Mamang mancing Stoner membenarkan dia g bisa muncul di #100KmDeiCampioni selain karena dia g boleh capek karena penyakit sindromnya, klo g ikut balapan pun dia g bisa ikut karena harus balik ke Aussie. Tapi dia menikmati berada di paddock MotoGP secara langsung setelah beberapa tahun hanya bisa berada di sofa. Beberapa tahun meninggalkan paddock sejak terakhir jadi test rider Ducati dia masih bertemu dengan banyak wajah lama.
"Sesulit apapun kehidupan balapan, komunitas paddock sudah seperti keluarga. Saya dibesarkan di lingkungan ini, tidak banyak wajah baru, saya menemukan banyak orang yang bekerja dengan saya ketika saya masih seorang rider. Tidak ada yang bersembunyi di paddock (segan untuk ngomong) dan lebih mudah untuk bertemu orang. Bagi saya itu suasana yang hebat" kata mamang mancing soal betapa tegangnya paddock Ducati hingga era Petrux-Dovi ketika dia masih jadi test rider. Tetapi seperti biasa dia g pernah menyembunyikan kritiknya soal Ducati yang faktanya belum jurdun juga
"Kami butuh lebih banyak konsistensi. Motor harus lebih mudah dikendarai dalam kondisi tertentu. Tapi mereka selalu nyaris berhasil. Tentu saja, mereka bisa memenangkan juara dunia, tapi semuanya harus bekerja dengan sempurna. Dan ini terkadang sulit" tutupnya.
Ya menurut gw emang di awal musim, si kinyis Pecco masih up and down dalam mengelola emosinya terutama ketika insiden mendiang Jason Dupasquier. Saat itu dia masih g terlalu peduli dengan titel jurdun dimana si sengak Zarco masih gacor. Setelahnya secara pelan tapi pasti membaik sampai di #BritishGP dia ketemu sama ban apes banget yang sudah membuat Ducati sempat tersingkir dari kandidat jurdun (sampe kirim SP ke Michelin) dan semakin sulit mengejar ketertinggalannya.
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...