#CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta Yang Belajar Sabar Bahwa Adaptasi Tidaklah Mudah Tahun 2022: Saya Sampai Berpikir Apakah Itu Layak Diperjuangkan
#CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta tampaknya sudah siap mental untuk bersabar dalam proses adaptasinya di kelas #MotoGP tahun ini sebagai rookie. Nampaknya menjadi rookie #Moto2 di tahun 2022 membuatnya sadar bahwa dia g seharusnya memaksakan diri dalam proses adaptasinya di atas motor baru untuk langsung bisa jurdun. Pada akhirnya tahun itu dia tetap pulang dengan gelar Rookie of The Year. Dia sasar bahwa Moto2 bukanlah Moto3 dimana dia bisa langsung jurdun bahkan di tahun rookie-nya.
"Saya memulai tahun 2021 dengan sangat baik, itu adalah tahun yang hebat dan secara keseluruhan tidak banyak naik turun. Pada tahun 2022 saya ingin menjadi Juara Dunia lagi. Tidak ada alasan lain bagi saya untuk balapan selain itu. Saya yakin saya bisa melakukannya, tapi awalnya tidak seperti yang saya inginkan. Ada begitu banyak situasi yang membuat saya bertanya pada diri sendiri apakah itu mungkin" katanya soal tahun adaptasi #Moto2 yang sulut bahkan dia harus cedera sakung ngeyelnya dengan adaptasi.
"Sulit untuk mengatur pikiran saya. Setahun adalah waktu yang sangat lama. Dalam tiga bulan banyak hal terjadi dan tekanan semakin besar. Dalam periode itu saya banyak menangis. Saya tidak mengerti apa pun.. Saya tidak mengerti apa yang terjadi dalam hidup saya. Di klasemen, saya tidak mengerti apa pun. Jika saya di sini untuk merasa baik dan bersenang-senang. Jelas akan ada saat-saat yang lebih baik dan lebih buruk. Ketika Anda berlomba di Kejuaraan Dunia, Anda menyadari bahwa dari start hingga finish semua orang sangat cepat dan orang-orang tidak membayangkannya" katanya yang sempat mengalami depresi meski g sampai mikir pensiun.
"Saya tidak berpikir untuk pensiun, namun saya mempertimbangkan apakah itu layak dilakukan. Dan pada musim panas 2022 itu, saya rasa cedera banyak membantu saya (untuk berpikir). Itu membantu saya memahami bahwa penting untuk terus bergerak, mengubah lingkungan membantu saya melihat sesuatu secara berbeda. Saya membutuhkan seseorang untuk mendukung saya, memberi saya semangat karena ada saatnya, saya tidak bisa melakukannya. Bisa dibilang saya kewalahan, tapi saya memang sedikit muak dengan semuanya. 2022 adalah tahun dimana mungkin saya bisa mengatakan 'di sinilah semuanya berakhir', tapi saya juga tidak punya alasan untuk mengatakan itu. Namun di dua tahun terakhir ini, terutama sosok Albert Valera (manajer dia) telah membuat saya melihat segalanya dengan jelas" tutup Pedro Acosta yang sadar adaptasi ditengah ekspektasi tinggi tidaklah mudah.
Sang mantan boss team Moto2, Aki Ajo mengakui memang tidak mudah menjadi seorang Acosta. Track record bagus dalam karirnya di usia yang masih sangat muda serta karena#ABR sering mencela dia karena mulai berhasil "mengalahkan" beberapa rekor sesembahan mereka membuat Acosta masang target tinggi untuk dirinya sendiri ketika masih menjadi rookie di Moto2.
"Mungkin ekspektasinya terlalu tinggi dan dia tidak bisa mengendalikannya 100% saat itu. Namun di sisi lain, seperti yang telah kami nyatakan berulang kali, saya mengatakan kepadanya saat itu, 'Kita membutuhkan ini.' Kami membutuhkan momen-momen sulit ini. Jika semuanya berjalan sempurna, menurut saya itu bukan cara yang tepat. Ketika Anda adalah seorang pria seperti Pedro Acosta, yang benar-benar belajar dari kesalahan dan momen sulit, saya pikir ini adalah jalan yang tepat untuk diambil" kata Aki Ajo yang memaklumi kondisi Acosta dan justru lebih suka Acosta belajar secara mental dalam masa karirnya.
Hmmmm... Kita lihat kondisi mental tahun ini. Klo dari #ValenciaTest kemarin sih dia g terlalu terbebani dengan proses adaptasinya. Toh dia mulai dari motor satelit dengan motor bekas itu juga pake drama depak Pol Espargaro saking DPRD Tingkat Pusat g dukung dia dan lebih dukung si cemen tengik Malin Kundang.
Apa karna kalah jumlah fans si acosta bkn proyek MotoGP?
BalasHapusEmang Acosta bukan proyek ikan niu motobini. DPRD tetap fokus kemsi cemen karena sisa sebiji lagi tu gelar untuk menyamai rekor bebeb Vale. Makanya mereka keukeuh sama si tengik cemen itu dan g peduli sama Acosta.
Hapus