Papa Willow Membela Si Cool Morbidelli Soal Pengembangan M1 (Yang Dikembangkan Snack Taro): Motor Saat Ini Terlalu Agresif



Selama bertahun-tahun pengembangan di tangan ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi, Yamaha M1 selalu punya karakter dasar yang smooth. Inilah yang membuat si cool Morbidelli cocok sehingga bisa jadi runner up jurdun 2020. Namun pasca bebeb Vale pensiun tahun lalu, motor tahun ini sepenuhnya dikembangkan oleh #JurdunBelagu Snack Taro yang benar-benar berubah cara mengendarainya. Morbidelli yang tahun lalu dibekap cedera, tahun ini kesulitan beradaptasi. Pada akhirnya dia mengatakan berhasil sepenuhnya merubah gaya balapnya tetapi tentu saja harus dibuktikan musim depan. 


Snack Taro menuntut motor agresif yang kuat di track lurus untuk dikembangkan tahun ini, hasilnya Yamaha tetap kesulitan untuk mendominasi di track lurus dan sangat liat, ujungnya toh gagal jurdun. Papa Willow yang memang adalah mantan rider Yamaha sebelum pindah ke pabrikan lain dan akhirnya kembali ke Yamaha sebagai test rider membenarkan betapa perlunya Yamaha kembali ke filosofi lama yang smooth untuk memaksimalkan potensinya sebagai mesin inline tetapi juga karena para rider dan insinyur Yamaha terbiasa menghasilkan motor yang smooth.


"Sejujurnya, saya pikir Yamaha harus kembali membuatnya lebih smooth sehingga Anda tidak harus menjadi pembalap yang agresif. Itulah kenyataannya. Masalahnya adalah karena motornya (sekarang) seperti itu (liar jadi harus agresif). Dan itu bukan filosofi Yamaha. Kita perlu membuat motor lebih halus dan lebih tenang. Kami perlu memperbaikinya untuk tahun depan dan itu akan membuat motor lebih baik secara keseluruhan. Yamaha selalu menjadi motor paling lambat (di track lurus), tapi masih tercepat di track hampir sepanjang waktu. Sekarang (dengan pengembangan Snack Taro) mencoba untuk menjadi lebih cepat (di track lurus seperti yang diminta soal power) dan justru lebih sulit (untuk dikendarai). Jadi filosofinya harus kembali, menurut saya, begitu caranya" kata Papa Willow yang mengerti benar kenapa Morbi kesulitan beradaptasi tahun ini.

"Frankie adalah pengendara yang smooth dan lembut. Jadi inilah mengapa saya sangat berharap Frankie menjadi baik tahun depan. Dia mengalami tahun yang sulit, tetapi itu tidak berarti dia tidak akan kembali. Motor baru ini sangat bagus dari segi top speed. Tapi kami perlu mengerjakan hal-hal lainnya untuk tahun depan, kemudian kembali ke Sepang (test) dengan cara yang lebih baik dan saya menantikan itu" tutup Cal Crutchlow.


Hmmmm... Pantesan #JurdunBelagu kesel kemarin di #VakenciaTest motornya g sesuai ekspektasi. Laaah Papa Willow punya agenda mengembalikan M1 ke filosofi lama. 😅



Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Nah ini yg ane demen sama cal orangnya jujur sama seperti Dovi

    BalasHapus
  2. Emang gabisa ya mbak masing rider jadi pengembang. Gk harus mengikuti satu pengembang aja. Kyak yg di lakukan aprilia di musim depan. Dan apa efek beda pengembang di stiap rider mbak. Untung ruginya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa tergantung duit. Pengembangan berbeda akan menuntut duit karena masing-masing rider beda maunya. Biasanya diambil satu rider pengembang yang lain bantu ngasih data doank tetapi feedback utama dan kelanjutan pengembangan dilakukan berdasarkan rider pengembang. Kalau ada rider lain yang didengarkan maxam bebeb Vale waktu belum pensi maka biasanya tu motor akan jadi lebih ramah rider lain karena ada masukan lain tetapi part akan diutamakan sesuai mau rider pengembang.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...