Para Rookie Unggulan Memperlihatkan "Hasil" Mereka Setelah Menerima Wejangan Dari Para "Guru" Mereka (Dan Ujungnya Gw Ngebahas Yang Lain)
3 Rookie tahun ini. Satu #KtpS yang "dipaksakan" masuk MotoGP karena Ducati kebelet pengen sama dia, dielu-elukan karena bakal pakai Ducati bekas dan mengambil alih team si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez di Gresini, melawan 2 rookie asia non #KtpS yang pernah menjadi team mate tetapi memasuki rimba #MotoGP dengan cara berbeda. Yang satu masuk dengan mendepak hak rider yang dibela-belain oleh Pitbull untuk mengizinkan teamnya masuk ke #MotoGP tetapi tetap dihitung layak karena dia adalah juara dunia #Moto2, sedang yang lain masuk lewat jalur pengkaderan dan "politik" penonton di sirkuit. Pada faktanya 2 orang pertama memiliki "guru" mereka di MotoGP.
Si Permen Fermin Aldeguer sejak #BuriramTest mengakui berguru pada sesembahan #ABR #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez sang adipati Ducati dan sang Jepun #KtpJ, Ai Ogura mengakui "ngintil" raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia, cara yang sama yang dilakukan oleh #CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta tahun lalu di masa rookie-nya. Ai memang tampak lengket dengan Pecco bahkan diluar track karena mereka tampak bersama di fan parade #ThaiGP kemarin. Sementara rookie terakhir #KtpT tampaknya g punya guru entah dia enggan punya guru atau ada g ada yang bisa jadi guru atau memang ada kendala bahasa yang membuat dia sulit mencari guru.
Sejauh ini dalam 1 ronde, "murid" Pecco bersinar terang. Ai Ogura mendapat pujian langsung dari para anak VR46 mulai dari Pecco, Morbidelli, Bez bahkan Papa Angel. Sang team mate, Raul Fernandez mengakui talenta luar biasanya dalam time attack yang diikuti eksekusi apik di balapan. Karena untuk sekedar rookie yang baru pertama kali menggeber motor MotoGP di balapan dengan sensasi panas luar biasa, dia berhasil mengatasinya dan tetap membumi dengan bilang "saya hanya sekedar mengikuti apa yang dilakukan Pecco". Yang membuatnya sangat bersinar adalah bahkan di Sprint Race dia sanggup mengasapi rider cool Morbidelli yang kehilangan cool-nya karena kepanasan mencoba menunggunya melakukan kesalahan tapi nyatanya tidak ada satu kesalahan pun dia lakukan sepanjang 13 lap Sprint Race.
Mari kita lihat di ronde kedua #ArgentinaGP akan seperti apa rookie war ini selain soal bagaimana Ducati war (bukan cuma sekedar cup) berlangsung. Rider pensiun artis Jorge Lorenzo mengatakan para "petinggi" Ducati itu punya punggawanya masing-masing yang tampak salah satunya tampak jelas di #ThaiGP kemarin: Si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez menggunakan cara culas dengan mengakali aturan tekanan ban dengan start menggunakan ban dengan tekanan di bawah aturan dan memakai adik kandungnya sendiri sebagai "kacung". Mungkin dia berpikir g bakal ketahuan tapi langit punya caranya sendiri untuk memperlihatkan bahwa dia culas dengan sama sekali g menaikkan tekanan bannya selama balapan dipimpin olehnya. Sampai dia tersisa 3 lap dari ambang penalti tekanan ban dan dengan culasnya dia menggunakan adiknya sebagai "punggawa" tekanan ban.
Gw bilang ini cara culas bahkan untuk adiknya...??? Ya, karena adiknya memang memimpin balapan dan berusaha sekuat tenaga mempertahankan posisi terdepan, tetapi dengan si culas menempel di belakangnya dia harus ngepush luar biasa dan dengan tekanan ban sesuai aturan, mau g mau ban dia aus karena dia cuma pake KW2. Hal yang sama terjadi pada Pecco, berusaha menghemat ban dan ketika berusaha mengejar emak Alex, sensor ban depannya menyala setiap gap ada di bawah 0.5 detik sehingga mau g mau dia mundur. Kenapa sensornya menyala...?? Karena dia juga start dengan tekanan sesuai standar aturan tekanan ban jadi begitu ada di belakang Ducati yang karakternya sama (it means susah nyalip klo g nempel dulu), otomatis tekanan ban naik drastis dan suhu panas Buriram akan mempercepat resiko ban mleduk klo g crash.
Rider pensiun artis Lorenzo menuding bahwa rider cool Morbidelli akan menjadi "punggawa" Pecco seperti emak Alex menjadi "punggawa" kakaknya. Pirtinyiinyi, apakah Pecco akan "sengaja" menggunakan rider cool Morbi sebagai bahan keculasan seperti cara si culas Marc ke adiknya...?? Ingat, sang adik memang ala emak-emak banget yang g pernah mau merasa salah, tapi dia bukan orang culas meski pasti dia akan membantu kakaknya (ingat dia pernah gw kasih gelar adik baik). Apalagi 2 anak VR46 yang dituduh oleh Lorenzo, sama sekali g ada niat melakukan hal culas memanfaatkan orang lain kecuali memang niatnya membantu orang lain tapi g mau memanfaatkan orang lain.
Lalu kenapa siculas adem ayem nempel di belakang adiknya nyaris sepanjang balapan...??? Ini dia cara langit memperlihatkan bahwa tekanan ban depan si culas JAUH DI BAWAH STANDAR ATURAN TEKANAN BAN...!!! Klo cuma sedikit di bawah standar, dia pasti akan punya momen untuk mundur dengan gap lebih dari 0.5 detik karena klo lebih dari 2 lap nempel di belakang rider lain, tekanan ban akan naik drastis. Ini juga alasan kenapa sepanjang awal balapan dia sulit menaikkan tekanan ban hingga ke area standar. Bukan tanpa alasan bahkan journo #ABR meski bilang itu g melanggar aturan, tetapi langit memperlihatkan apa yang sebenarnya dia lakukan untuk bisa menang di #ThaiGP. Alassan kenapa Ducati g terlalu hure-hure adalah karena tau dia menang karena MOTOR, dan dia g sehebat itu karena menang tidak dengan cara clean. Ingat, Pecco tahun lalu dengan motor yang sama mencetak rekor #ThaiGP yang sampai sekarang masih dia pegang plus menang dengan cara clean tanpa harus mengakali tekanan ban. Dan ini bukan kali pertama si culas mengakali tekanan ban dia. Dia sudah melakukannya tahun lalu ketika di Gresini.
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...