Papi Peri Gigi Memastikan Pecco dan Marc Boleh Punya Pengembangan Sendiri Di Desmo GP25




Papi Peri Gigi adalah dalang dari suksesnya Ducati. Dia memulai gebrakannya dengan inimocasi winglet yang jadi kontroversi karena sempat nyangkut di bintang Honda saat itu si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez. Toh ujungnya tetap pabrikan lain meniru winglet Ducati. Inovasi terbaru yang masih mengundang kontroversi saat ini adalab RHD aka ride height device yang memang bisa bikin motor super cepat klo tau makenya.


"Bagian aerodinamis yang benar-benar mengubah arah perkembangan motor, tetapi juga RHD adalah ide yang bagus. Kami menyadari bahwa waktu di mana performa sepeda motor hanya ditentukan oleh performa mesin, memang sangat kalah bersaing karena motor cenderung wheelie. Kami telah mencoba membuat sistem yang sepenuhnya otomatis untuk menyesuaikan pusat gravitasi, namun penerapannya sangat rumit sehingga saya pikir rider harus melakukan intervensi untuk menyederhanakan sistem tersebut"kata si jenius MotoGP yang saking jeniusnya, dia g pernah takut insinyur, kru, atau teknisinya dibajak pabrikan lain karena dia adalah "literatur" Ducati yang anti pelit ilmu.


“Saya percaya bahwa tingkat budaya belajar secara umum seluruh team harus setinggi mungkin. Itulah sebabnya saya juga meminta mereka yang berhubungan dengan elektronik atau sasis berpartisipasi dalam pertemuan teknis mengenai mesin, misalnya, dan hal yang sama berlaku untuk semua bagian lain. Saya mencoba menyebarkan pengetahuan ke seluruh struktur dan, jika mungkin, meningkatkannya. Dengan cara ini, kami selalu memiliki orang-orang yang belajar dan dapat menggantikan mereka yang pergi. Selalu ada penggantinya dan Ducati tidak pernah merekrut teknisi dari luar" katanya yang bahkan siap menangani dua jurdun di paddock team pabrikanya yang punya riding style dan ambisi berbeda sehingga pasti akan punya arah pengembangan berbeda.


“Saya selalu mempertimbangkan apa yang dikatakan para pembalap, namun pilihan apa yang harus dilakukan pada motor terserah pada teknisi. Bahkan di masa lalu kami telah membuat pilihan yang berbeda dari tiap pembalap, misalnya pada saat balapa awal musim Pecco memiliki fairing yang berbeda dengan Martin dan ini memungkinkan kami memahami beberapa hal dan menyatukan aerodinamika pertengahan musim. Kami akan terus melakukan ini, tidak akan menjadi masalah jika salah satu pembalap mengambil keputusan berbeda dari yang lain" tegas Papi Peri Gigi yang bilang keputusan rider pakai beda-beda part sudah sudah biasa di Ducati. 


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar