Saving Private Marc Season 2. Papa Joan Mempertanyakan Marc Marquez Hanya Dapat Penalti Ringan: Tahun Lalu Saya Dapat DLLP Karena Manuver Yang Sama
Di Sprint Race #SpanishGP yang kacau bin g jelas itu, adalah penalti si cemen #JurdunMalinKunďang Marc Marquez yang dua kali melakukan manuver sapu jagad ke Papa Joan dan Papa Aoslice dan hanya dipenalti turun satu posisi. Sementara manuver yang sama dilakukan oleh Papa Joan tahun lalu ke #JurdunMenclaMencle Snack Taro berbuah DLLP. Sebenarnya bukan hal baru si cemen lolos penalti. Ini adalah home race dia di mana para #ABR memenuhi grandstand dan memberinya penalti berat adalah keputusan tidak populer. Terutama pasca pengumuman Team Pramac yang mereka harapkan (lagi-lagi) adalah bergabungnya sesembahan mereka ke team itu mendepak Morbidelli. Sayangnya bukan itu pengumumannya dan si cemen tetap tanpa kepastian tahun depan bakal ke mana. Jadi lolos LLP adalah hal lumrah demi hure-hure kombek.
"Menurut saya, manuver Marc ke arah saya tidak tepat. Sore ini saya berhasil melakukan start diengan baik, namun kemudian saya kehilangan beberapa posisi karena adanya kontak di tikungan 2. Namun, saya berhasil pulih, kembali ke belakang grup tempat Oliveira dan Raul Fernandez berada. Saya siap menyerang di lap terakhir, tapi kemudian Marc datang dan menyenggol saya, membawa saya ke luar dan menyebabkan saya kehilangan 4 posisi. Seolah belum cukup, dia kemudian melewati Oliveira dengan cara yang persis sama dan mendapat penalti satu posisi atas semua itu. Ini yang menurut saya tidak masuk akal..." kata Papa Joan ngedumel.
Faktanya dia memang ada depan Marc dan berbeda dengan Pecco di Portimao yang menyalipnya dari dalam karena celah terbuka lebar, di Jerez Marc menyalip dengan memaksa masuk di celah kecil. Khas sapu jagad yang kalau bukan rider yang disalip melebar, maka akan crash. Itulah kenapa manuver ini biasanya berakhir penalti, kecuali untuk si cemen Marc Marquez karena memang DPRD Tingkat Pusat g pernah cukup cerdas untuk berani kasih dia penalti berat.
“Terakhir kali saya mendapat penalti adalah Portimao 2023. Race Direction memberi saya penalti double long lap karena manuver pada Quartararo. Namun hari ini, atas semua yang dilakukannya, Marc hanya harus merelakan satu posisi. Setelah race, di garasi saya ingin memahami bagaimana hukuman tertentu diberikan karena menurut saya tidak mungkin ada dua metode penilaian yang berbeda untuk kesalahan yang sama" kata Papa Joan mempertanyakan cara berpikir RD.
“Secara pribadi, saya tidak membenci manuver Marc. Jika dia menunggu tiga detik dia akan melewati saya tanpa masalah, sebenarnya saya tidak mengerti kenapa dia menyalip seperti itu mengingat kami bahkan tidak memperebutkan podium. Namun, sungguh luar biasa bagaimana para Steward mengevaluasi tindakan ini. Menurut pendapat saya, Marc seharusnya tidak melakukan manuver itu" kata Papa Joan.
Ya emang ketika bermanuver dan ada insiden di tikungan, rider yang di depan lebih punya hak. Bila rider di depan melakukan kesalahan dengan celah besar aka melebar, baru rider yang di dalam yang punya hak line. Dalam kasus Papa Joan lebih di depan dan nyaris g ada celah yang cukup itu tanda dia g melakukan kesalahan melebar. Itu salah Marc. Jadi perkara hak di tikungan ini juga berlaku untuk insiden #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia dan Binder. Yep... Itu bukan salah Binder karena dia di depan dan di dalam tikungan ketika insiden. Pecco melambat dan melebar karena Bez melebar di depan dan Binder masuk. Klo ada yang salah maka itu salah Pecco sendiri karena dia kasih celah. Ini sama kasus Snack Taro yang sapu jagad Papa Alice tahun lalu. Untungnya Bez g keseret waktu dia crash. Klo g ya bakal penalti mengingat Pecco bukan #KtpS.
apakah dengan diloloskannya sicemen dari pinalti juga akan menambah santan instannya? atau kan akan berbuah gagal hure hure kombek lagi dirace utama? mari kita saksikan aksi sisapu jagat ekekeke
BalasHapusBener2 g ada berubahnya.. abs jatoh bangun lagi sradak sruduk.. hedehh nabung santan instan mulu dia
BalasHapusDi sprint ini sicemen pake kw1 mbakyu ?
BalasHapus