Liberty Media Ingin Balik Modal Pembelian "Mahal" MotoGP Secepatnya, Proposal "Perjanjian Concordia" Resmi Ditolak
Kemarin CEO Dorna Opa Carmelo Ezpeleta mewakili Liberty Media tiba-tiba secara resmi MENOLAK proposal perjanjian concordia" yang diinisiasi oleh ketua asosiasi para team pabrikan dan satelit, Papi Peri Lin Jarvis dan Papi Peri Rivola yang diajukan sebelum seri Brno. Perjanjian ini adalah keinginan para team pabrikan MotoGP untuk mendapatkan bagi hasil keuntungan yang didapatkan oleh Dorna dari hak siar MotoGP juga mendapatkan hak absolut atas kepemilikan slot di grid. Karena ini perkara uang dan sejak awal sebelum Liberty Media mengambil alih ide ini sudah ditolak oleh geng Ezpeleta. Karena sepengendusan gw, bahkan dalam kondisi saat itu pun Dorna terbelit utang lumayan banyak sampai harus dilego ke Liberty Media ya apalagi kalau harus bagi hasil.
Fakta bahwa MotoGP sekarang diambil alih oleh Liberty Media yang juga adalah pemilik F1 di mana perjanjian Concordia sudah diterapkan ternyata g mempan untuk Dorna dengan alasan meski sudah dimiliki oleh Liberty Media, Dorna adalah anak perusahaan yang berhak menentukan bagaimana meraih keuntungan bagi Liberty Media sebagai induk perusahaan. Jangan lupa, Liberty Media membeli 86% saham Dorna lengkap dengan utang-utangnya, klo kalian dengar podcast gw dari tahun lalu itu gw sebut sebagai "pembelian mahal" karena dibeli sekitar 4 (atau 4,4) milyar Euro diluar utang yang diambil alih. Itu adalah angka yang lebih mahal dari harga pembelian 100% saham Twitter senilai 4 Milyar USD termasuk utang oleh Elon Musk yang mana dia juga sudah bilang itu termasuk mahal (dia terpaksas beli dengan harga itu karena posting janji akan beli dengn harga segitu di media sosial pas lagi mabuk wkwkwk).
Jadi keputusan Liberty Media untuk mengizinkan Dorna menolak proposal "Perjanjian Concordia" menurut gw adalah agar bisa mendapatkan balik modal atas pembelian mahal MotoGP secepatnya. Semoga gw salah, itu karena pakem nama sang legenda Valentino Rossi yang masih sulit berubah di luar MotoGP dan masih menjadi "noda" bagi si culas Marc Marquez untuk bisa "dijual" ke audiens luar MotoGP. Ini berbeda dengan F1 yang legendanya adalah Michael Schumacher yang cenderung g ada konflik dengan pembalap F1 jaman now (dan dengan sedih gw bilang beliau masih terbaring sakit) sehingga konflik antara Hamilton dan Verstappen adalah drama bagus untuk diperkenalkan pada audiens luar F1. Fakta bahwa nama Rossi masih "menjual" di luar sana bahkan setelah dia pensiun, g minat balapan motor lagi dan malah balapan mobil agak bikin ribet pemasaran dan promosi. Sebenarnya ini bisa diselesaikan dengan memasukkan Rossi ke jajaran pejabat MotoGP, sayangnya Vale sendiri "muak" sama MotoGP. Jadi jalan paling masuk akal untuk menjual MotoGP kepada audiens baru adalah merekrut rider akamsi dari negara-negara penggelar balapan dan mengubah konsep menjadi lebih "ramah anak muda" meski para anak mudah juga keknya lebih tu Rossi daripada yang lain. Di sisi lain, kalau bisa bagi hasil jangan diperbesar.
Sejauh ini hanya team satelit yang mendapat "jatah" subsidi dari Dorna sebesar 5 juta Eruro per tahun tetap team pabrikan tidak mendapat apa pun. Inilah alasan mereka minta perjanjian concordia karena tidak semua pabrikan cukup kaya raya membiayai pengembangan motor prototipe. Tetapi nampaknya Dorna lebih menyukai ide Papi Poncharal, mantan ketua IRTA untuk menghapus team pabrikan sehingga posisi team akan setara sama seperti di F1. Mungkin kalau pabrikan setuju dengan konsep itu maka perjanjian ini ada peluang disetujui. Tapi kalau masih ada "strata" team pabrikan yang mendapat pengembangan dan fasilitas lebih baik di mana artinya team satelit hanya jadi "pelengkap", yaaa wajar Dorna agak g mau.

Owalah layaknya team f1 jadi semua team seimbang samarata kalo ada perubahan itu di tentukan oleh regulasi.
BalasHapusYep... Maunya g ada lagi team pabrikan. Semua team sama rata g ada yang namanya team pabrikan yang dapat keistimewaan punya motor pabrikan dan part terbaru sementara team satelit harus ngantri. Maunya ya suka-suka team satelit pakai mesin mana, sasis mana, part mana. Supliernya bisa dipilih dari daftar yang disetujui oleh Dorna dari para pabrikan. Jadi g harus bergantung sama sastu pabrikan, mereka bisa gadoin part sesuka mau mereka. Ya klo team pabrikan turun status itu mau pakai motor murni rakitan sendiri ya silahkan tapi akses team satelit harus sama ke part baru.
Hapus