Di postingan sebelumnya gw sudah bilang dia ngambil line lebih mepet dan berbeda karena itu yang harus dia lakukan untuk bisa ngejar Martin. Faktanya memang itu yang terjadi. Pecco akhirnya berbicara pada media Italia mengenai apa yang terjadi dan mengakui dia melakukan kesalahan yang mana crash adalah resiko dari apa yang harus dia lakukan.
"Sayangnya pada lap itu saya mengerem sedikit lebih lambat agar tidak mencapai limit dan harus melebar. Ada benjolan (bump) di sana dan motor tertutup. Kami tahu bahwa tikungan 9 bisa menjadi kritis dan saat saya datang lebih miring ketika sampai di benjolan (bump), itulah yang membuat saya terjatuh. Jorge tentu saja cerdas dan bagus. Ini mengejutkan saya, karena lajunya tidak begitu cepat pada tahap itu, namun hal-hal tertentu selalu bisa terjadi" katanya yang seperti perkiraan gw, ada di belakang rider lain bikin kondisinya sulit mengendalikan motor dengan line yang dia pakai untuk cetak rekor itu.
"Selama akhir pekan saya tidak menemukan diri saya berada di belakang siapa pun. Saya mengerem lebih pelan karena pada lap sebelumnya, di slipstream, saya sudah cukup tersedot dan tidak mau mengambil resiko. Untuk menghindari risiko apa pun, saya berbaring lebih lama (di tikungan). Saya masuk lebih lambat, saya mengambil rute yang lebih sempit (mepet) untuk memulihkan apa yang hilang selama fase masuk dan motor saya tertutup. Dari gambar Anda dapat melihat bahwa ban depan saya terangkat" tambahnya yang bilang kesalahan it adalah karena dia meakukan yang terbaik dan itu yang terbaik yang dia lakukan.
"Itu yang selalu saya lakukan. Saya tidak melakukan kesalahan apa pun selama akhir pekan dan biasanya saya tidak pernah melakukan kesalahan apa pun selama sesi, selain saat balapan, terutama di Sprint. Jorge lebih baik dari saya pada balapan sprint tahun ini. Dengan selisih 29 poin hampir mustahil, namun selama belum tertutup secara matematis kami akan memberikan yang terbaik. Itu mungkin tidak cukup, kami berada dalam situasi di mana hanya Jorge yang bisa kehilangan gelar juara dunia" katanya yang bilang klo sampai Martin gagal jurdun maka itu artinya memang Martin gagal karena ibarat kata ujung jarinya sudah nempel di plakat jurdun 2024. sisa digenggam doang mah. Jadi klo gagal yaaa itu mirip meme apa yak... Ada tuh meme yang cocok untuk itu. Pecco menyangkal dia g serius mau jurdun.
"Kami selalu melakukan yang terbaik seperti biasa, kami finish di depan di semua sesi. Tapi yang penting adalah balapannya. Sayangnya di balapan sprint saya lebih kesulitan untuk menemukan daya saing yang sama seperti yang saya miliki di sesi latihan atau balapan panjang, kami harus mengerti alasannya. Sudah seperti ini sejak tahun lalu (sulit bagus di Sprnt). Besok saya akan membalap untuk memberikan 100% dan itu mungkin tidak cukup. Jika kami ingin menciptakan peluang bagi diri kami sendiri, seseorang perlu menghalangi. Pada akhirnya, dia dan saya jauh lebih cepat, jadi sulit bagi Jorge untuk finish ketiga atau keempat di balapan panjang" tutup Pecco dengan tenangsetelah sempat tutup paddock dan lama baru ada persetujuan wawancara. Satu-satunya masa dia g tenang ngomong sama journo adalah ketika habis digulung emak Alex di Aragon. Memang yang dia omongin benar, tapi jadinya terlalu kasar, santan instan dia...?? Bisa jadi. Tapi apakah utang santan instan itu menghabiskan semua santan instan dia yang kembali ke nol setelah selamat tanpa cedera di Aragon...?? Dan apakah kelakuan Martin cukup untuk menjadi utang yang menghabiskan tabungan santan instan dia dizholimi Ducati dan si culas Marc Marquez...?? It urusan sempoa...Gw ke sini mau menikmati balapan, seseruan sama penonton lain dari macam-macam negara, nongkrong sama teman ketemu di hostel (g kenal tapi ngobrol aja sambil ngopi wkwkwkwk) dan hunting makanan yang gw g bisa dapat di Indo.
Mbakyu disana duren nya enak enak.. musangking nya juara
BalasHapusGw kurang doyan duren sih. Nyarinya mie legend (wajib tiap ke KL), omelet kerang sama sup akar teratai hahahah. Tapi yang gw suka tiap seri Sepang adalah hiasan diwali disana-sini wangi bunga. Indo kan g ngerayain diwali. KL ini adalah tempat gw ketemu banyak budaya dalam satu kota dan bisa kemana-mana tanpa stress. Ngobrol sama orang g dikenal tanpa takut dijudge. Pokoknya vibe beda banget sama Jakarta padahal sama-sama ibukota pusat perdagangan (Malaysia kan punya IKN sendiri)
Hapus