Pecco Yang Meraba Dalam Kegelapan Masa Terburulk Karirnya: Dengan Marc Marquez Yang Sukses Besar, Sulit Menemukan Solusi Bagi Saya
Gosip berhembus spoi-spoi dia dapat SP gegara omongan di #AustrianGP dengan Papi Tardozzi membawa-bawa "attitude" ketika FP1 #HungarianGP karena omongan dia jelas melanggar aturan media Ducati Masuk ke Q1 tanpa optimisme tinggi karena dia selalu shortcut selama sesi Pra Kualifikasi karena sulit menghentikan motor. Bahkan dalam sesi Q1 selama 15 menit, dia hanya mencetak 1 lap yang membuat dia start dari P15 itu pun dengan semua orang menahan nafas (termasuk gw hahahahah) sampai dia berhasil melewati chicane terakhir di mana dia sering shortcut. Diab ukannya g mencoba memperbaiki waktu tetapi pada akhirnya setelah lintasan lurus dia mencoba menghentikan motornya dan justru ban belakang dia terangkat. Di podcast terakhir gw sudah bilang dia paling g suka ban belakang dia terangkat karena dia g bisa masuk tikungan klo sudah begitu justru beresiko crash.
"Ini bukan sekadar hari yang sulit, ini periode yang sulit, mungkin yang terburuk dalam karier saya di Ducati. Saya ridernya, tetapi di belakang saya ada 15 orang yang bekerja untuk membantu saya, dan kami semua berjuang. Hari ini saya kehilangan kesempatan untuk masuk ke Q2 dengan selisih seperseribu detik, dan kami memutuskan untuk membuat perubahan besar pada motor untuk Sprint. Terlepas dari beberapa lap pertama, di mana saya harus membiasakan diri, saya kemudian mulai merasa lebih baik saat pengereman dan saat memasuki tikungan. Saya memang tertinggal di area lain, tetapi itu bagian dari proses, dan besok saya akan mencoba untuk melangkah maju. Ini adalah langkah pertama dalam mencoba menemukan solusi" katanya yang tetap optimis meski jalan makin sulit.
"Ya, jika kita bicara soal kecepatan dan hasil. Tapi ada juga (hasil buruk) yang lain musim ini, seperti Le Mans dan Silverston .Sejujurnya, saya rasa saya adalah salah satu orang paling percaya diri di dunia. Saya rasa saya tidak punya masalah ini. Saya sadar ini masa yang sulit. Saya tahu kita sedang berusaha menemukan solusi, dan sialnya, kita belum menemukannya. Tapi kesuksesan tahun ini akan sangat penting untuk meletakkan fondasi bagi tahun depan. Dari momen-momen seperti ini, biasanya kita hanya bisa belajar" kata #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia memastikan dia g punya masalah mental tetapi masalahnya adalah dengan motornya mengingat mau cari solusi tapi karena di sebelah hasilnya bagus maka g ada pembanding yang sama. Dan DiGia yang bluffing soal "rider adalah pembeda", Pecco bilang dia di depan karena dia lolos Q2 secara keseluruhan dia g lebih baik. Ingat gw bilang kemarin, di klasemen dia unggul dari Morbi hanya karena Morbi absen 2 GP penuh. Di Sprint kemarin dia unggul di klasemen dengan selisih 2 poin dari Morbi.
“Fabio hanya beberapa persepuluh ribu detik lebih cepat dari saya di Q1, tetapi waktu itu memungkinkannya untuk melaju ke Q2, di mana dia membuat langkah maju. Dia melakukan pekerjaan yang fantastis dalam balapan, tetapi dalam dua GP terakhir dia tertinggal jauh. Kami tahu bagaimana detail kecil dapat membuat perbedaan besar, dan kami sedang mengusahakannya. Sudah seperti ini sejak awal musim. Saya sulit mengendalikan pengereman. Hari ini kami baru saja melangkah maju, dan mungkin kami akan menemukan solusinya. Saya tahu potensi kami, dan kami harus terus melaju di jalur ini" katanya mengatakan alasan kenapa DiGia g bisa dijadikan pembanding yang lebih baik dari dia.
"Perubahan di Sprint Race...?? Sulit dijelaskan, tapi kita bicara soal sentimeter, jadi sesuatu yang sangat besar. Data membuat semua (kesulitan pengereman) sangat jelas. Jika Anda melihat masalah saya di TV (ban belakang terangkat), bayangkan apa yang terjadi di atas motor. Dengan Gigi, kami sedang mencoba mencari solusi bersama, tapi saat ini situasinya rumit karena Marc tidak mengalami masalah yang sama dengan saya (karena beda riding style)"tambahnya yang memang riding style ban belakang terangkat adalah riding style si culas yang menurut beberapa mantan rider semacam abuse pada motor karena motor dikasari dan Pecco bukan orang yang kasar. Dia juga membantah rumor bahwa dia sudah bicara akan hengkang dari Ducati pasca kesulitan di Balaton Park.
"Dari mana mereka berasal? Dari media sosial? Itu omong kosong, kami tidak membicarakan apa-apa. Bila saya bia kembali ke test musim dingin? Saat ini mudah, saya akan memilih GP24 (yang mana memang dia memang memilih GP24 tapi ternyata Ducati kasihnya bukan GP24 karena yang dipakai Marc bukan GP24 asli), itu jelas. Sekarang itu tidak mungkin dan saat itu saya belum bisa mengenali potensi sebenarnya motor saat ini (g pernah dia uji karena dia pikir itu GP24 beneran). Tidak ada jalan untuk kembali" tutupnya yang bahkan tahun depan g akan bisa kembali ke GP24. Yang dia bisa lakukan hanya mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk mencari pondasi agar bisa melakukan update pada motornya tahun depan karena mereka akan menddapatkan mesin yang sama tetapi dengan update yang diizinkan regulasi.

pecco pakai desmo gp25 versi awal apakah bisa buat tahun depan mbaku dgn varian gp25,5 versi pecco sendiri dan terserah bijimana pecco mencari setupnya.
BalasHapusDevelopment freeze artinya ada beberapa bagian utama mesin yang g bisa diutak-atik dan g akan ada sasis baru, swingarm baru atau aero baru selama tahun 2026. Apa yang dihomologasi awal tahun 2026 akan dipakai sepanjang tahun itu. Maka mesin mereka tetap sama tetapi update beda. Para pemakai motor bekas akan pakai GP25-1 (entah dengan sasis dan swingarm yang mana liat aja nanti karena itu menetukan komanya) sedangkan para rider pemakai motor pabrikan akan memakai GP25-1+0.9 sepanjang tahun 2026.
HapusEkekekekekek udah seperti hitungan rumus matematika
Hapus