Kemarin siang dengar ni kabar ge anyepin karena gw lagi fokus sama bebeb Vale dan live report pkus g mau ganggu mood perpisahan gw sama bebeb Vale. Sekarang mumpung nunggu komandan upacara datang (baca: briefing pagi) kita bahas.
Bukan tanpa alasan gw dibilang ANTI sama buzzer Mandalika sejak awal rencana pendiriannya. Terlalu banyak huangango omongan macam g ada pengalaman di sirkuit atau bahkan g tau lingkungan sirkuit untuk balapan MotoGP seperti apa. Gw yang wara-wiri sirkuit ngerti untuk ukuran Indonesia ini bukan priyek yang layak di remeh-temehin malah lebih banyak promosi dibanding realita. Mikirnya duit dan turis melulu.
Insiden unboxing yang justru dipandang enteng justru lumayan miris untuk gw, kok bisa youtuber dijadiin marshall...?? Apakah ini tujuannya rekrut marshall untuk promosi...?? Mending rekrut fans balap motor yang ngerti aturan di sirkuit dan masyarakat lokal sekitar untuk membantu menjaga keamanan sirkuit. Ini adanya marshall kurang, malah marshall ngonten yang ada.
Ditundanya race sekelas regional Asian Cup ini juga gw kok wow banget. Itu event regional loh. Yang klo lu ke Sepang atau Buriram orang udah pada pulang atau sibuk cari makan siang baru mereka turun track. Jumlah marshall yang bertugas g sebanyak kelas MotoGP dan kamera yang cover juga g sebanyak MotoGP. Tapi kalau jumlah marshall yang sedikit itu dianggap kurang oleh penyelenggara, gw g bisa bayangin sesedikit apa marshall sirkuit Mandalika. Dan gw yakin kalau mereka mau gelar test WSBK maka jumlah marshall harus ready dan itu sama banyak dengan pas weekend race.
Apakah g ada study banding atau tanya-tanya ke sirkuit lain...?? Atau kalau malas bergaul dengan sesama pengelola sirkuit, kenapa g tanya Dato R yang sama-sama punya team di #Moto2 soal persiapan race karena Dato R itu mantan boss sirkuit Sepang loh.
Semoga ini jadi pelajaran untuk pengelola sirkuit. Gw kritis bukan karena gw anti. Tapi karena gw juga udah biasa ke sirkuit sebagai fans yang di tribun juga sebagai yang masuk-masuk paddock. Plus gw juga punya teman pegawai sirkuit di luar sana Jadi gw tau benar apa yang perlu kalau mau punya gelaran sekaliber MotoGP. Hal kecil g bisa ditoleransi karena gw adalah fans MotoGP bukan fans Pariwisata. Gw tau ada yang awalnya mikir konten unboxing si marshall katrok adalah untuk trigger pengunjung, karena pengunjung adalah duit. Makanya marshall yang direkrut lebih mikir konten daripada mikir etika. Dari situ gw tau ini lebih ke soal bisnis dan promosi turis tanpa pengetahuan mumpuni soal kelayakan sirkuit untuk gelar balapan besar.
Gw emang sejak di awal ragu karena tau ini proyek di bawah kementerian Pariwisata bukan di bawah kementerian Olahraga macam negara lain. Artinya akan lebih banyak soal duit dan promosi dibanding olahraganya itu sendiri
Semoga kalian lebih banyak berguru dan memperbaiki diri agar benar-benar siap gelar. Jangan banyak bergurau huangango homologasi gampang, marshall seadanya, ada demo HAM yang nyempil, lalu lempar kata maaf baru pertama kali gelar. Itu presiden sudah disuruh keliling sirkuit, yang ikut konvoi di belakang gayanya buset. Eh ujungnya balapan g digelar dan ditunda.
G perlu sibuk pake buzzer hashtag, fanpage balap motor bakal promosi klo kalian profesional. Dalam pandangan gw, buzzer kalian akan tetap mati kutu melawan fan page dan media balap motor kalau ada cela yang kalian tutupi. Karena ranah para fan page bukan twitter yang terbatas karakter kalau ngegosip jadi tu hashtag di twitter g akan digubris sama para fans. Mari ngunyah kuaci karena kuaci ada isinya. 🙄
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...