Kalah Dari Sang Adik Dan Rekor Menang Sprint Race Beruntun Terpatahkan, Si Culas Marc Marquez: Ketika Anda Terus Mengubah Setup Maka Itu Bukan Salah Motor Tapi Salah Anda
Rekor menang beruntun terbanyak akhirnya dipatahkan oleh adik sendiri, si culas Marc Marquez ikhlas karena yang mematahkan adalah adiknya sendiri. Dia sempat curi kintil adkinya di kualifikasi tetapi akhirnya gagal karena #JurdunMenclaMencle Snack Taro lagi-lagi pecah rekor mengakui ikhlas finish di P2 bahkan di P3 ketika balapan Sprint Race #BritishGP.
"Saya tidak senang dengan perasaan saya di atas motor, saya tidak dapat menemukan yang perasaan tepat, tetapi tahun lalu saya memang sudah kesulitan di track ini. Namun, jika saya finish di urutan ke-2 ketika saya memiliki masalah, saya hanya bisa senang dengan hasilnya. Alex adalah pembalap tercepat di lintasan ini dan saya bangga bahwa dia adalah saudara saya. Saya mencoba untuk tetap dekat dengannya, tetapi saya tidak bisa cukup dekat. Ada beberapa sektor di mana dia lebih cepat, di sektor yang lain di mana saya lebih baik dan di lap terakhir saya memutuskan untuk membiarkan membiarkannya (pergi). Alex lebih cepat di sini. Dia juga lebih cepat pada tahun 2023, tetapi waktu itu dia mengalami masalah mekanis, dan tahun lalu adalah balapan di mana dia paling dekat dengan saya. Dia melaju dengan sangat baik" kata si culas Marc Marquez yang mengatakan saking kesulitan dia di Silverstone dia sampai harus utak atik setup. Untuk balapan panjang pun dia mengatakan sulit menang (gw g yakin sih dia sulit menang sih).
"Saya akan bersedia untuk finish di posisi kedua, bahkan ketiga. Ini adalah akhir pekan di mana saya paling kesulitan. Saya sudah menaklukkan Qatar dan yang ini adalah GP tersulit tahun ini bagi saya. Saya berhasil menyelamatkannya(untuk Sprint Race dan naik podium (di balapan panjang) akan menjadi hal yang fenomenal. Hari ini adalah salah satu hari di mana saya memulai balapan dengan berpikir untuk tidak kehilangan terlalu banyak, tidak mendapatkan banyak. Mengapa? Karena saya sedang kesulitan. Kami banyak mengubah motor akhir pekan ini, tetapi Anda memulai dari satu titik dan akhirnya kembali ke titik itu . Ketika Anda mencoba begitu banyak pengaturan dan Anda tidak merasa nyaman, itu berarti Anda adalah masalahnya, bukan motornya. Beberapa pembalap tidak memahami hal ini, tetapi ketika Anda terus mengubah pengaturan dan masalah tetap ada, itu berarti Anda adalah masalahnya, bukan motornya. Untuk besok saya harus memperbaiki gaya berkendara saya. Akan menarik untuk memahami level saya dengan ban medium di bagian belakang karena pada hari Jumat saya merasa sangat baik dengan ban itu dan saya mulai kesulitan saat menggunakan ban Soft. Hari ini saya selalu menggunakan ban Soft, jadi saya ingin memahami apa yang dapat saya lakukan dengan ban Medium. Selain itu, besok kami semua akan menggunakan ban Medium di bagian depan juga" katanya yang sepertinya cukup sadar performanya berbeda dengan DiGia meski pakai ban yang sama. Yaaa karena Soft adalah ban undian. Dia memakai undian bagusnya di Kualifikasi dan Pra Kualifikasi sedangkan DiGia pakai unduan apesnya di Kualifikasi.
“Kami semua mengendarai GP24 (strategi media kembali dilakukan untuk membuat Pecco terlihat bego padahal udah ketahun itu beda mesin), kami semua memiliki motor yang sama dengan Alex, jadi itu bukan masalah. Cara dia mengendarai di tikungan kanan yang panjang berbeda, dia mampu memanfaatkan ban dengan baik dan melaju jauh, dan itu juga titik lemah saya. Itu sudah terjadi sebelum saya crash (di Jerez), tetapi setelah itu saya semakin kesulitan dan tidak dapat berkembang. Namun, saya memiliki kelebihan lain dan saya harus memanfaatkannya. Jika saya mencoba menirunya, saya akan menjadi lebih buruk. Apakah Anda melihat saya berbeda di atas motor? Itu semua tergantung pada kepercayaan diri Anda. Ketika Anda tidak memilikinya, Anda lebih membuka lengan dan Anda lebih kaku, sementara ketika Anda memilikinya, Anda dapat bermain dengan tubuh Anda" katanya mengklaim bahwa Desmo GP25-1 adalah GP24 yang sama. Proyek Pecco Is Not An Option" memang sudah mulai kentara dijalankan. Ya DiGia karena dia pengen seat Pecco, ya si culas karea dia pengen adiknya ada di seat Pecco. Jadilah semua mengklaim motor tahun ini adlaah Desmo GP24. Sedangkan rider yang beneran pakai dan mengembangkan Desmo GP24 sendiri bilang itu mesin berbeda dan butuh 6 seri sebelum Ducati buka kartu bahwa itu memang bukan Desmo GP24.
Tikam menikam dan yang jadi target hanya satu orang: raja Ducati Pecco Bagnaia. Meski gw akui selama Pecco g memaksa dirinya nyaman di atas motor, g akan ada yang berubah karena motor itu g akan pernah diizinkan Ducati kembali ke arah pengembangan dia karena emang udah dari orok eh dari mesin udah g sesuai pengembangan Pecco jadi akan sulit bagi Pecco mencari arah dengan patokan yang g bisa diubah lagi, sambil balapan mengejar targetnya. Itu sudah jelas. Rubah riding style ujungnya double zonk, rubah setup malah makin lelet minta ampun. Pecco sendiri mengaku saking g enaknya tu motor pakai setup baru, bahkan Honda dan Aprilia bisa menyalip dia seolah dia g ada saking super leletnya dia.

Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...