di #AustralianGP: Lebih Baik Crash Saat Berjuang Meraih Poin Daripada (Crash) Di Posisi Terakhir




DNF berturut-turut setelah kemenangan gemilang di Motegi. Pantang menyerah di bawah tekanan dan ditambah hubungan memburuk dengan Papi Tardozzi. Sepanjang akhir pekan dia membuktikan bahwa dia tidak "gila" seperti yang dikatakan oleh Tardozzi. Motornya memang terbukti aneh bahkan dengan setup dan part sama persis selama 3 balapan jelas berperilaku berbeda. Sprint #AustralianGP berakhir buruk meski menggunakan satu-satunya motor yang bekerja dari 2 motor yang sama persis. Ketika WUP pagi ini, motornya jelas berguncang bahkan ketika di track lurus keluar tikungan terakhir. Dia tidak perlu berisik lagi untuk membuktikan itu perkara motor bukan perkara otak atau mental. Setelah setengah balapan panjang berkutat di bagian belakang pasca penalti 3 grid, dia berhasil merangsek maju. Dia bahkan berhasil menyalip sang pole man, #JurdunMenclaMencle Snack Taro (yang jelas kena ban apes tanpa perlu lu bilang karena keliatan) sebelum akhirnya crash karena ban habis dipaksa habis-habisan. Tapi dia lebih puas pulang nol poin dengan crash ketika berhasil memperbaiki posisi, daripada crash ketika ada di posisi paling belakang tanpa bisa melakukan apa pun dn tuh tetap crash. Gelas 1/10 penuh...?? Yang penting ada kata penuhnya heheheh.

“Berjalan lebih baik daripada kemarin. Untungnya, pagi ini kami mencoba sesuatu yang tidak berhasil, dan kami melaju ke arah yang berlawanan untuk balapan. Motornya jauh lebih stabil, meskipun lebih melelahkan untuk dikendarai dan kurang lincah. Saya bisa memacu sedikit lebih keras dan mempertahankan kecepatan yang lebih cepat daripada pembalap di depan saya, jadi saya bisa mengejar ketertinggalan. Saya hanya kehilangan sedikit waktu di tiga atau empat lap pertama saat mencoba memahami motor. Saya perhatikan bahwa karena sadel saya sangat sempit, pergerakannya lebih sedikit. Cara berkendaranya memang berbeda, tetapi lebih baik" kata Pecco yang nampaknya melakukan perubahan ergonomis pada motornya demi mendapatkan grip ban belakang.

"Ketika Anda benar-benar mencapai batasnya, sejujurnya agak terlalu melewati (batas), mudah untuk terjatuh. Saya harus menerimanya karena saya tidak ingin finish terakhir lagi, dan ketika Anda memaksakan diri seperti yang saya lakukan hari ini, Anda bisa terjatuh. Tidak banyak lap tersisa (ketika crash), tetapi 10 besar masih mungkin, dan saya terus berusaha. Ini jauh lebih baik daripada kemarin atau di Indonesia. Saya lebih suka jatuh seribu kali saat berjuang untuk posisi dan poin, daripada ketika saya berada di posisi terakhir" tambahnya tenang. Seperti yang gw bilang penentuan apakah motor Motegi itu valid atau g adalah #MalaysianGP karena di sana carcass ban belakang normal asimetris kanan (di PI asimetris kiri) dan ban depan juga standa meski di Motegi ban depan komponnya naik satu level. Kalau dia bisa bagus (tahun lalu dia cetak rekor lap) di Sepang, maka motor Motegi terkonfirmasi dan Maandalika serta PI adalah anomali. Kalau tidak, maka Motegi yang jadi anomali.


"Apakah ssaya bisa membaik di Sepang? Ya dan tidak, karena saya biasanya finish di podium di dua trek saat ini (Mandalika dan PI). Jadi saya akan bilang tidak. Itu tergantung perasaan saya. Hari ini saya bisa saja berjuang untuk finis 10 besar, itu bukan sesuatu yang membuat saya senang, tetapi ini adalah titik awal. Kami akan mencoba memperbaikinya dan menemukan sesuatu yang membuat saya merasa lebih nyaman dengan motor ini, seperti yang terjadi di Jepang. Itu (terasa seperti) Ducati saya, (sedangkan) yang saya kendarai (selama) tahun ini (terasa) bukan, dan kami perlu memahami alasannya" jawab Pecco soal kemungkinan membaik di Sepang. Di sisi lain dia sedikit lenih terbuka soal #MisanoTest.


"Kami pikir kami telah menemukan keseimbangan yang tepat setelah test Misano, sehingga di Motegi semuanya berjalan mulus. Apa yang terjadi di balapan-balapan berikutnya tidak dapat diterima dari sudut pandang saya, kecuali perasaan yang hampir tak terlukiskan. Di Indonesia, secara teori saya memulai balapan dengan motor yang sama dengan yang saya pakai menang di akhir pekan sebelumnya dan saya (ternyata) tidak bisa membalap, hal yang sama terjadi di sini. Saya tahu ini tahun yang sulit, ada sesuatu yang tidak beres dan tidak mudah untuk memahami apa yang terjadi. Saya hanya bisa turun ke track dan memberikan 100 %. Penyebab motor saya berguncang di Warn Up? Lebih baik jangan bicarakan itu, maaf" tutup Pecco menolak berbicara soal teknis. Seperti biasa nampaknya dilarang Ducati.

Gw fokus persiapkan podcast dan recording selama 2-3 hari ke depan karena Kamis gw mau cuti jadi kemungkinan postingan bakal sesempatnya dan mungkin live podcast kita liat aja karena gw biasanya baru pulang dari mana-mana udah malem banget heheheheh.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Putus kontrak ipikih solusi nya seperti siculas ? Misal ada salah satu rider di team kendala cidera tak kunjung membaik hingga retire.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tahun depan line up rider sudah fix. Pecco g bisa putus kontrak kecuali Ducati yang putus. Itu pun resiko dia cuti balapan.

      Hapus
  2. Emang uda didorong ke pinggir jurang, sehingga pilihannya cuma pindah pabrikan setelah habis kontrak

    BalasHapus
  3. 2027 pindah ke Aprillia aja gantiin martin secklek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Martin mungkin malah mau perpanjang setelah kemenangan Raul kemarin

      Hapus
  4. kasihan pecco di cuekin gigi daligna, coba kalau itu si culas gigi langsung hampirin dgn jongkok kayak pembantu sungkem ke majikan 😀😀😀😀

    BalasHapus
  5. Ducati otw Honda 2.0 sedangkan lihat Honda sekarang step up lebih baik dari Yamaha,toxic kalau udah masuk memang suka begitu mirip Honda jaman dahulu dia saja yang Ok tapi rider lain kesulitan

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...