Balapan Pendek Pertama Nicolo Bulega Dengan MotoGP Yang Berakhir Crash: Pakai Motor Ini Mesti Banyak Mikir
Nicolo Bulega crash dengan kondisi cukup cepat di Sprint #PortugueseGP kemarin. Untungnya g cedera meski memar. Tujuannya sejak awal adalah belajar untuk tetap ada di atas motor tetapi itu gagal di Sprint Race.
"Saya sedikit kesakitan, tapi tidak seriu. Sudah beberapa waktu saya mendapat peringatan tentang ban depan yang terkunci, sayangnya saya harus mengkalibrasi ulang sistem pengereman saya sepenuhnya. Saya awalnya mengendarai dengan gaya Superbike dan sekarang saya mengerti bahwa ban depan Michelin tidak berfungsi (dengan cara itu). Di Superbike, jika Anda tidak agresif di pengereman pertama, motor tidak akan berhenti, tetapi di sini justru sebaliknya; jika Anda agresif, Anda kehilangan kendali ban depan. Saya baru mulai memahami sensasi di ban depan; saya juga memasang kompon Hard, yang belum pernah saya uji di ban depan. Dalam dua lap pertama, saya berkonsentrasi pada sensasi tersebut, saya merasa nyaman di atas motor, saya berhasil memanaskan ban dan melewati Savadori serta mengejar Morbidelli, tetapi mungkin saya terlalu senang, ban depan terkunci dan sayangnya saya tidak menyelesaikan lap itu. Saya berkendara tanpa banyak berpikir, jadi besok akan lebih baik dalam melakukannya" kata Bulega tentang kesan pertama neng Desmo GP25-1.
"Ya, saya mencoba membalap sesuai feeling saya, dan jika Anda melihat catatan waktu di berbagai sektor, saya berada di posisi yang sama dengan para pembalap, sekitar posisi kesepuluh. Waktu lap juga berjalan cukup baik dan saya mulai mendapatkan ritme, tetapi saya harus lebih berhati-hati karena feeling di bagian depan sangat berbeda dari yang biasa saya rasakan di Superbike. Bisa dibilang feelingnya berbeda dengan ketika test (Jerez), di bagian pengereman di mana Anda tiba dengan cepat, seperti tikungan pertama atau tikungan kelima, dengan begitu banyak motor di depan, efek slipstream sangat terasa dan Anda harus berhati-hati, dalam kasus seperti itu, ada peluang untuk tabrakan (nyeruduk) dari belakang. Jadi, di lap pertama saya cukup santai, saya tidak ingin langsung mengacau... Dan ternyata saya mengacau tak lama kemudian!" katanya ngekek. Dia mengakui motor MotoGp beda jauh dengan motor jalanan versi Superbike dan cukup yakin Toprak harus banyak beradaptasi kalau dia menaiki Yamaha M1 V4 musim depan terutama di track Portimao.
"Masalahnya bukan karena mereka mengerem lebih keras; mungkin Toprak bahkan lebih kuat saat mengerem karena pengeremann adalah titik unggulnya. Masalahnya adalah di sini Anda harus melakukannya dengan cara yang berbeda; Anda harus lebih lembut saat mengerem, dan itulah kesulitan terbesarnya. Saya pikir Toprak juga harus mengubah sesuatu di area ini , meskipun saya tidak tahu bagaimana Yamaha akan bertindak dalam hal ini" tutupnya yang resmi diumumkan Ducati akan menjadi rider pengembang Desmo GP27 tahun depan. Kabar lain datang dari drama BMW Award. Atas nama kisruh #SepangClash 2015, hadiah BMW Award untuk sang pemenang si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez yang awalnya adalah BMW M4 CS Special Edition VR46 dengan nomor seri 1/46 plus tanda tangan asli Valentino Rossi, dibatalkan oleh BMW dan diganti dengan BMW M4 CS versi biasa meski dengan warna yang sama. Keknya sama Dorna diminta diganti demi menjaga suasana hati yang lagi diributin baut bengkoknya. Ekekekekek. Kuaci...???

Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...