Papa Nina Yang Torehkan Rekor Bersejarah Di MotoGP Ketika Ditanya Peluang Jurdun: Sayangnya Bila Hasil Portimao Berbeda Kami Bisa Lebih Unggul, Dan Gelar Bukan Mustahil Bila Motor Kami Mampu



Rekor sebagai rider pertama yang.menang dengan 3 pabrikan ditorehkan dengan bangga oleh Papa Nina. Double wins di #AmericasGP meruntuhkan dominasi Ducati dan tampaknya juga mulai mengubur era kejayaan #JurdunMalinKundang Marc Marquez yang harus membayar santan instan dengan cara menyakitkan: Crash ketika memimpin race di sirkuit di mana dia sempat menjanjikan podium pada fans #ABR yang yakin dia bisa menang karena dia adalah King (mantan) of COTA.

Papa Nina dengan KW1nya membuktikan bahwa #BanGhoib ori para rider pemegang jatah justru g berguna sama sekali. Apakah karena carcass baru dan aturan baru tekanan ban bikin persaingan lebih fleksibel yang justru menguntungkan para pemakai KW1...?? Entahlah, yang pasti RS-GP24 nampak sudah terbiasa dengan setup untuk KW1 membuat Papa Nina sukses kombek memenangi race setelah sempat tercecer diluar Top10 ketika start dari pole position.


"Ini adalah perasaan yang luar biasa, level kebahagiaan ini luar biasa. Itu adalah cara yang sulit untuk menang, tetapi sejak akhir tahun lalu saya telah menemukan keseimbangan dan kecepatan untuk melakukannya, meskipun tidak seperti yang saya lakukan hari ini, karena Anda tidak menjalankan banyak balapan seperti ini dalam karier Anda. Pagi ini saya mengalami beberapa masalah dengan kopling dan hal yang sama juga terjadi pada saya saat start. Saya berada di posisi ke-3 pada tikungan pertama tetapi kemudian, karena sebuah kontak, saya menemukan diri saya berada di posisi ke-10. Saya tahu saya punya kecepatan untuk pulih, tapi tidak (mengira) sebanyak itu. Saya ingin merayakannya bersama para kru di dalam garasi dan kemudian dengan keluarga saya, tetapi saya sudah tahu bahwa besok saya akan mulai berlatih lagi karena Anda tidak akan pernah bisa bersantai" kata Papa Nina masih sedikit shock dengan euforia kemenangan dramatis.

"Dulu saya tidak punya senjata yang saya miliki sekarang untuk mengatasinya, tapi dengan motor ini saya bisa mengerem dengan sangat lambat dan itu luar biasa. Anda tidak bisa selalu memimpin sejak lap pertama, terkadang Anda harus berjuang dan sekarang saya bisa melakukannya. Senang sekali bisa melakukan balapan seperti ini. Saya tidak ingat semua overtaking yang saya lakukan, tapi yang dilakukan dengan Miller adalah yang paling sulit karena Jack mengerem sangat terlambat" tambah Papa Nina yang sempat di akui Pecco di Sprint juga keteteran untuk menyalip Papa Pip karena punya riding style unik.

"Motor ini memiliki nilai yang berbeda, karena ketika saya menandatangani kontrak dengan mereka, motornya tidak berada di 15 besar, di 10 besar dan sungguh luar biasa bagaimana kami berkembang. Saya melihat banyak potensi tahun ini, kita harus cerdas dan tetap fokus. Kami harus terus seperti ini, bahkan masalah di Portimao menjadi pengalaman bagi kami. Tentu lebih sulit meraih kemenangan bersama Aprilia karena kami memulai dari ketertinggalan" kata Papa Nina mengenang drama bergabungnya ke Aprilia.

"Kemenangan ini sangat berarti bagi saya dan mungkin saya baru akan memahaminya sepenuhnya besok, ini tentu saja yang terbaik dalam karier saya, setelah kemenangan yang pertama di 125 dan di MotoGP. Sepanjang akhir pekan yang penting dan bisa memberikan hadiah ini kepada keluarga saya sungguh luar biasa, itu adalah emosi yang gila. Masalahnya hari ini kamu menang dan besok kamu sudah ingin kembali mengendarai motor" tambahnya yang berterimakasih kepada sang kepala kru Manuel Cazeaux yang baginya adalah sosok penting setelah sang istri.

"Bagi saya dia adalah sosok kunci, seperti semua orang di team saya. Kami semua pantas mendapatkan kemenangan ini, tapi saya punya hubungan khusus dengan Manu, kami saling memandang dan (langsung) memahami satu sama lain, saya tidak pernah punya hubungan seperti ini dengan siapa pun... Kecuali dengan istri saya (ngekek)" katanya lagi yang terbuka pada kemungkinan gelar jurdun tetapi itu juga bergantung pada Aprilia RS-GP24.


"Sungguh disayangkan hasil Portimao, kalau tidak saya akan unggul lebih jauh di klasemen, tapi kami harus memikirkan diri kami sendiri. Kami bisa melakukannya jika kami memanfaatkan motor kami semaksimal mungkin, inilah yang selalu saya katakan kepada seluruh team: Berikan yang terbaik dan saya akan melakukan yang terbaik" tutupnya.

Pirtinyiinnyi, seberapa lama performa bagus mesin RS-GP24. Kemarin komen blog soal Portimao gw sempat bilang, g tau apakah Papa Nina punya utang santan instan atau justru lagi bayar di muka. Keknya dia bayar di muka jadi dibayar lunas dengan double wins dan catatan rekor. 

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Tinggal papa lucas dan papa pip menunggu menang 3 pabrik berbeda.
    Biasa setelah seri eropa Aprilia baru keliatan kekurangan nya seperti overheating

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...