Raja Ducati Pecco Bagnaia Yang Ujungnya Lebih Kesal Kepada RD Dibanding Kepada Morbidelli Karena Fast Lap Dia Dibatalkan Oleh Yellow Flag "Palsu" Hasil Kesalahan RD (This Is Smell Fishy)
Raja Ducati Pecco Bagnaia baru saja menerima permintaan maaf, gw ulang PERMINTAAN MAAF dari RD yang diketuai oleh Simon Crafar karena kesalahan yellow flag palsu yang bikin fast lap dia batal setelah sempat cancelled gegara Bez crah. Yellow flag ini juga yang bikin Morbi bingung. Setelah sesi ini sempat jadi pertanyaan beberapa fans dan journo sampai mereka bongkar sesi lap per lap tapi tetap g nemu kenapa fast lap Pecco setelah setelah cancelled gegara Yellow Flag si Bez crash ternyata dibatalkan juga dan membuat Pecco harus kembali time attack dan ujungnya insiden dengan rider cool Morbidelli yang juga bingung sama Yellow flag. Ternyata harusnya itu sudah green flag tetapi karena kesalahan manusia aka Race Control yang masang lagi tu yellow flag (Morbi bilang g ada yang crash kok yellow flag). Aturannya fast lap Pecco harus dikembalikan tetapi karena itu yellow flag di sistem, catatan waktunya otomatis terhapus karena dianggap batal. Jadilah RD MEMINTA MAAF kepada Pecco karena sesuai skenario, dia akan tetap harus merangkak dari Q1.
"Saya lebih marah dengan Race Control daripada dengan apa yang terjadi pada Franky. Mereka membuat kesalahan yang sangat besar hari ini. Mereka mengibarkan bendera kuning secara tidak sengaja antara Tikungan 8 dan Tikungan 3, tidak ada yang mengalami kecelakaan di sana. Mereka mengakuinya, mereka mengatakan kepada saya 'Baiklah, kami melakukan kesalahan, tetapi kami tidak bisa mengembalikan waktu lap Anda karena memang begitulah adanya'. Bagi saya, itu tidak benar dan juga tidak benar bagi pembalap lain, kami telah membicarakannya lima menit yang lalu di Komisi Keselamatan" kata Pecco keluar dengan gusar. Ketika RD ganti ketua, ternyata human error malah nongol. RD yang dimaksud adalah Capirossi Cs karena Simon Crafar adalah RD Stewards (apakah gw perlu bahas ini lagi di podcast...??)
"Ini bukan pertama kalinya kami tidak sepakat dengan mereka. Bagaimanapun, begitulah adanya. Karena catatan waktu lap itu terhapus (otomatis) sehingga mereka tidak bisa mengembalikan waktu lap saya. Itulah yang mereka katakan... Terkadang saya tidak mengerti. Hal semacam ini lebih disebabkan oleh RD daripada Stewards. Simon Crafar adalah seorang pembalap dan dia sangat memahami situasi tersebut. Saya pikir jika dia yang melakukannya, dia akan mengembalikan waktu saya, tetapi RD hari ini lebih condong ke pihak lain" kata Pecco yang menurut gw agak mengundang umpan mengenai pihak lain yang dimaksud.
"Mereka bilang kalau mereka mengembalikan waktu saya, mereka akan mendapat lebih banyak keluhan dari pembalap lain yang waktunya dihapus. Tapi seperti yang saya katakan, kalau ada pembalap yang kecelakaan, saya akan menerima. Saya kehilangan posisi terdepan seperti itu di Barcelona, waktu saya dihapus karena bendera kuning dan saya menerimanya, tapi hari ini tidak" tambahnya kesal. Seperti biasa sebenarnya dia sibuk dengan urusan lain dan baru melakukan time attack di akhir sesi. Jadi alasan RD g bisa mengembalikan waktu lap dia yang seharusnya adalah hak dia hanya karena RD g mau mengembalikan waktu lap rider lain yang juga ikut dibatalkan agak aneh memang. Seolah g mau bikin amburadul catatan waktu...?? Artinya banyak rider yang jadi korban terhapus waktunya...??
"Saya kehilangan kesempatan pertama karena mungkin kami memulai time attack agak terlambat di sesi itu, hanya tersisa 12 menit. Jadi saya hanya punya satu kesempatan dengan ban pertama saya. Kemudian dengan ban kedua saya tidak berhasil, kesempatan pertama saya gagal karena kesalahan mereka (ada yellow flag tanpa crash), kemudian di ban kedua terjadi crash tetapi tidak ada bendera kuning... Bayangkan kekacauan yang kami alami di menit-menit terakhir. Lalu pada lap terakhir saya harus menghindari bukan hanya Franky, tetapi tiga pembalap lain yang melaju pelan di line. Sayangnya, begitulah 15 menit terakhir sesi itu berlangsung. Anda harus mengambil sisi positifnya, dan sisi positifnya adalah kami kuat, jadi itu cukup untuk membuat saya tetap tenang. Namun, kita semua tahu betapa sulitnya untuk melaju dari Q1 ke Q2" katanya yang mengakui sibuk menguji ban buat balapan panjang sepanjang hari. Jadi sebenarnya dia g kuatir dengan performanya.
"Sebenarnya, pagi ini saya tidak memanfaatkan sesi pertama saya dengan baik untuk mencatatkan waktu yang sangat baik, tetapi kecepatan saya bagus. Saya mencatatkan waktu 1'31-1'30 pada (simulasi) balapan terakhir saya, saya senang. Kemudian, sore ini, saya melaju dengan baik, kecepatan saya cukup konsisten meskipun ban belakang Soft sudah cukup aus. Saya hanya tertinggal sepersepuluh di belakang Marc, yang merupakan yang tercepat hari ini, jadi saya sangat senang dengan kecepatannya, kami meningkat dibandingkan dengan saat test. Hari ini kami sedikit lebih dekat, menggunakan ban yang sama. Ia hanya mengganti ban depan dengan ban keras, tetapi performanya sangat mendekati. Dan pada saat itu dia hanya 0.05 detik lebih cepat, jadi saya cukup senang. Saya juga berpikir Bezzecchi dan Álex Márquez juga cukup kuat, tetapi saya tetap senang dengan performa saya" katanya kalem.
Beberapa journo yang sudah hapal sifatnya memang g terlalu kuatir dengan performanya karena dia dikenal tenang klo hari Jumat. Ingat, rekor dia tahun lalu belum pecah sama sekali dengan motor yang sama. Pecco biasanya baru time attack di akhir sesi setelah seolah cuma ngider biasa sepanjang hari dengan target akhir sesi hanya Top10 karena dia g mau memicu jatah tiba-tiba nongol di hari Sabtu. Tapi fakta bahwa dia dipaksa masuk Q1 gegara yellow flag palsu buatan RD jelas g adil.
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...