#IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Keberatan dengan Cara Dorna Era Liberty Media "Memainkan" Rating Penonton: Jangan Dulu Bahas Ban Bocor, Saya Ingin Membahas Kurangnya Kepekaan Pada Moto3 dan (Alm.) Simoncelli
#IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia dikena dengan rider yang punya perasaan peka. Dia peka dengan apa yang salah di motornya dan itu juga yang membuat dia peka pada masalah di luar motornya. Alih-alih membahas soal masalah teknis ban bocor yang merusak peluang podiumnya setelah kemenangan dominan di Sprint #MalaysianGP, dia menyoroti cara Dorna di era Liberty Media yang melakukan segala cara demi "rating" penonton. Dia nampaknya sudah kurang suka ketika di hari Kamis, tepat 14 tahun kepergian mendiang Marco Simoncelli di sirkuit Sepang, Dorna merilis dokumenter 10 tahun Sepang clash yang mengundang perdebatan alih-alih mengenang mendiang Super SIC yang mumpung mereka ada di Sepang tepat ketika peringata 14 tahun. Dia juga sebenarnya menyoroti dokumenter itu yang "mencatut" gambarnya di garasi ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi tanpa izin mengingat dia sendiri sudah menolak untuk ikut serta dalam pembuatan dokumenter itu.
Rilis itu sebenarnya sudah bikin dia keberatan, lalu datanglah keputusan untuk tetap balapan terutama untuk anak Moto3 ketika 2 rekan mereka belum jelas kabarnya dilarikan kerumah sakit dalam kondisi cedera parah yang jelas diketahui oleh seluruh paddock dan semua orang di sirkuit. Menurutnya itu menunjukkan betapa Dorna tidak peka dengan kondisi mental para rider Moto3 yang bahkan para rider MotoGP pun (terutama para rider Italia VR46 karena para rider Spanyol nampaknya g terlalu terpengaruh) harus balapan dengan kuatir dan penuh doa dengan harapan ada kabar baik ketika mereka melakukan pekerjaan "tampil" balapan.
"Pertama-tama, kita perlu membicarakan apa yang terjadi di Moto3; itulah masalah sebenarnya, bukan ban bocor" kata Pecco begitu memulai debrief media. Masih ingat tahun lalu dia adalah orang pertama yang bilang "tidak akan balapan meski itu berarti kehilangan peluang pertahankan gelar jurdun" ketika FIM berniat tetap menggelar race di Valencia yang sedang ditimpa musibah banjir bandang...?? Disaat #JurdunMangkage Jorge Martin bilang akan tetap balapan di mana pun balapan akan digelar termasuk Valencia #MalinKudangPerebutHakOrang Marc Marquez mengatakan salut pada Pecco yang menggunakan cara ekstrim untuk menolak balapan dengan kondisi tidak peka pada musibah yang terjadi.
"Saya sangat senang dengan kabar bahwa Rueda baik-baik saja, kecuali beberapa memar dan patah tangan, tetapi belum ada kabar resmi tentang Dettwiller, jadi kita harus menunggu sampai ada kabar terbaru. Akan lebih baik jika mereka hanya mengatakan bahwa nyawanya tidak dalam bahaya. Untungnya, bukan saya yang harus membuat keputusan seperti ini (menjadi Dorna yang memutuskan balapan tetap digelar). Saya rasa beberapa keputusan ini dibuat dengan cara yang tidak akan saya lakukan (dia akan memilih membatalkan balapan seluruhnya). Ya, begitulah. Sangat sulit bagi saya. Mungkin saya terlalu berempati. Saya rasa membiarkan pembalap muda seperti mereka berkompetisi dalam balapan 10 lap dalam kondisi seperti itu, setelah melihat helikopter lepas landas dengan dua rekan mereka bukanlah ide yang bagus. Aku tidak akan pernah mengerti (keputusan Dorna)" kritik Pecco dengan keras. Well yang non Malaysia di Sepang kemarin pasti sadar bahwa para penonton lokal penuh di tribune adalah karena ingin melihat debut balapan rider Moto3 mereka, Hakim Danish sebagai wildcard. Mereka juga punya 2 wildcard di Moto2 Helmi Azman dan Azroy Hakeem. Jadi membatalkan balapan akan membuat penonton lokal sangat keberatan. Nasionalisme mereka pada rider lokal harus gw akui lebih besar dari nasionalisme gw sendiri pada rider lokal.
“Saya pikir para rider memiliki kepekaan dalam banyak hal yang tidak dimiliki oleh mereka yang membuat keputusan tertentu (Dorna). Bahkan ide untuk merilis film dokumenter, jika boleh disebut begitu, mengenai tahun 2015, menurut saya, bukanlah ide yang bagus. Beberapa peran digambarkan dengan cara yang agak menyimpang. Saya tidak ingin membahasnya, tetapi memang tidak perlu melakukannya. Terutama melakukannya di hari seperti Kamis, hari peringatan SIC. Saya ditanya di awal tahun dan saya menjawab bahwa itu tidak layak dibicarakan. Mereka memasukkan Dovizioso yang mengatakan dia tidak ingat apa-apa, dan bahkan Sasaki, yang tidak bisa berbuat apa-apa, kasihan sekali. Saya bahkan tidak mengerti pilihan itu, semua orang punya keputusannya sendiri. Sejujurnya (bilasaya jadi rider Moto3), saya tidak akan start balapan Moto3 hari ini (menolak ikut balapan)" kata Pecco sinis dengan apa yang dilakukan oleh Dorna dan Liberty Media selama akhir pekan #MalaysianGP. Dia juga menyoroti dihapusnya sesi Warm Up untuk #Moto3 dan #Moto2 demi menghadirkan rider parade setelah Warm Up MotoGP yang mana itu juga sudah dikorting dari 20 menit jadi cuma 10 menit. Menurutnya itulah yang menyebabkan rider tidak mengetahui masalah teknis motornya sebelum balapan digelar dan sebagai konsekuensinya mereka baru mengetahui masalah pada motornya saat sighting lap atau malah ketika balapan. Penyebab awal kecelakaan antara Dettwiler dan Rueda kemarin adalah Dettwiler mengalami masalah pada motornya (mogok) saat sighting lap dan Rueda yang kurang perhatian pada kondisi di depannya (sejujurnya gw mikir dia itu ngurusin apa sampe g liat Noah di depan dia) menabrak Dettwiler yang lagi mogok di tepi track dengan kecepatan tinggi di luar kecepatan normal sighting lap (well media Spanyol malah menganggap itu kecepatan normal sighting lap).
"Di Moto3 dan Moto2 mereka tidak lagi melakukan WUP, jadi mereka harus menyelesaikan sighting lap itu dalam tiga menit untuk kemudian bisa menyelesaikannya. Mereka keluar dari pit tanpa mengetahui kondisi lintasan, tanpa mengetahui apakah motornya bermasalah, dan mereka harus mencari tahu semuanya di lap tersebut. Dettwiler tampaknya memiliki masalah; mungkin jika dia melakukan pemanasan (sesi WUP) mereka akan menyadarinya lebih cepat. Rueda, keluar dari tikungan itu, mungkin fokus pada pembalap lain dan tidak mengira menemukan pembalap di depan melaju begitu lambat. Sulit untuk memahami dinamika yang tepat dan mungkin mereka tidak akan pernah memberi tahu kita. Di MotoGP kami melakukan sighting dengan sangat lambat untuk menghemat bahan bakar, apa pun bisa terjadi, tetapi dengan melakukan pemanasan (WUP), kami tidak perlu melakukan dua lap yang sangat singkat itu untuk melihat apakah semuanya berjalan dengan baik" kata Pecco soal apa yang sebenarnya salah menurut dia. Setelah protes keras soal cara Dorna mengelola rating penonton, baru dia membahas balapan boncosnya.
"Saya tidak perlu menambahkan banyak, ban bocor memang bisa terjadi di akhir pekan balapan, meskipun saya lebih suka ini tidak terjadi sekarang (kenapa bukan pas lagi di Mandalika atau Australia gitu?). Performa saya mulai menurun dari satu lap ke lap berikutnya. Dari data yang ada, Anda bisa melihat bahwa ban saya bocor di lap ke-12. Tanpa tahu penyebabnya, saya merasakan ban belakang selip, saya tidak bisa lagi mengendalikan motor saat mengerem, saya melebar dan itu aneh karena saya sedang mencoba mengendalikan ban. Kemudian Pedro menyalip saya dan saya mulai kesulitan, saya tidak bisa membuka gas sepenuhnya sampai saya berada di gigi enam dan akhirnya saya harus berhenti. Ketika saya sampai di pit, mereka mengukur tekanan ban dan hasilnya 0.6 bar (minimal 1.68 bar)" katanya yang tersenyum ironis soal ada-ada aja masalah teknis dia di tiap seri. Di Motegi filter mampet, di Mandalika motor ngambek, di PI motor masih juga ngambek, di Sepang lhaaaa boncos.
"Saya mulai berpikir saya beruntung di Motegi; setidaknya masalah (filter) itu tidak menghentikan saya (tertawa). Ada pembalap lain yang lebih sial daripada saya, seperti Martin, jadi itu bukan masalah besar. Entahlah, saya tidak bisa bilang apakah piihan ban depan Medium sudah tepat karena saya rasa saya sudah mengendalikan ban dengan baik. Meskipun cengkeraman saya agak kurang pada sudut kemiringan maksimum, saya kuat saat pengereman. Saya tidak tahu apakah saya akan punya potensi lebih di bagian akhir balapan (kalau ban g boncos). Tetapi meskipun poin saya lebih sedikit daripada di Motegi, saya meninggalkan Sepang dengan ide yang lebih jelas. Kami tidak menjalani hari Jumat terbaik di sini, sementara di Jepang saya langsung merasa hebat dan tidak ada yang mengerti alasannya. Hari Sabtu kami bekerja keras, saya meraih pole position, saya memenangkan Sprint, dan hari ini saya berjuang untuk podium, jika bukan kemenangan: Ini benar-benar akhir pekan yang positif" tutup Pecco.
Well penggunaan ban depan Medium kitinyi adalah saran dari para teknisi Michelin. Katanya untuk cuaca sepanas itu Medium akan lebih tahan. Itulah kenapa Luca, Pirro, Pecco, Bez, Sava, Raul dan sebagian besar Yamaha kecuali Snack Taro memilih ban depan Medium. Pada akhirnya mereka malah keteteran kecuali untuk Pecco yang juga karena ban boncos dan para pengguna ban depan Soft malah g ada masalah. Buat yang keukeuh Pecco harusnya tetap selesaikan balapan dengan kondisi ban boncos, itu g ada gunanya karena bahkan ketika masuk pit dia sisa punya 0.6 bar di ban belakang dan akan berbahaya klo tetap balapan karena dia akan sulit ngerem dan malah membahayakan rider lain klo gagal ngerem plus merusak motor klo dipaksa. Plus dia juga akan kena penalti irresponsible riding untuk berkendara dengan kondisi "mengetahui" bahwa tekanan ban dia membahayakan untuk balapan. Gw juga g yakin dia bisa sampai ke garis finish dengan 0.6 bar dan masih ada 3 lap lagi. Sooo, podcast part 1 bakal telat karena gw g yakin apakah bisa recording nanti malam soalnya gw masih di mana-mana ekekekek. Toh kita juga jeda race jadi liat aja nanti kapan gw bisa recording yak.

se7 dgn pecco harusnya moto3 dibatalkan toh jurdun sdh ada, di lanjut karena ada riser wildcatd tuan rumah yg nyatanya juga dnf, Ironis sekali.. film dokumentet sepang crash nuga memojokkan rossi...
BalasHapusSepang ini dihapus aja dari kalender motogp 😁😁
BalasHapusG bisa kalau masih memenuhi syarat dan aman secara teknis dan mereka bayar royalti. Ini sirkuit tergolong paling lama di kalender MotoGP dan nyaris g pernah absen dari jadwal pra musim. Secara teknis memenuhi syarat untuk balapan maupun test pra musim. Sejauh ini klo ada korban nyaris semuanya g ada hubungan dengan keamanan track. Bandingkan dengan Mandalika yang tiap gelar ada aja rider cedera gegara gravel doang tuh.
Hapuswaduh jangan diskip sih kalo sepang, soalnya emang ini trek bagus dan masih tergolong aman dan nggak ada komplenan dari para rider. dan juga ini trek alternatif buat orang indo, soalnya kalo ke mandalika terlalu mahal wkwk
HapusAaaaaa entah sampai kapan aaaaa spanyol mampu bertahan hingga di kenyataan aaaaa mungkinkah terpikir lepas belunggu hitam ekekekekekek
BalasHapusLirik nya sedikit mirip apa yg terjadi sparo nyolong di mtogp.
setuju banget sama statement pecco, bukan karna dia murid rossi yaa, tapi emang nggak etis banget ngebahas itu sepang clash cuma demi menaikkan rating penonton. yg harusnya momen lain bisa dilakukan kaya mengenang simonceli. ini beneran keliatan mau menjatuhkan rossi banget dengan bikin image rossi makin jelek di mata para penonton motogp sekarang.
BalasHapusSebenarnya cuplikan kejadian yang lebih panjang justru mendukung Vale loh. Di sana membuktikan bahwa Vale ada di depan Marc bahkan sebelum masuk tikungan jadi Vale yang punya line. Plus Marc yang terbukti ndusel ke arah Vale yang lagi mau masuk tikungan. Narasinya pun menurut gw mendukung Vale dnegan bilang memang di perebutan gelar itu soal Lorenzo dan Vale tetapi secara personal, musim itu adalah soal Vale VS Marc ketika Marc bilang "saya g dalam posisi memperebutkan gelar". Hanya saja interview yang diambil hampir semua memojokkan Vale, terutama si Mike Webb itu. Scene track yang memberatkan Vale di situ cuma satu scene setau gw. Dan sejujurnya, mereka kurang interview dengan mantan rider Spanyol yang waktu itu pada g mau ikut campur di Valencia dengan g menyulitkan Vale yang start dri belakang karena keputusan mereka yang membuat Vale dituding dibantu ketika start dari belakang. Juga g ada scene Valencia ketika Marc menghalangi Dani Pedrosa demi melindungi Lorenzo.
HapusYang salah adalah hari release. Mestinya ini release hari Rabu atau Selasa untuk dikomentari para rider di hari Kamis. Tapi mereka release di hari Kamis ketika para rider sudah sibuk dengan persiapan balapan dan para anak VR46 yang gurunya lagi dibahas, memperingati 14 tahun Simoncelli.
Sama sebal banget liat reaksi Julian marquez bapaknya MM
BalasHapus