Misuh-Misuh Ujung Jurang Q2 #AmericasGP, Raja Ducati Pecco Bagnaia Stay Calm As Usual (While Spanish Fans Humiliate Him A Lot): Saya Tidak Memanfaatkan Ban Soft Sebaik Marquez




Pesan Pertama gw pagi ini adalah: YANG MUDIK TOLONG HATI-HATI DAN ISTIRAHAT  KLO NGANTUK...!!! Gw kadang long trip, ngerti klo kalian pasti capek tapi berusaha di tahan karena pengen cepetan sampe. Tapi jangan pernah toleransi ngantuk...!!!! Karena besar kemungkinan lu lalai dan oleng, syukur-yukur g kesambet. Jadi jangan pernah kompromi klo ngantuk. Gw OK klo kalian capek tapi maksa tapi klo ngantuk mending istirahat 10-20 menit lu nyegerin diri dulu cuci muka, tidur di tempat istirahat yang memungkinkan (pasang alarm wkwkwkwk) baru lanjut g pengaruh banyak sama waktu perjalanan lu kok. Yang penting sampai...!!!! Stay safe yak eperibadeh...!!!!


Sooo, back to the lappie. Adipati Ducati si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez bilang g mau main mental aka mind game sama adiknya yang ngejar di klasemen. Tapi eh tapi, dia teteup main mental sama raja Ducati, Pecco Bagnaia. Dia sempat ngintilin Pecco beberapa lama setelah terlihat agak kurang senang dikintilin rookie si Permen, sebelum akhirnya Pecco melambat dan Marc mau g mau maju. Dia keknya g seneng juga Pecco mundur dan ngintil di belakang jadinya dia sekalian time attack dan Pecco memilih masuk paddock. Faktanya sesi Pra Kualifikasi #AmericasGP berakhir dengan Pecco kembali berada di ujung jurang Q2. Nasib baik Bez gagal masuk Q2 karena klo Bez masuk maka Pecco dipastikan masuk Q1 saking dia g punya waktu lagi untuk time attack pasca yellow flag Zarco crash dan track rame bangetbegitu yellow flag dicabut.


#ABR pada misuh-misuh dengan gap 1,5 detik Pecco yang tertinggal dari Marc. Ada #ABR #KtpS yang menyebut Pecco dengan alat kelamin betina untuk menghinanya. Sebaliknya yang dihina teteup kaleeeemmm. Dia justru merasa sensasi di atas Desmo GP24.7 semakin membaik dan g kuatir sama juran Q2 dia.

"Secara keseluruhan, ini adalah hari Jumat yang positif. Saya senang dengan perasaan yang saya miliki, terutama di track basah di mana saya langsung merasa baik. Sementara biasanya itu butuh waktu lama bagi saya. Kondisi di pra-kualifikasi tidak begitu baik dan, sejujurnya, saya memilih untuk kembali ke track dengan ban Soft di depan, tetapi saya tidak bisa memanfaatkan situasi sepenuhnya. Saya masih berada di posisi sepuluh besar, jadi secara keseluruhan, tidak apa-apa. Mereka benar-benar melakukan pekerjaan yang hebat dengan aspal: Track akhirnya datar (karena selalu bumpy) dan Anda bisa melaju dengan baik. Jadi, saya sangat senang" kata raja Ducati yang jarang pakai ban Soft di COTA tetapi karena kemarin kondisinya habis hujan jadi pakai ban Soft adalah pilihan terbaik.

"Meskipun saya menggunakan ban Soft, yang merupakan ban yang sangat sulit saya gunakan, saya berhasil mengerem dengan keras. Satu-satunya tikungan yang membuat saya sedikit kesulitan adalah tikungan pertama, tetapi sisanya berjalan dengan baik. Saya hampir kehilangan segalanya di dua sektor pertama, di mana Anda harus memanfaatkan ban lunak di bagian depan dan saya tidak dapat melakukannya. Sungguh disayangkan, tetapi selain itu tujuannya adalah berada di sepuluh besar dan sensasinya bagus. Saya tidak tahu apakah bisa mengejar Marquez. Kita lihat saja nanti. Dia memang cepat seperti biasa, tetapi balapannya besok, jadi kita lihat saja besok," tambahnya dengan ketenangan di depan media yang somehow lu jadi mikir apa dia sebenarnya panik tapi disembunyiin atau emang dia punya kartu di balik lengannya.

"Seberapa besar margin yang saya pertahankan? Banyak. Saya tidak ingin mengambil risiko, meskipun saya mengambil risiko besar karena dengan ban lunak saya tidak dapat melakukan entri yang bagus di tikungan tertentu. Saya telah melihat data seseorang yang menggunakannya dengan baik, yaitu Marc, dan saya kehilangan banyak waktu di semua fase entri, di mana saya merasa dia banyak menutup (ada di limit). Namun, secara umum, saya tidak ingin mengambil risiko apa pun. Yang penting, seperti yang saya katakan, adalah berada di sepuluh besar dan saya berhasil melakukannya. Tidak, hal ini tidak terpengaruh oleh crash Marc, karena saya melihat bagaimana dia masuk tikungan: Dia sangat rebah dan masuk dengan sangat cepat. Meskipun track memiliki banyak grip, saya tetap tenang" kata Pecco lagi yang seperti biasa journo memancing dengan bertanya dari mana alasan dia bisa tenang dan percaya diri dengan margin.

“Dari fakta bahwa saya merasa baik dan nyaman. Tidak seperti saat-saat lain ketika saya mengalami kesulitan. Saya tahu seberapa keras saya berusaha dan saya melihat seberapa keras yang lain berusaha, jadi saya cukup tenang. Apakah saya merasa lebih baik daripada di dua Grand Prix lainnya? Ya. Pasti ya. Kami berusaha untuk memastikan bahwa saya selalu merasa lebih baik dan kami menuju ke arah yang benar. Saya tahu potensi saya, saya tahu di mana saya bisa mencapainya dan saya pikir yang lain juga mengetahuinya dan tahu bahwa hasil yang saya dapatkan bukanlah yang terbaik. Saya tahu saya punya waktu, saya akan sampai di sana. Dan saya tidak ingin memberikan tekanan tambahan pada diri saya sendiri" tambahnya yang jelas bisa mengelola mentalnya sendiri dari tekanan. Dia lalu ditanya soal gosip bahwa #CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta sedang negosiasi bersiap pindah ke Ducati terutama di team idolanya VR46 Pertamina Enduro. Ini mah klo bebeb Vale setuju keknya g ada alasan untuk Pertamina dan Uccio memveto. Dia bahkan menanggapi soal Toprak yang gosipnya sudah tanda tangan kontrak dengan Honda (untuk mendepak sesama murid VR46 yaitu Papa Angel).

"Bagaimana saya membayangkan dia di atas Ducati? Sangat cepat. Menurut saya, Pedro Acosta dengan Ducati dapat bersaing untuk posisi teratas seperti semua pembalap Ducati lainnya. Namun saya tidak tahu seberapa mungkin situasi ini. Saya telah membaca banyak hal akhir-akhir ini, bahkan tentang Toprak di Honda, tetapi bagi saya itu semua omong kosong. Sampai kita sampai pada titik itu (pengumuman), saya tidak percaya. Mengapa saya membayangkan Acosta sangat cepat? Karena dia adalah pembalap yang sangat kuat" tutupnya.

Well jelas Pecco juga baca berita soal media penjilat si culas Marc Marquez yang membahas tanda tangan fans dan mengatainya rider dengan "mental lempar kesalahan". Dia juga pasti tau perkara wawancaranya soal mau balik ke Desmo GP24.0 dan klarifikasi baru dilakukan di konferensi pers #AmericasGP memang mencurigakan, tapi itu urusan internal Ducati. Yang menarik adalah Morbi sempat ditanya soal Acosta dan dia jawab bahwa dia akan membuktikan bahwa dia layak untuk seatnya di Team VR46 dan nampaknya mereka sudah membahas itu selama jeda race ketika latihan bareng di Italia. Terkecuali soal Papa Angel yak, karena rider sedingin es satu ini emang agak "misah" dari anak akademi, jadi klo pun isu sola Toprak adalah benar, hanya Papi Peri Puig yang lagi sakit kaki di Eropa yang tau pasti. Karena dia yang pegang kendali Honda MotoGP dan WSBK.





Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Apakah dalam hati pecco kecewa dengan ducati, yang mungkin sedikit mengganjal di lubuk hatinya, karena mungkin faktor tekanan di dalam paddock, dan mungkin juga audi yang mengultimatum pihak ducati untuk lebih memprioritaskan si culas. Benar Pecco sekarang hanya bisa menghandalkan dirinya sendirindan team go free. Mungkinkah dia sudah terbuang dari ducati?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga gw salah bahwa feeling dia di atas Desmo GP24.7 sudah membaik. Papi Peri Gigi keknya emang menepati janji dia waktu menolak dia balik ke GP24.0. Pernyataan balik ke GP24.0 adalah konfirmasi halus ke Ducati bahwa "klo lu g mau bantu gw dengan masalah teknis, gw balik ke motor di mana gw g perlu bantuan teknis untuk merasa nyaman di atas motor". Gw yakin Papi Peri Gigi g kasih izin dengan penawaran lain yang pada akhirnya bikin dia bisa agak nyaman. Tapi teteup vibe dia dengan Papi Peri Gigi udah menjauh. Dia sudah g terlalu percaya Papi Peri Gigi karena dia pasti baca apa perkataan Papi Peri Gigi ke media soal dia hanya perlu cepat.

      Hapus
    2. Oh ya mbak, misal hal terburuk, pecco terdepak dan terkudeta dari seat Ducati, yang paling bagus dia pabrikan mana ya mbak, dengan bener" Di support dan di sayang?

      Hapus
    3. Anak-anak VR46 punya kecenderungan disayang oleh pabrikan karena kerjanya bagus dalam jangka panjang. Pecco akan diterima di semua pabrikan karena dia terbukti bisa bangun motor bagus. Sebenarnya dia adalah incaran pabrikan saingan Ducati klo bukan karena dia loyal ama Ducati. Patron Bez dan Papa Angel adalah dia: Bisa bikin motor yang rider friendly. Warisan leluhur VR46, eh tetua. Ekekekekek.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...