#MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez: Saya Berusaha Untuk Tidak Berlebihan. Ini Adalah Team Terbaik Dengan Motor Terbaik
Menang Sprint Race dengan gap lebih dari 1 detik yang klo menurut Pecco itu simply karena dia cepat (gegara dia pake ban Hard) dan emak Alex yang ban depan Soft habis jadi g mau maksa ngejar, si culas #MalinKundangPerebutHakOrang tampak menjadi fokus total Papi Peri Gigi Dall'Igna sepanjang pra musim hingga akhir pekan kemarin. Papi Tardozzi bahkan mengakui team agak kurang perhatian pada raja Ducati Pecco Bagnaia yang punya banyak pekerjaan teknis membuat Pecco masih belum nyaman dengan motor. Ketika #ABR hure-hure karena sesembahannya akhirnya memimpin klasemen setelah 1931 hari, Papi Peri Gigi menganggap itu hal biasa aja. Karena menang dengan team pabrikan di atas motor terbaik di track adalah hal yang sangat-sangat wajar karena #JurdunMangkage sudah melakukannya bahkan dengan team satelit.
Standar ekspektasi Papi Peri Gigi dan Ducati untuk menganggap si culas ini hebat adalah kalau dia bisa mematahkan rekor sang raja, Pecco Bagnaia. Faktanya dia gagal melakukan itu di Buriram meski di Q2 kemarin dia mati-matian menggeber motornya, masih ketinggalan 0.008 detik dari rekor Pecco. Pecco masih memegang rekor lap tercepat di atas motor yang sama tahun lalu. Jadi klo versi #ABR si culas sesembahan mereka sudah hebat banget, di mata Ducati itu biasa aja karena tahun lalu adipati Ducati sebelumnya, Enea Bastianini juga mendominasi Sprint Race di sana, jadi wajar bila rider non-Pecco menang karena itu motor Ducati di team pabrikan Ducati. Kecuali dia bisa patahkan rekor Pecco, itu baru Ducati anggap dia bisa membuat perbedaan. Itu yang menurut Papi Peri Gigi kemenangan di atas motor buatannya adalah hal wajar bukan sehebat hure-hure #ABR. Si culas tampaknya sadar diri soal itu.
"Hari ini adalah hari yang penting karena ekspektasinya tinggi. Saya mencoba menggunakan pengalaman saya untuk tidak terpengaruh, tetapi pada akhirnya sesuatu terjadi. Itu adalah hari Sabtu yang sempurna, dari kualifikasi hingga pole, hingga kemenangan dalam Sprint. Itu adalah cara terbaik untuk memulai petualangan baru dengan team baru di Ducati. Melihat saudara saya bersama saya di podium membuat saya semakin bahagia . Tetapi ini baru Sabtu pertama tahun ini, hanya satu Sabtu, dan dalam olahraga ini semuanya dapat berubah dari satu hari ke hari berikutnya. Saya senang, tetapi saya tidak ingin terlalu senang, karena saya tahu bahwa besok saya harus menghadapi balapan yang sulit" katanya yang mengatakan berusaha untuk g tergoda melewati limit.
"Sulit untuk mengatakannya, karena ketika Anda melaju 100%, Anda cenderung membuat kesalahan. Saya mencoba menjaga jarak dari pembalap kedua, yang saya pahami selama bertahun-tahun di MotoGP adalah tidak ada bedanya jika Anda menang dengan selisih tiga detik atau hanya satu detik. Jadi hari ini saya berhasil menjaga jarak itu, mencoba melihat apa yang bisa saya tingkatkan untuk balapan besok. Mungkin dalam 2 atau 3 poin saya punya keunggulan, tetapi jika dengan memanfaatkannya saya justru mengambil risiko, siapa tahu. Hari ini saya menghadapi balapan dengan santai. Itu salah satu hal yang saya kerjakan sepanjang akhir pekan dan pramusim. Saya berusaha untuk tidak berlebihan, saya merasa cepat dan percaya diri di atas motor, tetapi saya tidak boleh berlebihan karena dalam banyak kesempatan di masa lalu itu adalah saingan saya . Kepercayaan diri yang berlebihan akan membuat Anda membalap berlebihan. Terkadang saya kesulitan melihat limit saya tidak memahaminya, dan sebaliknya penting untuk menemukannya" katanya yang senang Ducati membuat motornya berbeda dengan motor tahun lalu meski mesinnya sama.
"Saya sudah sering mengatakannya, ketika Anda memiliki kecepatan, Anda tampak seperti ahli strategi terbaik, paling siap, bahwa Anda memiliki mentalitas yang berbeda, tetapi ini hanya masalah kecepatan. Saat ini saya merasa baik di atas motor, tetapi yang terpenting saya berusaha untuk tidak berlebihan. Saya juga menjalin ikatan yang baik dengan team, yang penting, mereka mengerti apa yang saya butuhkan untuk menjadi cepat dan ini adalah poin penting, tetapi kita harus ingat bahwa ini baru balapan pertama. Motornya sedikit berbeda sekarang, lebih rendah di bagian belakang dibandingkan tahun lalu. Kami juga mengerjakan bagian elektronik dan sekarang kami telah menemukan dasar yang bagus. Besok kami akan mencoba mengulangnya, untuk saat ini yang terpenting adalah kualifikasi dan start. Memulai musim di sirkuit yang sudah menjalani test berarti lebih sulit untuk menyalip, dan lebih kecil kemungkinan untuk membuat perbedaan karena semua orang sudah memiliki basis yang baik. Pagi ini saya mencoba memperbaiki basis kami tetapi kami kembali pada pengaturan sebelumnya" tambahnya yang mengakui dia menang karena punya team terbaik dengan motor terbaik. Tetapi apakah dia sendiri adalah pembalap terbaik, itu akan ditentukan bulan November.
"Team saya, begitu pula motornya adalah yang terbaik. Saya akan ceritakan tentang pembalapnya di bulan November. Kenyataannya, kejuaraan masih panjang, semuanya bisa berubah antara satu balapan dan balapan lainnya, atau dari satu hari ke hari berikutnya. Besok saya memperkirakan Pecco yang kompetitif, dia pembalap yang tangguh di balapan hari Minggu dan dia menunjukkannya tahun lalu. Jadi besok pagi kami akan mencoba untuk menjadi kompetitif. Kecepatan Alex mengejutkan saya karena posisi ketiga lebih jauh, jadi saya pikir Alex akan menjadi kandidat untuk kemenangan besok" tutupnya.
Sooo, sang ori memang sudah di plot kembali ke yang punya karena dia punya motor dan team terbaik. Pirtinyiinyi, si emak sama sang raja bakal kena undian atau malah kena jatah apes...?? Dan klo pun kena jatah apes, siapa yangcukup aware dengan itu dan bisa membalik keadaan...??? Semoga gw salah langit belum bakal pake sempoanya karena ada titik dimana manusia bisa menggunakan apa yang dia punya untuk menghadapi ketidakadilan. Pasca kemarin dipaksa masuk ke Q1 tapi toh Pecco lolos ke front row, kita lihat raja Ducati punya kartu apa di balapan hari Minggu pertama musim ini. Emak Alex sendiri kemarin bilang dia puas dengan balapan Sprint kemarin karena yang penting dia finish di depan Pecco, menarik...??
Ini ducati jahat banget sih kalo sampe harus meng-anak tirikan pecco yg udah bawa mereka jurdun 2x setelah sekian lamanya, sumpah beneran jahat itu pabrikan
BalasHapusIni namanya efek Domino. Ducati harus menjustifikasi keputusannya mengorbankan Martin. Jadi kemenangan si culas di Buriram itu harus. Pecco sendiri bilang target dia cuma P2 di Buriram itu pun meleset (gambling banget pake Soft padahal di Sprint pake Hard). Artinya Ducati sepakat si culas harus menang di Buriram demi menjaga muka semua yang sudah menghianati Martin dan Pramac.
Hapus