Ketika MotoGP Memutuskan Membinasakan Michelin Dari Track MotoGP Karena Rider Merasa Si #BanGhoib Sulit Dibina, Si Culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez Bersabda: Saya Tidak Suka Beradaptasi Dengan Ban Baru
Tiba di akhir pekan balapan kedua sebagai pemimpin klasemen pertama kali sejak 2019, si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez merasa senang karena hasil bagus di Thailand. Dia menyangkal sudah memikirkan gelar tapi ingin beraing untuk itu dan di #ArgentinaGP meski dia dulu selalu kuat di atas Honda, belum pernah ada rider team pabrikan Ducati yang menang di sana.
"Bagaimana rasanya menjadi pemimpin klasemen saat ini? Itu perasaan yang baik. Saya merasa baik dengan motor maupun dengan team, dan sangat penting adanya komunikasi yang baik di antara kami. Saya merasa rileks dan tenang, tetapi masih ada 21 balapan dan kami harus terus seperti ini. Sebelum musim dimulai, Anda tidak boleh memikirkan gelar, karena Anda tidak tahu seperti apa level Anda dan level lawan Anda. Tetapi di awal musim Anda harus memikirkan gelar dan saya katakan sebelum balapan pertama bahwa saya berharap dan ingin berjuang untukgelar Kejuaraan Dunia hingga balapan terakhir. Berhasil atau tidaknya saya akan bergantung pada banyak faktor dan banyaknya pesaing seperti Alex dan Pecco dan yang lainnya, yang lain akan muncul ketika Martin kembali. Kejuaraan ini sangat panjang dan apa pun bisa terjadi. Situasinya dapat berubah dari satu hari ke hari berikutnya dan kita harus berhati-hati" katanya si culas itu yang berkata g keberatan klo foto kelas MotoGP di awal kejuaraan di mana hanya motornya #JurdunMangkage Martin yang nongol tanpa ada ridernya.
“Saya sudah mengirimi Martin pesan, mengatakan kepadanya bahwa dia harus menghargai tubuhnya. Saya pikir itu keputusan yang cerdas untuk tidak balapan di Austin, karena itu adalah sirkuit yang menuntut fisik. Jangan menyerah Jorge, hari demi hari kamu akan merasa lebih baik. "Kami menunggumu di lintasan!". Melakukan foto kembali...??Mengapa tidak? Ini mungkin akan jadi menjadi foto ketiga, tetapi setiap pembalap berhak ada dalam foto ini dan terutama sang juara bertahan, nomor 1 musim lalu. Saya setuju untuk melakukannya lagi" tambahnya yang akhirnya memberikan sabdanya soal pergantian supplier tunggal ban dari neng Michel ke Pirelli tahun 2027 berbarengan dengan aturan baru motor 850cc ngetrack buat balapan.
“Saya kira saya satu-satunya di sini yang sudah merasakan peralihan dari Bridgestone ke Michelin dan sebagai pembalap saya tidak suka berganti ban. Saya tidak mengacu pada peralihan dari Michelin ke Pirelli, yang saya yakin akan menjadi ban yang sangat bagus. Faktanya, perubahan semacam ini membutuhkan masa adaptasi bagi pabrikan dan menyesuaikan gaya berkendara, dan saya ingat ketika Michelin baru bergabung, ada beberapa kecelakaan aneh dan kami para rider tidak dapat mengerti mengapa kami mengalami kecelakaan. Jadi sebagai seorang pembalap, itu adalah sesuatu yang tidak saya sukai, tetapi itu adalah keputusan kejuaraan dan kami harus berterima kasih kepada Michelin atas cara hebat mereka mengembangkan ban, yang sekarang memiliki performa hebat" katanya menyatakan ketidaksetujuan berganti ban.
Well keknya di podcast LIVE colongan khusus untuk member premium sebagai ganti podcast Suka-Suka kemarin sudah gw bahas soal ini. Yang meminta dan berisik soal minta supplier ban diganti atau minimal ada opsi lain adalah para rider "korban" crash g jelas di #SepangTest, di #BuriramTest ini bisa diredam tetapi di #ThaiGP undian #BanGhoib menjadi pertanyaan besar di sebagian besar rider sehingga jadi momentum yang tepat bagi Papi Peri Rivola yang adalah ketua MSMA baru untuk mendukung pergantian supplier ban setelah perang pernyataan perkara siapa yang salah atas cedera #JurdunMangkage Jorge Martin di Sepang yang dituding Michelin adalah karena ban Medium carcass khusus yang dipakai tidak cocok untuk suhu track Sepang yang terlalu rendah 15 derajat dari standar untuk pakai ban Medium khusus tersebut. Ini juga sempat mencla-mencle karena si bakso juga sempat bilang itu perkara suhu ban yang lebih rendah 15 derajat yang langsung dibantah Papi Peri Rivola dengan berang, akhirnya berubah jadi suhu track yang terlalu rendah tapi teteup Martin yang disalahkan oleh mbah #BanGhoib.
Di #ThaiGP hanya si culas, Enea, Zarco dan Ogura yang g ngeluhin ban. Even emak Alex dan raja Ducati Pecco bilang ban mereka amburadul dengan tekanan dan keausan. Mari kita lihat pasca sabda ini nongol, apakah akan ada perubahan...?? Karena meski sudah pengumuman, ternyata Dorna dan Pirelli belum teken kontrak (perkara ini sudah gw bahas di podcast colongan) jadi masih bisa berubah meski ada cawe-cawe juga di belakang Pirelli. Kemarin di podcast colongan gw sudah bahas kenapa Michelin sangat mementingkan kenyamanan si culas Marc Marquez dengan ban mereka. Karena dia adalah "pusat skenario" cawe-cawe LM untuk musim ini. Misilihnya, ini baru bakal berlaku tahun 2027 dan dia langsung bilang g suka. Pirtinyiinnyi, ipikih dia masih balapan tahun itu...??? Semoga gw salah bahwa langit memutuskan pakai sempoa santan instan justru lebih cepat dari perkiraan gw. Tapi semoga gw salah karena gw sering salah. Anak-anak Februari lagi musim dihitung sempoanya. Yang baik diganjar tambah baik, yang jahat diganjar lebih jahat karena harus gw akui anak Februari itu rata-rata cerdas, sisa mau cerdas baik atau cerdas jahat. Dan klo cerdasnya jahat, cenderung ngeyel karena dia selalu tau cara ngeles. Itu pengalaman gw karena gw juga pernah jahat dulu, tenang langit jelas g lolosin gw, itu sempoa masih gw bayar mpe sekarang mungkin karena gw teteup g merasa menyesal meski bersalah, ekekekekek. Itulah kenapa gw tau karakter si culas ini, I've been there. Tapi yaaah semoga gw salah. Kuaci...???
Berharap Mbak yu benar 😄
BalasHapusSemoga gw salah... Ekekekekek
Hapus