Setelah presiden Amerika, Donald Trump menginisiasi gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja, beberapa minggu terakhir gencatan senjata nampaknya sudah bubar. Para tentara Kamboja dan Thailand kembali saling serang dengan Perdana Menteri Thailand yang baru tidak peduli apa pun yan harus dikorbankan untuk mempertahankan perbatasan negaranya. Kamboja yang selama ini menjadi pusat berita karena kasus pabrik narkoba, perdagangan manusia dan penipuan online juga tidak peduli dengan kriminalitas di negaranya dan lebih fokus untuk menyerang Thailand dan pangkalan militernya karena dianggap ada andil merusak situs-situs budaya mereka di perbatasan. Ada beberapa gosip spoi-spoi alasan Kamboja ini hanya "dibuat-buat" oleh tentara perbatasan dan "dibiayai" oleh mafia kriminal di perbatasan agar negara Kamboja lebih mengurusi perang daripada mengurusi kriminal kelas kakap di perbatasan.
Dengan kembali memanasnya hubungan antara Kamboja dan Thailand, para penduduk di perbatasan Thailnd kembali mengungsi ke tempat yang aman. Dan tentu saja, sirkuit Buriram kembali jadi tempat penampungan pengungsi. Tidak ada yang salah. Yang menjadi masalah adalah Buriram akan menjadi tempat test pramusim 2026 terakhir dan penyelenggara balapan #MotoGP pertama musim depan. Dorna dan Liberty Media tentu tidak terlalu pusing, mereka hanya tinggal mengubah venue kalau tidak ada kesepakatan dengan Buriram meski sirkuit itu baru saja memperpanjang kontrak MotoGP dengan Dorna hingga 2031. Misilihnya idilih, penonton luar Thailand yang kadung pesan tiket ke sana. Well, gw sengaja posting ini biar g terlalu telat buat kalian cancel tiket. Udah gw bilang klo mau aman, Sepang emang paling aman klo mau motobijian. Bahkan Mandalika buat gw gterlalu aman dalam hal budget dll karena g bisa diprediksi ekekekek.
Sepertinya amerika yg punya kuasa world war di negara lain kecuali rusia hehe
BalasHapus