Cara Culas Si Culas Marc Marquez Memenangkan Balapan #ThaiGP Dengan Memanfaatkan Adiknya (Seperti Manipulasi Pengaturan Skor..?): Saya Melihat Tekanan Ban Saya Dan Berkata Mereka Akan Memberi Saya Penalti

Ketika para #ABR sibuk keluar gua hure-hure kombek. Adalah para journo #ABR yang sedikit kecewa dengan cara sesembahan mereka memenangkan balapan #ThaiGP. Fans bangkotan sejak tahun lalu pasti tau aturan tekanan ban sudah diturunkan limitnya tetapi jumlah lap diperketat. Ini untuk mengakomodasi komplain para rider yang sulit balapan dengan tekanan tinggi di suhu track sangat tinggi yang justru akan membahayakan. Tetapi bahkan dengan batas bawah tekanan yang diturunkan, si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez masih juga berusaha melanggarnya bahkan di kondisi track yang sangat panas seperti Buriram. Sebenarnya g akan ada yang tau dia  bisa melakukan start bagus dengan hasil dari tekanan ban di bawah standar, sampai dia sengaja mundur dan memanfaatkan adiknya untuk menaikkan tekanan bannya sampai limit lap yang ditentukan (60%). Ini jelas adalah cara culas di mata para journo #ABR itu terutama karena dia memanfaatkan adiknya untuk itu. Artinya kalau dia g "dibantu adiknya, dia akan menang tapi dapat penalti. Dia sendiri mengakui sudah menggunakan cara culas itu.

"Saya melihat tekanan dari depan tidak membaik seiring berjalannya lap. Kemarin... Mereka ingin menyesuaikan sedikit lagi dan bahkan, mungkin, pada jarak jauh, gaya mengemudi berubah sedikit dan saya melihat bahwa tekanan ban tidak sesuai dan saya berkata: 'Mereka akan menghukum saya'. Saya punya tiga lap tersisa (sebelum kena penalti tekanan ban). Saya menghabiskan seluruh balapan di belakang Alex dan saya melihat bahwa dia memulai dengan tekanan yang tepat. Dengan tiga lap tersisa, ketika saya melihat bahwa saya telah menyelesaikan tugas saya, saya menyerang dan membuka celah. Itu adalah balapan di mana saya merasa sangat baik, saya memiliki sedikit keunggulan, ini memungkinkan saya mengatasi situasi ini. Apa yang harus dikatakan? Saya sangat gembira memulai babak baru ini seperti ini, kami akan berusaha menikmatinya dengan baik. Saya makin bersemangat saat berpikir bahwa kami berada di posisi pertama dan kedua bersama Alex di MotoGP. Ini, dua bersaudara, saya tidak tahu apakah mereka pernah melakukannya sebelumnya, tetapi ini adalah sesuatu yang telah kami kerjakan sepanjang musim dingin dan kami tidak tahu apakah kami akan mengulanginya, tetapi podium pasti akan datang. Saat ini saya memikirkan ibu saya, karena ayah saya ada di sini, tetapi ibu saya pasti menangis di rumah. Saya bahagia" katanya mengakui soal tekanan bannya.

Somehow kedengaran seperti menyalahkan team padahal ini bukan kali pertama dia balapan dengan tekanan di bawah batas aturan. Di Gresini tahun lalu dia juga balapan dengan tekanan di bawah standard dan mempersilahkan rider lain maju agar dia bisa memanfaatkan rider itu untuk menaikkan tekanan bannya. Menurut gw klo di pertandingan olahraga lain ini seperti manipulasi pengaturan skor. Karena dia cenderung mundur untuk menjaga tekanan bannya sekaligus melindungi orang yang dia manfaatkan dari kejaran rider di belakang lalu mengambil kembali tempatnya bisa dirasa aman dari penalti. Sedangkan rider lain akan berusaha sejak awal start dengan tekanan ban sesuai aturan karena g mau mengambil resiko dan melakukan culas memanfaatkan rider lain. Ini sama juga dengan #JurdunMangkage Jorge Martin dan Papa Kembar tahun lalu yang kerjasama untuk menghalangi rider lain demi melindungi Martin. Sebenarnya weekend ini memang sudah aneh sejak Jumat ketika RD bisa-bisanya bikin Yellow Flag palsu untuk membatalkan fast lap Pecco. Tapi sudah gw bilang, langit g akan pake sempoa klo awal musim begini. Dikumpulin dulu tu utang biar sekalian ditagih dengan bunga-bunganya di akhir musim....??? Semoga gw salah loh ya.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP