Enea Bastianini Mengaku Membuat Kekacauan Besar: Pecco Mengerem Terlalu Cepat Dan Saya Tidak Punya Ruang, Dengan Kekacauan Besar Yang Saya Buat, Senang Pulang Dengan Poin
"Saya start dengan ban slick, lalu saya beralih ke ban basah dan kemudian kembali ke ban kering. Itu adalah balapan yang sangat aneh di mana Anda tidak bisa mengerti apa pun. Saya terjatuh 2 kali dan saya juga mendapat penalti karena keluar dari pit lane tanpa pit limiter. Orang-orang lupa mengaktifkannya. Meskipun begitu saya mendapat poin, tetapi saya mendapat Long Lap Penalty untuk balapan berikutnya. Saya membuat kekacauan besar. Bisa dibilang saya tidak mempermudah hidup saya" katanya mengaku memang kacau balau selama balapan. Dua LLP dia terima karena meninggalkan grid sebelum start, satu LLP karena shortcut chicane, satu LLP karena melanggar kecepatan pit lane ketika berganti motor yang toh dia juga 2 kali crash. Tetapi untungnya crash dia hanya tergelincir jadi motornya masih bisadia pakai balapan.
"Hal yang paling saya sesali adalah tidak memilih ban basah. Kalau saya yang memakainya, saya akan berada di posisi empat besar karena kecepatannya bagus. Saya menyia-nyiakan kesempatan. Pendek kata, saya seharusnya melakukan yang sebaliknya dari yang lain, tetapi saya malah mengikuti mayoritas dan saya melakukan kesalahan. Jadi sekarang mari menatap Silveerstone. Kenangan kemenangan di edisi terakhir memberi sesuatu yang ekstra, tetapi Le Mans juga merupakan lintasan yang saya sangat sukai dan sayang sekali saya tidak berbuat lebih banyak. Bagaimanapun, di Inggris saya akan mencoba menebusnya bahkan jika saya harus menjalani penalti selama balapan. Mungkin saya akan memfokuskan segalanya pada Sprint, berharap tidak turun hujan" kata Enea yang akhirnya membahas sapu jagadnya. Dia merasa Pecco yang ada di depannya mengerem terlalu cepat sedangkan dia belum mau mengerem jadinya daripada nyundul dia lari ke bagian dalam track dekat kerb yang toh teteup aja nyenggol Pecco berujung karambol ke Papa Joan. Jadi Enea yang crash paling ringan, di susul Pecco crash lebih berat dan Papa Joan yang paling g bersalah malah paling parah. Itulah inti kenapa RD bilang harusnya dia kena DLLP tapi diperingan jadi LLP doang.
"Sayangnya Pecco tidak berbelok. Saya tidak tahu apakah itu karena suatu masalah, tetapi dia mengerem terlalu cepat. Saya tidak menemukan ruang lebih untuk masuk dan begitulah yang terjadi. Saya minta maaf karena kami semua jatuh. Saya belum berbicara dengannya, tetapi kami pasti akan berbicara" katanya tersenyum. Well Pecco mah g mempermasalahkan meskipun gegara itu motor dia jadi sulit diperbaiki dan akhirnya finish tanpa poin gegara kompleng rusak dan gigi motor kadang masuk kadang kagak.
Namanya jg pakai ban basah ya lebih cepet ngerem kan jarak titik pengereman basah sama kering ya lebih jauh yang basah kan ya 🥲
BalasHapusYep.. Ban slick di track yang nyaris kering (lap pertama) jelas lebih mudah late braking. Sedangkan yang pakai ban wet ya modenya mode basah, ngerem lebih cepat dan pelan.
Hapusenea adalah rider pemecah record terbamyak mendapatvLLP total 5X LLP dan 2x Crash fantastikk. bravo
BalasHapusDia adalah culprit of the race. Rusuh sana sini tapi pulang bawa poin. Boleh lah yak. Ekekekekek.
HapusSaya baca di salah satu akun X, katanya Enea lagi negosiasi dengan Pramac untuk menggantikan Miller atau Oliveira, apakah betul seperti itu????
BalasHapusPapa Alice memang rumornya akan didepak sejak kisruh Acosta di KTM di Qatar. Papa Pip klo promotor Philip Island masih backup ya bakal stay. Enea sebenarnya masih ada kontrak di Tech3 tapi kontrak dia kan langsung dengan KTM, yang gaji dia KTM dan itu gajinya juga gede. Tech3 belum tentu mampu bayar dia sama Papa Nina klo pun Tech3 pindah pabrikan. G menutup kemungkinan Tech3 balik lagi ke Yamaha.
Hapus