Rider Cool Morbidelli Yang "Dibayangi" Nomor 46 Tahun Ini: Saya Kembali Kepada Yang Membesarkan Saya, Ini Pertama Kali Saya Memakai Motor Yang Sama




Anak Sulung VR46 Academy Academy setelah mendiang Super SIC, diangkat dan dibesarkan langsung sebagai seorang rider oleh seorang Valentino Rossi tetapi sepanjang karirnya tidak pernah berada di team VR46 bahkan sejak kelas pemula. Tahun ini dia kembali "pulang" ke keluarga Tavullia.


"Sangat istimewa membalap di team ini. Saya rasa belum pernah terjadi pada anak (VR46) lain yang dilahirkan dan dibesarkan di buaian pembalap hebat, membalap bersama team lain dan kemudian membalap untuk teamnya, tidak pernah ada cerita seperti itu. Saya lahir di Roma, tetapi dibesarkan di Tavullia, semua teman saya ada di sana, saya kenal semua orang di team karena saya pernah bekerja dengan mereka di masa lalu atau karena mereka selalu berada di lingkungan Vale. Udara yang kami hirup tentu istimewa dan baru sekarang cerita kami menyatu. Berbeda dengan pembalap Akademi lainnya, ini pertama kalinya bagi saya. Hal ini terasa menyenangkan, saya sangat terpesona dan bersemangat. Lingkungan dan paket yang diberikan Ducati kepada kami adalah dua poin kuatnya, kami mendapat dukungan luar biasa dari Borgo Panigale" katanya yang ngekek ketika ditanya apakah lebih menakutkan bekerja langsung pada boss besar VR46, bebeb Vale yang tahun ini bahkan nomor 46 dan logo Sole Luna - nya membayangi di motor mereka, terutama Uccio (yang you know klo dia sudah tegas, lu out).


“Mereka tidak membuat saya takut (ngekek kecil). Mereka adalah dua pemimpin yang luar biasa, dengan karakter yang sangat kuat dan semangat yang tak terbatas. Uccio akan selalu bersama kami, Vale ketika dia bisa. Tapi ketika dia datang, itu akan menjadi nilai tambah lainnya, nilai tambah untuk pengalaman" jawabnya yang mengakui memakai motor bekas yang sama dengan tahun lalu karena dia kena jatah motor bekas tahun ini.


“Saya tidak tahu seberapa besar keuntungan atau kerugiannya karena setiap tahun selalu berbeda. Tentu saja dalam karir saya, saya selalu berjuang untuk beradaptasi dengan hal-hal baru, itu selalu memakan waktu terlalu lama, jadi ada baiknya untuk tetap menggunakan paket yang sama. Terlebih lagi, jika saya melihat ke belakang, satu-satunya saat saya memiliki motor yang sama dari satu tahun ke tahun berikutnya, semuanya berjalan dengan sangat baik" katanya yang sempat jadi kandidat jurdun 2020 ketika memakai motor yang sama (karena engine freeze gegara nengnongna 2019). Pasca crash parah awal tahun lalu sampai jadi sasaram kritik karena di saat yang sama dia harus beradaptasi dengan pabrikan baru dan team baru, kali ini dia pakai mor yang sama dengan team yang dia kenal semua.




“Ini jelas merupakan cedera yang akan terus membayangi saya seumur hidup, seperti pengalaman apa pun itu, seperti cedera lainnya, itu terjadi pada setiap pembalap dan mereka adalah bagian dari kehidupan. Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya masih memikirkannya, juga karena saya tidak ingat apa pun, jadi saya tidak bisa menceritakan crash-nya. Itu adalah pengalaman yang mereka ceritakan kepada saya (karena dia g ingat sama sekali" jawabnya yang kembali membahas motornya.


“Tentu saja tidak mengganti motor berarti mengurangi satu tanda tanya, saya akan memiliki lebih sedikit hal yang tidak diketahui dibandingkan yang lain dan penting untuk memanfaatkan keuntungan kecil ini. Saya bilang itu kecil karena MotoGP terdiri dari pembalap-pembalap luar biasa yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap hal-hal baru. Selanjutnya, menurut saya, kita berbicara tentang menang lagi, memperebutkan podium, sehingga keunggulannya menjadi lebih kecil. Kita lihat saja nanti, tapi itulah yang ingin saya lakukan karena team pantas mendapatkannya" tambahnya yang punya PR dari tahun lalu.


“Saya ingin menegaskan kembali aspek-aspek yang saya tingkatkan tahun lalu, seperti kualifikasi, area di mana saya kesulitan, namun mengalami peningkatan dalam dua balapan terakhir. Lalu ada masalah manajemen ban, tapi pada tingkat lebih rendah, masalah terbesar adalah posisi start saya" tutupnya yang senang akan punya sesama murid akademi, Andrea Migno sebagai coach di garasi.



Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar