"Kami belum membicarakannya. Tetapi sponsor Aruba telah melakukan beberapa wild card dengan Pirro dan juga memiliki jadwal balapan untuk tahun 2023. Saya ingin melakukan test terlebih dahulu untuk melihat apakah saya senang. Di sirkuit mana? Barcelona, saya sedang membicarakannya dengan Dall'Igna" kata Albau mengakui dia sama sekali g berniat maruk untuk membalap penuh di motobini karena tau level kelas para raja itu memang hanya untuk skill para raja yang belum tentu bisa dikuasai dengan mudah meski dia sendiri lama berkecimpung di kelas tersebut dan sempat berpikir akan balik lagi ke MotoGP ketika baru terlepeh ke WSBK. Tetapi sekarang dia tercerahkan.
"Ini (sekarang) terlihat sebagai pilihan kedua dan saya akui bahwa saya juga berpikir demikian sebelum datang ke sini. Ketika saya pertama kali disuruh membalap, saya menolak. Ketika saya menyadari bahwa saya tidak akan mendapat tempat di MotoGP, saya memutuskan untuk mengambil langkah itu. Saya telah menemukan kejuaraan yang bagus, banyak yang akan terkejut dengan level di sana (MotoGP). Saya pikir Toprak dan Jonathan dengan motor pabrikan akan masuk 5 besar di MotoGP" tambah Albau yang cukup optimis bila para saingannya, Rea dan Toprak yang pengen banget balapan penuh di MotoGP ternyata bisa mendapat seat di kelas para raja. Maklum prestisnya beda, namun Albau cukup tau betapa keras persaingan di kelas premier itu.
Bukan berarti di WSBK dia dan Ducati juga g berusaha dibungkam oleh para saingan. Bila di kelas MotoGP Ducati berusaha dibungkam soal pengembangan part dan aero, di WSBK Ducati dan Albau dituding "cheating" karena bobot Albau yang ringan sehingga lebih lincah di atas motor dibanding para rider lain yang rata-rata berat badannya lebih tinggi sehingga sulit untuk bermanuver lincah menghadapi Albau. Tahun depan, DPRD Tingkat Pusat WSBK berencana membuat aturan berat minimal rider yang mau g mau Albau harus menambah berat badan bila ternyata ada di bawah standar. Albau merasa jurdin yang diraihnya bukan semata perkara soal berat badan tetapi karena dia punya pengalaman lebih di MotoGP ketika Neng Desmo masih susah-susahnya belok apalagi badannya tergolong ringan sehingga mendapatkan Panigale yang lebih simpel bikin dia lebih mudah mengendalikan motor.
"Saya berasal dari MotoGP dan gaya saya sepenuhnya berbeda dengan rider Superbike lainnya. Saya dapat meluruskan motor lebih cepat, jadi saya memiliki traksi lebih banyak daripada seseorang yang rebah (di tikungan) lebih lama. Dengan ban baru, yang lain cepat karena mengeksploitasi grip pada sudut maksimum, tetapi setelah empat atau lima lap mereka mulai menurun dan momen saya tiba. Saya menggunakan ban lebih baik dari mereka, cukup itu" tandasnya yang punya analisa sendiri.
Ini analogi sebenarnya mengingatkan gw jaman masih kuliah dan ikut latihan TC Taekwondo. Segala pakai pemberat kaki naik turun tangga dan lari biar setelah dilepas pemberatnya kaki lu jadi lebih ringan dan lincah karena kapasitas otot lu terbiasa untuk beban kaki yang lebih berat. Ya masuk akal sih. Ekekekekek. Kuaci.
Patut d akui..panigale wsbk ktemu albau lbh ccok, skill+gaya balapnya pas, redding tahun lalu jg bagus, cm kurg konsisten krn dia bilang posturnya kurg pas sma panigale
BalasHapusWah penasaran apakah jika ia wild card bisa masuk di posisi 10 bahkan 5
BalasHapusWaktu gantiin paduka hohe di phillip island 2018 dia finish ke 4
HapusGw harap ducati kasih dia wildcard mbakyu
BalasHapusDi tahun 2018 di philip island dia gantiin paduka bisa finish ke 4
Dia sih maunya juga wildcard. Yang pasti dia betah di WSBK ogah balik full time ke motobini
Hapus