Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Menjawab Psy War Si Culas Marc Marquez: Tidak Ada Rider Nomor 1 Di Ducati Dan Tidak Boleh Ada...!!!!
Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia akhirnya menjalani wawancara keika hadir di Campioni In Festa merayakan 19 kemenangan dalan 20 seri 2024 yang 11 diantaranya dimenangkan oleh Pecco. Pesta di mana adipati barunya si culas Marc Marquez dan seluruh petinggi Ducati termasuk perdana menteri dan kabinetnya. Awalnya dia ditanya soal #BarcelonaTest.
“Saya percaya bahwa pengujian motor adalah fase yang sangat penting dari banyak sudut pandang, karena pengembangan ditentukan di sana dan kami mencoba untuk memastikan bahwa semuanya sudah siap ketika kami berangkat untuk balapan pertama. Barcelona berbeda dari di Valencia, di mana salah satu rekor top speed di Kejuaraan Dunia tercapai dan cengkeramannya sangat rendah, dan ini memungkinkan Anda untuk menguji lebih banyak hal. Memiliki perasaan yang sama dengan Marc dalam banyak hal adalah hal yang positif, karena kami dapat dengan cepat mengidentifikasi aspek-aspek yang harus dikerjakan, aspek-aspek yang menjadi lebih baik dan yang menjadi lebih buruk. Jadi, lebih mudah bagi para insinyur untuk mengidentifikasi arah yang harus diikuti untuk tiba di Malaysia dengan persiapan yang lebih baik" katanya yang akhirnya ditanya soal psy war si culas Marc Marquez yang membahas rider nomor satu dan nomor dua. Perkataan "kurang ajar" klo menuryt gw karena dia melenpar tuduhan ke Ducati dan tentu saja berujung #ABR dan jurnalis buzzer penyembah Marc Marquez mengkritik Ducati dan Pecco. Pecco menjawab psy war ini dengan mempercayai bahwa Marc cukup cerdas untuk mengetahui itu di Ducati.
“Saya percaya bahwa tidak ada orang nomor satu di garasi dan tidak boleh ada (nada suranya dia tekan). Musim selalu dimulai dengan pijakan yang sama, dengan para pembalap berada pada level yang sama dan dengan pendapat yang sama, kemudian segalanya berubah sepanjang musim dan setiap tahun kami memulai dari nol. Jika selama satu musim ada satu pembalap yang lebih unggul dalam kejuaraan dan yang lainnya tertinggal lebih jauh di belakang, saya percaya bahwa kita harus berusaha mendukung pembalap yang berada di depan. Namun secara umum saya yakin bahwa strategi Ducati selalu benar dan adil terhadap para pembalapnya dan saya pikir Marc, sebagai orang yang sangat cerdas, segera memahami lingkungan dan cara kerja yang kami miliki. Kita telah melihat dalam test bahwa kami telah melakukan pekerjaan luar biasa dan dengan awal seperti ini kami sudah berada di jalur yang benar" katanya menimpali psy war Marc yang menurut gw adalah cara bahwa dia ingin lebih diperhatikan Ducati agar bisa jurdun. Karena dia kalah jurdun sebenarnya karena Papi Peri Gigi Dall'igna lebih sibuk mengurusi Martin dan Marc musim ini bahkan v kasih part baru untuk Pecco, rider nomor satu dari Andromeda...??
"Kami jelas melihat bahwa Anda selalu bisa belajar dari banyak hal, karena kemenangan bukanlah hal yang terpenting. Kami mencapai banyak hal, selalu finish di posisi 3 besar setiap kali kami menyelesaikan balapan, kecuali di Austin, dan ini menurut saya adalah hasil yang luar biasa. Crash, dan berbagai kemalangan (keapesan ban dan kena gulung rider lain) yang kami alami, tentu tidak membantu. Namun dalam situasi tertentu, menurut saya, kekalahan menjadi pelajaran dan kami tentu tahu apa yang harus dilakukan agar tidak membuat kesalahan lagi" tambahnya yang entah kenapa menarik sisi positif dari kalah jurdunnya: Itu membuktikan bahwa Ducati g pilih kasih dan hanya mengutamakan dia seperti yang dituduhkan oleh fans dan jurnalis Spanyol plus penyembah Marc Marquez.
“Momen paling rumit dalam beberapa pekan terakhir adalah ketika saya mengetahui Verstappen berhasil meraih gelar juara (F1) untuk keempat kalinya. Saya memikirkan kembali fakta bahwa saya juga bisa saja menjadi Juara Dunia empat kali dan hal itu mengingatkan saya kembali pada banyaknya kekalahan kecil. Tapi saya melihatnya lebih sebagai peluang, karena saya tahu mengapa kami kalah, saya tahu kenapa kami kehilangan gelar dan ini membuat perbedaan. Saya pikir tidak ada yang perlu disesalkan atas apa yang kami lakukan. Itu adalah musim yang fantastis dan kami patut bangga. Saya sangat bangga dengan team saya dan Ducati secara umum. Seperti yang saya katakan, terkadang kekalaham membantu dalam aspek lain. Karena jika saya memenangkan gelar (lagi), kita (terutama buzzer Spanyol dan penyembah Marc Marquez)pasti tidak akan melihat sportivitas yang selalu dimiliki Ducati di kejuaraan dunia ini dan yang selama ini dikritik dalam tiga tahun terakhir. Dalam keburukan, Anda harus selalu melihat sisi baiknya" katanya 'think outside the box to see other perspectives'. Untuk hal ini gw ngerti kenapa dia bisa sering ketemu Paus. Dia bahkan g berniat ngejar rekor bebeb Vale meski tetap pengen nambah gelar.
“Itu adalah pertanyaan yang mustahil. Valentino Rossi adalah Valentino Rossi (lagi-lagi nada suaranya ditekan). Saya pikir hal yang selalu membedakan adalah kesadarannya (sadar diri dia), tapi saya rasa saya juga sangat menyadari potensinya. Jadi, saya pikir adalah hal yang benar untuk membiarkannya ada di tempatnya (g niat kejar rekor bebeb Vale). Mengingat dia tidak dapat disentuh seperti beberapa orang lainnya dalam olahraga ini, dan mari mencoba untuk bercita-cita menjadi serupa dengannya" tutupnya yang lebih memilih mencoba menambah jurdun tanpa berambisi jadi 9 jurdun.
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...