#IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Menanggapi Narasi (Pesanan?) Bakal Hengkang Dari Ducati Pasca Perang Pernyataan Dengan Gigi Dall'Igna Di Austria
Awalnya Papi Peri Gigi mengatakan bahwa pemberi (kembali) 2 gelar juara dunia kepada Ducati, #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia melewatkan kesempatan untuk memperbaiki diri pasca hasil buruk di #AustrianGP (hanya satu Desmo GP25-1 yang cemerlang di Red Bull Ring kemarin) dan bahwa dia tidak balapan dengan bagus. Pernyataan jelas yang kesekian kalinya untuk menyalahkan Pecco. Di saat yang sama Pecco punya makin banyak data pembanding bahwa motor ini tidak dibangun dan bahkan update baru pun tidak disesuaikan dengan gaya berkendaranya atau gaya berkendarai DiGia yang adalah pengendara Desmo GP25-1 selain Marc Marquez.
Di sisi lain dia yang dulunya sangat mempercayai Ducati gosipnya bahkan mengendus bau "penghianatan" bahkan dari paddocknya sendiri. Selentingan gosip berhembus spoi-spoi berkata bahkan ada kru dia ada yang sinis di belakang dia. Bicara dengan Papi Peri Gigi beberapa kali tetapi tampaknya seperti menabrak tembok karena pada akhirnya dia terluka dengan pernyataan pemimpin Ducati Corse itu beberapa kali di depan media, jadi di Austria kemarin dia membalas pernyataan Dall'Igna di media juga dengan menggunakan media. Mempertanyakan dan menuntut penjelasan atas dukungan Ducati. Yang kembali dibalas Gigi dengan pujian kepada para kru Ducati dan permintaan untuk "saling menjaga" pada Pecco. Artinya dia meminta Pecco menjaga kata-katanya disaat dia bebas mengeluarkan pernyataan menyalahkan Pecco di depan media. Perang terbuka yang membuktikan komunikasi tidak lagi efektif di belakang paddock dan narasi berkembang bahwa Pecco mungkin hengkang tahun depan meski masih ada kontrak berjalan. Dan di Balaton Park, Pecco memberi pernytaan soal narasi itu. Kali ini lebih pedas, tajam, cukup bikin journo kaget karena tidak biasanya seorang raja yang tenang menggunakn kata sarkas atas permintaan "saling menjaga" Dall'Igna.
"Maksud saya mengatakan hilang kesabaran di Austria? Maksudnya saya akan membuat kekacauan dan membunuh semua orang! (dia bicara dengan tenang sedikit senyum, journo mengakui sampai kaget dengan pemilihan katamya). Saya orang yang transparan, selalu begitu. Kesalahan saya adalah selalu mengatakan apa yang saya pikirkan. Terkadang itu hal yang baik, terkadang tidak begitu baik. Terkadang setelah akhir pekan yang buruk dan balapan yang buruk, Anda langsung berbicara dengan wartawan, dan itu bukan ide yang bagus. Saya tegang; saya mendapati diri saya di depan dua puluh wartawan, dan kurang lebih semua orang bertanya apa yang salah dengan saya. Wajar untuk merasa tegang. Saya akan mengatakan itu adalah kesalahan saya (berbicara terlalu keras soal Ducati), tetapi secara keseluruhan, kami berada dalam situasi yang sulit" kata Pecco mengklarifikasi. Faktanya karena pernyataan tidak biasa di media buzzer Spanyol itu, Papi Tardozzi dan Dall'Igna harus mengklarifikasi dan mengarahkan semuaya.
"Tapi kenyataannya, tidak pernah ada masalah dengan team; yang penting adalah selalu apa yang dibicarakan di luar sana. Karena (bagi mereka) mengasyikan membicarakan hal-hal yang tidak diketahui sama sekali. Tapi pada akhirnya, mereka diabaikan begitu saja. Saya sudah bicara dengan team seperti biasa, seperti yang saya lakukan setiap Senin, Selasa, dan seterusnya. Saya sudah menyelesaikan masalah ini, tidak ada yang tersinggung atau marah kepada saya. Saya mengerti bahwa mereka juga tidak mudah memahami masalahnya. Kami telah kesulitan bersama selama tujuh bulan, mereka berusaha, mereka berusaha mendukung saya dan memberi saya apa yang saya butuhkan, tetapi itu tidak mudah karena motor ini sama sekali tidak cocok dengan gaya berkendara saya dan saya sangat menderita. Kemarin dan hari ini saya membandingkan tiga akhir pekan di mana saya sangat cepat tahun lalu dengan tahun ini: Assen, Mugello, dan Austria. Untuk mencoba memahami mengapa saya begitu lambat dan mencari cara untuk mengubahnya" tambah Pecco yang mengerti dia ngomong di media Spanyol kemarin (itu media jelas-jelas buzzer #ABR soalnya) adalah bahan bakar gosip yang langsung berkobar.
"Ini bukan proses yang mudah, baik bagi saya maupun mereka (team), yang berusaha bekerja siang dan malam agar saya bisa menyelesaikan pekerjaan. Tapi, bagi saya, prosesnya tidak semudah bagi mereka (disuruh rubah riding style melulu). Saya sedang membicarakan diri saya sendiri, dan Anda tahu saya kesulitan mengerem motor dan mengendalikan ban belakang, dua hal yang selalu saya kuasai. Jadi, kita hanya perlu memahami alasannya" kata Pecco yang kembali "menampar" dengan bilang ganti riding style itu g semudah omongan para kru di team dan semua orang di luar sana. Perkara ini gw sudah jelasin di podcast #AustrianGP part 2 yak. Dia juga menanggapi pernyataan "tidak bersalah" Michelin atas #BanGhoib hari Sabtu.
"Untuk hari Sabtu, sejujurnya, saya tidak butuh jawaban. Sangat jelas bagi saya apa yang terjadi, dan jelas bagi semua orang . Namun, pada hari Minggu, saya memulai balapan dengan baik. Saya mencoba strategi yang memungkinkan saya tetap tenang bahkan dengan ban belakang, tetapi setelah setengah balapan saya mulai melaju sangat lambat, saya tidak bisa memacu motor sama sekali. Saya mencoba berakselerasi sebaik mungkin, tetapi saya justru kehilangan waktu. Ban belakang sama sekali tidak memberi grip, tetapi bukan ban yang bermasalah. Persis seperti itulah perilaku motor yang saya keluhkan di lain waktu" tambahnya yang lalu diminta menanggapi narasi soal dia bakal hengkan dari Ducati tahun depan meski ada kontrak karena sulit nyaman dengan Ducati dan bahwa Alex Marquez layang menggantikan dia.
"Saya merasakan rasa hormat dari orang-orang yang saya butuhkan. Dari Ducati, dari jurnalis, dari TV. Selebihnya, bagi saya, itu semua omong kosong. Sejujurnya, saya tidak tahu apa-apa (mengenai narasi bakal hengkang tahun depan). Saya belum memikirkannya. Kalau bisa, saya akan bertahan di sini; kalau tidak, saya akan pindah ke tempat lain. Tapi prioritasnya adalah terus menang dengan motor dan team saya. Saya tidak pernah berniat untuk pindah, dan saya rasa belum ada niat (untuk pindah)" jawabnya tegas, yang kembali ditanya apakah dia pernah meminta untuk memakai kembali Demso GP24 setidaknya untuk tahun depan.
"Tidak, juga karena itu sesuatu yang tidak ingin saya lakukan. Juga karena jika saya ingin menggunakannya, saya tidak bisa. Jadi, itu sesuatu yang lebih baik tidak dilakukan, juga untuk mengcegah potensi motor 2024!" katanya dengan kalimat terakhir yang cukup menarik. Ipikih artinya dia tau kalau itu motor kembali dia pakai maka akan makin terlihat potensi GP24 lebih baik dari GP25-1...?? Yang ujungnya tentu akan mempermalukan Papi Peri Gigi yang mengklaim bahwa (motor pilih kasih) Desmo GP25-1 adalah motor yang sedikit lebih baik dari GP24 meski fakta bahwa hanya satu dari motor itu yang (jauh) lebih baik sementara dua motor lain susah payah karena dikalahkan oleh GP24...?? Di sisi lain mulai muncul narasi (pesanan?) soal pernyataan Uccio 99% akan memperpanjang kontrak Morbidelli sebagai potensi kesalahan karena performa Morbidelli menurun dan lebih baik VR46 mengambil rider muda seperti Moreira dan Acosta. Well, Morbi bahkan sebelum absen 2 balapan tetap ada di depan DiGia di klasemen. Dia sempat ada di belakang DiGia di klasemen HANYA KARENA absen 2 seri (4 balapan total). Lalu atas alassan apa journo pesanan satu itu bilang memperpanjang Morbidelli adalah kesalahan...?? Tentu saja atas dasar pesanan kuaci hahahahah...
Media buzzer juga bilang bahwa manu sudah pra kontrak yamaha tinggal pengumunan. Padahal ga ada #ktpS yg out dari motogp eh ini malah mau nambah.
BalasHapusPramac Moto2 itu.
Hapus