Ketika Kelas #Moto2 dan #Moto3 Diberikan Ban Yang Sama Dengan Kelas Superbike Dan Yang Dijual Di Pasaran, Pirelli Tetap Akan Buat Ban Prototipe Untuk MotoGP 2027





Meskipun gosip berhembus kencang terdepaknya #BanGhoib Neng Michel dari MotoGP adalah karena berangnya Papi Peri Rivola sebagai ketua MSMA yang baru ketika si bakso Taramasso malah cuci tangan pakai alkohol 99,99% dan nyalahin ridernya #JurdunMangkage Jorge Martin perkara crash di #SepangTest digabung dengan tangan kanan ayank bebeb Vale, Uccio Salucci yang mimpirtinyikin pilihan ban bagus yang terbata selama test, digabung dengan sindiran "lotere"  dari #CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta dan "ban hard yang ausnya terlalu cepat" serempak dari bebebrapa rider di #ThaiGP yaitu #JurdunMenclaMencle Snack Taro, #CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta, Papa Nina termasuk raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia yang bukuan bilang terlalu cepat aus tapi dia bilang cepat aus untuk standar Hard di balapan pendek (Sprint Race). Michelin membantah performa dan tekanan ban yang njelimet yang berusaha dipatuhi eeeh tapi si onoh malah dengan culasnya mengakali tekanan ban. Si bakso Taramasso mengatakan Michelin memutuskan tidak memperpanjang kontrak karena "menyediakan ban untuk semua kelas bukanlah opsi". 


Klo lu cukup cerdas itu bukanlah alasan yang masuk akal bila Dorna "memaksa" Michelin untuk menyediakan ban bagi semua kelas di Moto3, Moto2, MotoGP dan MotoE. Karena Pirelli sudah pegang kontrak duluan dengan 2 kelas junior dan menengah itu sejak tahun lalu, jadi jelas mustahil Michelin memaksa masuk menggantikan Pirelli ketika kontrak di Moto3 dan Moto2 masih berjalan. Jadi alasan bahwa mereka mundur karena Dorna meminta mereka menyediakan suplai ban untuk semua kelas itu jelas lip service untuk menutupi kisruh di komisi keselamatan #ThaiGP yang sudah menyoroti ban sejak test pramusim. Pirelli, awalnya memang sangat bersemangat untuk masuk MotoGP sejak 2 tahun lalu dengan hahtag #RoadToMotoGP. Faktany hashtag itu hilang tahun lalu karena beberapa journo bilang DPRD Tingkat Pusat kurang suka ide Pirelli untuk memasok ban standar pasar untuk para motor prototipe. Faktany anak-anak Moto3 dan Moto2 menggunakan ban yang sama dengan yang dijual di pasar dan yang digunakan di kejuaraan WSBK meskipun sekarang di WSBK mereka harus pakai pit stop karena ban pasar Pirelli g bisa dipaksa lebih dari beberapa lap.

Apakah ada LM di belakang keputusan ini...??? Bisa jadi karena Pirelli juga memasok ban untuk F1 dan pengumuman yang dibuat sedikit agak rancu karena dikatakan kontraknya sedang diproses. ARTINYA belum ada kesepakatan dan belum tanda tangan kontrak, baru rencana kerjasama dari 2027 hingga 2031. Giorgio Barbier, direktur balap Pirelli juga mengakui bahwa kontrak masih didiskusikan detailnya terutama bagaimana cara memenuhi ekspektasi para rider dan pabrikan terhadap ban mereka di era motor 850cc. Misilihnyi idilih belum jelas kapan rider bisa mulai menguji mesin 850cc dan apakah saat itu Pirelli sudah bisa nongol dan apakah mereka bisa memenuhi ekspektasi rider di saat itu.

"Sesuai yang diumumkan, kami masih mendiskusikan detail penting yang belum bisa kami ungkapkan.  Karena itu, saya mengharapkan adanya diskusi lebih lanjut dengan FIM, MSMA, dan pabrikan karena masih ada waktu dua tahun lagi hingga launching. Motornya (850cc) masih harus dipersiapkan. Ada beberapa gambar yang kami terima, tetapi saya belum melihat motornya secara langsung. Jadi, kami harus memutuskan kapan akan turun ke track, dengan batasan apa, dengan pembalap mana, dan terutama dengan aturan apa, yang mana Dorna yang harus menetapkannya" kata Barbier yang merasa menyediakan ban untuk semua kelas balapan dari F1, WSBK, MotoGP hingga MotoE adalah beban.

"Saya tidak berpikir ini akan menjadi usaha yang besar jika Anda mempertimbangkan jumlah pembalap, dan mempertimbangkan kategori yang sudah kami ikuti, dari Superbike hingga BSB, hingga Junior GP di Spanyol. Komitmennya sudah sangat besar, tetapi bergabung di MotoGP akan menjadi penyelaman nyata ke dunia prototipe. Ketika kami memasuki Moto2 dan Moto3 tahun lalu, kami melakukannya dengan ban yang berasal dari Superbike atau dalam hal apa pun ban yang sudah ada di pasaran. Untuk MotoGP ini tidak akan mungkin, kami harus membuat prototipe. Pendekatan kami tentu akan berbeda dengan produsen lain, yang memiliki superprototipe yang sangat terspesialisasi (bahasa panjang ban khusus), track demi track. Sementara pendekatan Pirelli, lebih industrial, kualitatif, dan numerik. Karena prosesnya akan mirip dengan ban yang sudah kami suplai dan kapasitas suplainya akan berbeda" katanya yang meski Pirelli akan memberikan ban khusus prototipe tetapi ban itu juga akan bisa di pakai oleh kendaraan khusus lain di balapan lain. Dalam arti  bakal njelimet dengan carcass khusus dan tekanan tertentu plus klo suhu track di bawah persyaratan carcass khusus malah nyalahin rider.

 "Tidak, pendekatan seperti itu jelas tidak perlu dilakukan. Kami memiliki beberapa kendaraan yang sangat khusus (dan punya ban khusus), dan kami harus duduk bersama dengan rendah hati dan memahami motor-motor ini, memahami bagaimana kami dapat mengembangkannya bersama dengan para produsen dan mengatur ban kami sesuai dengan itu. Di MotoGP, jarak dan dinamika saat ini tentu akan membuat ban Superbike saat ini mengalami krisis bila digunakan (adanya tiap 1/4 balapan mauk pit dulu). Misalnya, jika di Superbike Anda membalap dengan SCX, SCQ, dan SC0, di Moto2 Anda hanya membalap dengan SC0, sebenarnya tahun ini kami akan memperkenalkan SCX untuk pertama kalinya dan itu akan menyenangkan. Jadi saya belum tahu apa proyek akhirnya, tetapi itu akan menjadi pendekatan yang tenang, dalam arti bahwa kami akan menempatkan setiap orang pada posisi untuk melakukan balapan mereka sendiri, dan kemudian kami akan beralih ke performa, karena ini akan membutuhkan waktu, pengujian, dan pengembangan ban" tambah Barbier yang ingin para rider menggunakan ban sama dan standar dan terukur setelahnya baru ngurusin performa aka rekor.

"Di sini juga, Anda harus menangani ban dan kendaraan secara terpisah. Mengenai ban, ban kami semua sensitif terhadap tekanan. Superbike adalah yang pertama kali memperkenalkan pemeriksaan tekanan. Memulai dengan tekanan rendah dapat memberikan keuntungan awal dalam hal grip (ingat podcast #ThaiGP part 2...??) tetapi juga menyebabkan degradasi dini (klo pake ori mah g bakal degradasi). Dibandingkan dengan motor MotoGP, masalahnya adalah faktor-faktor seperti aerodinamika dan sistem holeshot memiliki pengaruh yang sangat negatif pada suhu ban dan ini telah menyebabkan pabrikan melindungi dirinya sendiri dengan aturan yang sulit. Kami pernah dikritik karena memiliki ban berperforma tinggi yang menurun kualitasnya (di WSBK sekarang pake pit stop), tetapi saya lebih suka itu daripada bolak-balik terus-menerus untuk mengatur tekanan. Ini adalah pilihan yang bisa dibuat, jelas bahwa dalam hal keselamatan apa yang telah dilakukan sejauh ini benar (membuat aturan tekanan ban standar), tetapi mengelola aturan menjadi masalah (teteup bisa diakali dan klo diakali g bisa diapa-apain)" tutup  Barbier.


Aaah apakah gw akan memanggil beliau papi boneka karena namanya mirip boneka ekekekek...??? Jadiii, Pirelli akan memberi para rider MotoGP ban khusus prototipe, tetapi bukan ban yang dari satu track ke track lain beda carcass dan bikin beda suhu idealnya di atas track. Melainkan ban khusus yang dibuat khusus untuk kendaraan-kendaraan khusus seperti MotoGP yang juga bisa digunakan di kendaraan balapan khusus lainnya dan kemungkinan juga bisa dijual. Pirtinyiinyi ipikih mereka akan bikin carcass ban ala Bridgestone yang sudah terukur performanya sisa disesuaikan dengan karakter track...?? Atau kembali meniru cara Michelin atas nama skenario dan rekor...???






Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar