Papi Guidotti Mengenai Chaos Yang Direncanakan Oleh Si Culas Marc Marquez: Hal Wajar Bila Ingin Merahasiakannya Dari Ducati, Tetapi Yang Mengejutkan Adalah Itu Direncanakan Sebelum Berada Di Grid





Di antara para #ABR Penyembah Si  Culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez  yang lebih suka menyalahkan RD atas chaos terjadi di starting grid #AmericasGP, para journo dan orang-orang paddock ternyata mengetahui lebih dari yang gw bahas di podcast #AmericasGP part 1. Waktu itu gw bilang dia sudah merencanakannya sejak tiba di grid setelah sighting lap. Faktanya di eantero paddock, gosip berhembus spoi-spoi berkata bahwa skenario chaos yang (agak buta aturan dan diperbuta oleh RD) ini ternyata sudah direncanakan sebelum mereka berada di starting grid aka sudah ada dalam strategi mereka ketika balapan Moto2 selesai. Papi Guidotti, mantan manager KTM mengatakan adalah hal wajar bisa si culas Marc Marquez meminta kepada kepala krunya Rigamonto untuk g memberitahu Ducati soal chaos yang sedang bersiap dia lakukan. Ya klo Papi Tardozzi tau ada kemungkinan dia negur atau malah ikut memperingatkan Pecco. Yang agak mengejutkan adalah ternyata chaos ini sudah direncanakan sejak mereka belum berada di grid dengan Rigamonti cenderung membiarkan alih-alih menegur perkara aturan.

"Itu adalah strategi pembalap dan sudah sepantasnya mereka tidak membagikannya. Yang sejujurnya mengejutkan saya adalah semua hal ini didiskusikan sebelum pembalap meninggalkan pit, bukan saat Anda berada di grid ketika ada perubahan kondisi yang drastis. Saya biasanya selalu mencoba mengevaluasi semua opsi dengan pembalap dan teknisi terlebih dahulu, untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam berbagai kemungkinan dan agar semuanya selaras. Pembalaplah yang harus memutuskan risiko apa yang akan diambil, tetapi Anda harus memberikan semua opsi untuk mengetahui apa yang harus dilakukan (dengan semua opsi yang ada). Bagi saya, tampaknya mereka belum pernah melakukan diskusi seperti ini. Saat Anda berada di grid, 3 menit dari start, Anda juga beresiko tidak memiliki kejernihan yang diperlukan. Saya tidak terkejut dengan apa yang dilakukan Marc, tetapi bahwa itu tidak dievaluasi (g dicek dulu aturannya) sebagai opsi" kata Papi Guidotti.

Klo dari kata-katanya bisa diketahui bahwa rencana chaos ini udah ada bahkan sebelum sighting lap artinya setelah balapan Moto2. Si culas ini bertindak culas bakanlah hal yang mengejutkan, tetapi fakta bahwa ini sudah direncanakan bukannya gegara tiba masa tiba akal serta bahwa kepala kru yang artinya mengetahui ini sejak awal bukannya menegur, malah membiarkan tanpa melakukan pengecekan kembali aturan. Di titik ini gw ngerti kenapa Marc bilangnya cukup "10 rider" di grid ketika kedapatan merencanakan chaos. Padahal aturan di team guide book, dan aturan 10 rider memang hanya ada di guide book adalah bahwa perlu "lebih dari 10 rider". Fakta bahwa Rigamonti iya-iya aje da g negur malah ho'oh ho'oh aja menunjukkan bahwa dia juga g tau tu aturan "lebih dari 10 rider".

Gw tau para media #ABR penyembah si culas Marc Marquez berusaha menutupi rencana kudeta, eh rencana chaos ini dengan berita soal apa reaksi para pengamat soal crash di culas Marc Marquez. tetapi orang-orang KTM dan Aprilia keknya g mau melepaskan si culas Marc Marquez dari fakta bahwa dia adalah pemicu awal chaos dengan kebutaan aturannya.







Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar