Fork Baru Yang Makin Bikin Pusing, Pecco Bagnaia: Saking Buruknya Feeling, Saya Berpikir Hal Paling Bodoh Yang Saya Akan Lakukan Adalah Crash Sendiri






Setelah ganti riding style berakhir zonk besar, ganti setup secara radikal juga berakhir zonk, akhirnya raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia berpikir out of the box, ganti fork depan di #AragonGP. Apakah masalah selesai...?? Nope... Makin pusing karena g ada yang berubah. Meski raut mukanya pusing tapi dia tetap berbicara dengan tenang. Sejak sesi FP2 dia sudah berkali-kali nyaris crash, di kualifikasi dia harus memaksa motornya dengan geal-geol demi bisa mencetak satu fast lap.

"Saya sudah tahu pagi ini bahwa balapan ini akan sulit. Karena saya tidak nyaman melaju dengan kecepatan seperti itu. Di babak kualifikasi, saya harus berjuang ekstra untuk posisi keempat, tetapi saya benar-benar mengambil risiko besar. Saya terus mengalami banyak masalah, terutama di bagian depan dengan stag terkunci berkali-kali. Saya berada dalam situasi yang rumit karena saya tidak bisa melaju kencang, untuk mengatasinya, akan lebih baik mengerem lebih awal dan melebar, padahal Anda harus melakukan yang sebaliknya. Di Aragon, perasaan yang sudah membuat saya bermasalah bahkan lebih buruk, grip di track sangat rendah dan tidak membantu saya memanfaatkan sensasi minimum di bagian depan. Hari ini saya tidak dapat tetap di line saya dan saya berakhir semakin jauh di belakang, saya sering mengalami locked, di lain waktu saya melebar, itu sulit"kata raja Ducati Pecco Bagnaia pasca hasil buruk Sprint Race #AragonGP. Terkonfirmasi bahwa ganti fork pun bukan jawaban lebih baik.


"Saat ini belum ada solusi, kami mencoba segalanya, apa pun. Kami berbicara tentang detail kecil yang dapat membuat perbedaan besar, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, saya mencari hal itu di sana, tetapi saat ini sulit. Ini rumit, saya beralih dari fork 135 mm ke fork 150 mm, seharusnya langsung membuat perbedaan tetapi sensasinya tetap sama, ini aneh. Tetapi kami mencoba banyak hal, saat ini tampaknya lebih merupakan masalah dinamika motor daripada soal setup" katanya yang diminta oleh media #ABR untuk merubah riding style ke ala si culas Marc Marquez yang kasar ke motor.

"Saya mendasarkan seluruh karier saya pada feel di bagian depan, saya selalu mencoba beradaptasi dan semua motor yang saya kendarai telah membuat saya memiliki riding style ini. Tahun ini tidak seperti itu, dan kami mencoba memahami alasannya. Saat ini, ya, saya tahu apa yang bisa saya lakukan, tetapi saya tidak bisa melakukannya. Dibandingkan dengan tantangan yang saya hadapi di masa lalu, ini lebih rumit, dan juga lebih rumit bagi team saya. Pada akhirnya saya berhenti membandingkan motor saya dengan GP24, atau dengan yang lain. Saya mengendarai motor yang sama dengan Marc dan Diggia, saya mencoba solusi yang berbeda tetapi itu rumit. Hari ini Aldeguer, Morbidelli dan Alex sangat kompetitif, sementara saya jauh lebih buruk dari yang saya bayangkan. Apakah karena mereka ada yang pakai ban medium (DiGia dan Permen)..?? Mungkin mereka benar, tetapi pada akhirnya siapa pun yang menang punya lawan yang lemah" tambahnya yang menegakan hubungan dia sama adipatinya baik-baik saja. Ya dari kemarin kan udah gw bilang motor berubah tetiba jadi GP25-1 bukan salah si culas tapi Ducati karena mau merengek model apa pun, Ducati yang memutuskan. Ingat, dia merengek minta GP24, Pecco setuju karena berpikir dia itu memang benar GP24 dan dia tau benar GP24. Lhaaa Ducati malah nongolin GP25-1. Entah apakah G24 yang dipakai si culas selama winter test adalah GP25-1 yang diakui Ducati ke Pecco sebagai GP24 yang membuat Pecco setuju memakai GP24 ujungnya ternyata bukan GP24...??

"Dengan Marc saya memiliki hubungan yang baik, sangat normal, di level kerja dia lebih percaya diri dengan motornya, dia berhasil memanfaatkannya lebih banyak saat saya dalam kesulitan. Saya membandingkan data dengan datanya dan dengan yang lain, meskipun sekarang sedikit berkurang. Dia berhasil melakukan banyak hal di motornya, hal-hal yang ketika saya mencobanya, motornya tidak memungkinkan saya. Harus dipahami, di kualifikasi, bagian depan saya menutup di 4 tikungan, di balapan hari ini saya sampai pada titik di mana pada lap terakhir saya mengatakan "paling buruknya saya akan jatuh sendiri" dan mari kita lihat apa yang dapat saya lakukan: (ban depan) saya menutup enam kali" tambahnya yang akan kembali ke rear Medium di balapan panjang. Ini adalah #BanGhoib entah dia bakal di jatah (apes atau KW2) atau kena undian (ini mah mending mana tau kena KW1) mengingat dia bukan rider akamsi.



"Saya harap begitu, kami mencari sesuatu yang bisa sedikit membantu saya. Ban medium di bagian belakang pasti akan membuat saya tidak terlalu memaksakan diri di bagian depan. Test hari Senin...?? Saya tidak tahu apakah itu akan menjadi hal yang positif, karena bagaimanapun juga saya harus melanjutkan musim ini dengan GP25, saya tidak boleh mengganti motor. Mungkin akan lebih menarik untuk meminta salah satu pembalap yang memiliki pengalaman lebih segar dengan GP24, seperti Alex, Frankie atau Aldeguer, mencoba motornya, meskipun Alex mungkin yang paling cocok. Di sisi lain, semua orang benar-benar fokus untuk meningkatkan diri sehingga sulit untuk melakukan hal seperti itu" tutupnya memberi jawaban kepada #ABR yang g percaya GP25-1 memang beda DNA dengan GP24. Well, emak Alex bakal senang sih klo diizinkan ngetest GP25-1 dan ngasih konfirmasi. Tapi Papi Peri Gigi pasti g mau, karena kontraknya g mengizinkan dia naik motor pabrikan musim ini. Ekekekekekek. Kuaci...???







Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Oh ya sasis tahun lalu yg g dikasih pakai karna lagi battle jurdun dgn martin itu ipikih jadi solusi ? Serta aero paling bawah pernah martin uji coba yg mirip seperti Aprilia lebih mengembung mungkin solusi juga ? Atau winglet diatas spakbor depan tahun 2022-2023 ducati pernah pakai ini yg mirip kumis lele skrng dipakai honda dan Aprilia tetep g ngaruh ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sasis Misano...?? G dikasih. Sasis dia masih sasis yang sama dengan GP24 akhir tahun. Aero g bisa di update terlalu banyak karena mereka pabrikan kelas A, cuma sekali update dan g boleh lagi. Papi Tardozzi sudah bilang Pecco g bisa balik ke mesin dan fairing lama. Karena mesin memang beda dan kadung homologasi dan fairing itu masuk aturan aero.

      Hapus
    2. Sasis Misano...?? G dikasih. Sasis dia masih sasis yang sama dengan GP24 akhir tahun. Aero g bisa di update terlalu banyak karena mereka pabrikan kelas A, cuma sekali update dan g boleh lagi. Papi Tardozzi sudah bilang Pecco g bisa balik ke mesin dan fairing lama. Karena mesin memang beda dan kadung homologasi dan fairing itu masuk aturan aero.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...