Luca Marini, Si Panjolo Langgo Yang Mulai Komplen Agar Ada Aturan Berat Badan di Motobini: Yang Ringan Kecil Diuntungkan, Padahal Saya Sudah Sangat Kurus
Berat badan plus tinggi badan terutama typical orang Eropa nampaknya bukanlah hal yang menguntungkan bagi Rossi bersaudara. Ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi dengan tinggi 181cm adalah salah satu rider terlanggo di jamannya, begitu adiknya Luca Marini bergabung maka sang adik lah yang menjadi rider paling tinggi di kelas para raja itu. Tinggi 184 cm dibandingkan para rider yang rata-rata 170-180 cm jelas bukan hal yang menguntungkan. Terutama dalam hal ergonomis motor, dengan badan langgo rupa panjolo otomatis membuatnya memiliki berat badan ideal di atas rata-rata rider di kelas yang sama. Bila kalian melihat #JurdunKonspirasiGagal Pecco Bganaia dan #JurdunBelagu Snack Taro hanya sekitar 170an sentimeter. #JurdunDrakor Marc Marquez dan rider "penghianat" Bastianini malah tingginya 160an doang. Tubuh pendek membuat penampang udara ketika membalap menjadi lebih rendah, juga berat tubuh mereka lebih mudah untuk "diringankan". Ini membuat mereka lebih lincah bermanuver saat membalap. Hal ini sebenarnya jadi masalah di #WSBK karena Alvaro Bautista yang kecil dianggap tidak sah jurdunnya karena memanfaatkan ilmu "meringankan tubuh" untuk lincah di track dan mengalahkan para saingannya yang pada bongsor-bongsor sehingga tahun depan mereka dikatakan akan menerapkan berat minimal di kelas Superbike.
Sejauh ini motobini hanya mengatur berat motor minimal 157kg tanpa mengatur berat minimal rider. Sementara Luca yang memang sudah langgo panjolo secara otomatis harus
"menguruskan badan" agar beratnya bisa sama dengan para rider pada
umumnya. Itu pun juga bukan solusi mudah karena postur badannya yang
mirip papan setrikaan saking lebarnya bikin dia susah menemukan setup
yang tepat. Ketika ban mulai mudah aus (meskipun menurut gw itu parameter yang g tetap sih)maka dia mau g mau harus diet demi bisa menghemat ban.
"Yang pasti, kami juga memiliki data yang memberi tahu Anda ketika Anda memiliki berat lebih, Anda lebih sering menggunakan ban, karena kami memiliki banyak elektronik, kami memiliki banyak power. Jadi, akselerasinya tidak masalah, meski berat Anda 10 kilo lebih berat. Tapi untuk melakukan akselerasi yang sama Anda perlu menggunakan lebih banyak ban, karena Anda perlu menggunakan lebih banyak energi dan lebih banyak power. Jadi, masalahnya adalah ini, karena Anda tiba di akhir balapan dengan ban yang lebih sedikit dan sulit untuk menyalip di bagian akhir, yang merupakan fase terpenting balapan. Ini penting dan dari sanalah Anda membuat hasil. Jadi,kunci
balapan setiap kali adalah tiba di akhir dengan ban belakang, khususnya dalam kondisi terbaik. Beberapa balapan memerlukan lebih banyak, beberapa balapan lain memerlukan lebih
sedikit. Jadi, Anda perlu berpikir lebih banyak saat Anda seperti ini" kata adik ipar #Mbak_Yu itu yang merasa DPRD tingkat pusat perlu mengatur berat badan untuk rider atau setidaknya kombinasi berat motor dan rider seperti di kelas #Moto2 dan #Moto3.
"Memiliki berat minimum adalah sesuatu yang adil. Ini bukan untuk mencoba merugikan pengendara yang lebih kecil. Tidak ada yang menginginkan bobot minimum yang begitu tinggi, kami hanya menginginkan sesuatu yang dapat sedikit menyamakan segalanya dan memberi setiap orang kemungkinan yang sama untuk berjuang demi kemenangan dan tidak start dengan kekurangan" jawab Luca membela diri soal pentingnya pengaturan berat badan.
Mmmmm, memang sih ada beberapa rider lain yang tingginya di atas 180 sentimeter, seperti Papa Kembar dan #JurdunTakDianggap Joan Mir namun tinggi mereka tetap di bawah Luca dengan postur tubuh yang lebih "tebal" dibanding Luca yang postur tubuhnya lebar tipis udah kek papan setrikaan aje. Selain itu juga menurut gw sih, itu faktor motor. Ekekekekek.Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP
Mungkin kalo BB Luca naik bisa jadi seperti petrux 🤣
BalasHapus