Ngegosipin Tetangga Yang Bakal Test Sirkuit Mandalika: Yang Antivax G Dapat Visa, Wajib Karantina, Ketakutan Tersembunyi Soal Unboxing




Klo kemarin-kemarin gw g pernah bahas tetangga karena ngegosipin motobini aja udah ribet. Sekarang karena libur, mulailah kita ngintip tetangga. Bukannya apa, bulan Februari nanti para prototipe kebagian jatah ngetest Mandalika.

Sebenarnya gw tuh agak ngekek liat orang lokal yang mandang remeh speedweek. Eh buset gosip mereka itu banyak of the record loh klo mau jujur. Ekekekek.

Sooo, kabarnya para rider dan kru #WSBK sudah tiba di Mandalika tapiii, g boleh no gok di sirkuit sampai besok. Jadi klo di Sepang biasanya mereka sudah bisa akses paddock persiapkan motor begitu tiba klo ini kagak boleh katanya. Masalah nampaknya sama complicated dengan seri WSBK Argentina. Untungnya tanpa drama harga hotel naik tiba-tiba.

Masalah visa yang pertama jadi sorotan. Meskipun gw sudah pernah mention mantan pak boss, Menparekraf Sandiaga Uno untuk antisipasi soal banyak kru WSBK yang antivax, nampaknya semua pasrah pada aturan Menkes: Tanpa vaksin ditolak masuk. Jadi meskipun mereka masuk dengan pesawat carter tetap mereka harus dipulangkan. Kabarnya DPRD tingkat pusat sedang berusaha lobby untuk skema bubble khusus gelaran yang diselenggarakan oleh mereka. Seperti di gelaran di luar sana, yang antivax boleh masuk selama PCR negatif dan datang dengan pesawat carter. Ingat: buat bule vaksin itu HAM. Karena memang faktanya lu suntik vaksin pun tetap akan terinfeksi dan akan menularkan ke orang lain. Dan menurut mereka survivor COVID akan memiliki imun alami jadi vaksin itu hanya penting untuk yang belum pernah terpapar.

Yang lolos screening vaksin tetap harus menjalani karantina g ada yang lolos sama sekali karena paspor ditahan. Yang lumayan mengagetkan gw, para antivax rombongan yang datang itu tembus 20% jumlah total kru dan rider. Bukan jumlah sedikit untuk dinegosiasikan oleh Dorna. Masalahnya tanpa mereka maka kondisi paddock dipastikan timpang. Belum diketahui apakah 20% ini bisa nongol di paddock tepat waktu atau g.

Masalah lain adalah yang coba diremehin oleh Mandalika dan para pejabatnya: Unboxing Motor. Meskipun secara resmi Ducati membantah memberi pernyataan terutama Ciabatti, off the record memang Ciabatti marah soal itu (speedweek gosipnya emang benar interview beliau tapi akhirnya harus dibantah untuk kedamaian bersama). Dan karena ini, gosipnya para team mencoba menyembunyikan kekuatiran spare part dll yang sudah dikirim dalam cargo tapi baru bisa diakses besok. Misilihnyi, sama seperti kasus pencurian di sirkuit Sepang dua tahun lalu, g ada CCTV yang mengcover. Team mencoba menyembunyikan kekuatiran itu karena untuk masuk bordr aja ribet, ngeributin itu bakal makin bikin ribet ntar.

Masalah terakhir adalah yang bikin race Asian Talent Cup batal kemarin: Marshall. Karena baru pertama kali gelar, dan mengetahui berita bahwa untuk balap sekelas IATC aja Marshall dianggap kurang dan kurang profesional, team sedikit ragu apakah balapan bisa berjalan dengan baik dengan kondisi saat ini. Mereka mencoba membandingkan Qatar yang mendatangkan marshall dari Eropa untuk membantu. 

Above all mereka berharap semua berjalan lancar. Para 20% antivax bisa bergabung di paddock agar mereka bisa bekerja maksimal mengingat ini seri penentuan jurdun, g ada motor dan spare part yang kenapa-napa, dan marshall yang ada memenuhi standar Dorna. Karena kalau gagal, team jelas akan komplain jauh-jauh ke sini kadung dijanjikan Mandalika bisa gelar tanpa masalah. Dan dua minggu sebelum gelar mereka sudah dapat info g enak. Pas masuk border katanya bakal pakai bubble lah malah ada yang ditolak masuk.  Sisa tahan mangkel karena diuruh sabar, sisa satu seri ini maka musim ini selesai. Semoga g ada masalah lah yak.



#Mbak_Yu  Live post at mbakyuajalah.blogspot.com

Komentar