Rider Oplas Andrea Iannone Yang Dipanggil Om Oleh Martin, Pulang dari Sepang Dengan Senyuman: Yang Penting Saya Lebih Cepat Dari Bautista






#JurdunWSBKDucati Alvaro Bautista tahun lalu balapan dengan motr yang dipaki oleh Andrea Iannone di #MalaysianGP Sepang. Dia finish paling terakhir terlepas fakta bahwa dia memakai mode test rider, sudah pernah menguji neng Desmo sebelum balapan dan usianya yang kepala 4. Tetapi itu bukan alasan untuk g memuji rider oplas Iannone yang turun ke track tanpa ba bi bu ngetest neng Desmo langsung ke mode balapan setelah absen selama 5 tahun. Dia mendapat telepon langsung dari ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi untuk bertanya apakah dia bersedia menggantikan anak baik DiGia di Sepang yang dia sanggupi dengan senang hati setelah balapan Jerez. Tapi pada akhirnya dia sadar setelah 5 tahun absen, mengendarai neng Desmo bukanlah perkara mudah dan dia disadarkan bahwa meski tubuhnya bagus dan fit tetapi secara fisik, dia memang sudah uzur. 

"Sungguh melelahkan menghadapi 19 lap ini. Pada lap kelima lengan saya sakit, pada dasarnya saya masuk ke mode bertahan hidup untuk enyelesaikan seluruh balapan. Saya melakukan satu lap dengan pelan, lalu satu lap berikutnya saya mempush, lalu saya perlahan lagi dan mempush lagi Tujuannya adalah untuk menyelesaikan balapan. Pada akhirnya saya menyelesaikan 15 detik lebih baik dari Bautista tahun lalu dengan motor yang kurang lebih sama. Ditambah lagi dia memiliki kesempatan untuk mengujinya sementara saya mengemasi tas saya dari Jerez dan langsung datang ke sini. Dia adalah tolak ukur saya dan bukannya Bagnaia" katanya tersenyum mengakui mendapat pesan setelah balapan Sprint dari #CalonIkanNiuResmiGagal Jorge Martin yang memanggilnya Om (ya iyalah umur beda nyaris 10 tahun akakakak).


"Tadi malam dia menulis pesan kepada saya, dia melihat data saya dan mengatakan kepada saya “Om, bagaimana caramu berkendara!”, tetapi ada titik-titik tertentu di mana kamu harus mengerem dan saya kehilangan segalanya di sana. Saya belum memiliki referensi dan saya tidak tahu batasan motornya. Saya tidak bisa memanfaatkan rem atau aerodinamisnya, tapi yang terpenting secara fisik saya tidak bisa mengerem (sama bagus dengan rider lain). Ini bukan hal yang bisa Anda latih di rumah. Di Superbike Anda tidak mengerem seperti di sepeda motor ini, ada penelitian yang menyatakan bahwa Malaysia dan Jepang adalah sirkuit di mana Anda paling sering mengerem, dan Anda mengerem rata-rata selama enam detik dan motor sebelumnya tanpa aerodinamis memberikan beban pada lengan sekitar 150kg per pengereman, mari kita bicara tahun 2014. Kalau diperkirakan sekarang garpunya 150 bukannya 135, ditambah aerodinamisnya... Dengan tiga hari sesi pengujian, Anda balapan selama dua hari, itu bisa menjad dua kali lipat" katanya yang belum bisa memastikan apakah akan membalap lagi di Barcelona untuk penutupan musim 2 minggu depan atau Bulega yang akan ngetrack (tentu setelah test private dulu).

"Saat ini kami belum membicarakannya, itu bukan keputusan yang saya ambil. Jika mereka mengusulkannya kepada saya, saya akan memikirkannya. Saya belum berbicara dengan Valentino atau siapa pun. Pastinya harus menjadi keinginan semua orang, tetapi Dall'Igna yang memutuskan. Tetapi tidak diragukan lagi, saya pergi dengan perasaan bahagia karena saya senang mengetahui saya masih bisa melaju cepat, itulah yang menarik minat saya. Semua orang mengetahuinya, mereka telah melihat datanya, itulah keindahannya dan saya merasa seperti saya telah melakukan bagian saya. Saya ukan cuma omong kosong dan menyelesaikan balapan, saya membuktikan bahwa saya cepat tetapi jelas menghadapi balapan adalah hal lain, Anda harus siap secara fisik. Memang sangat fisik, tapi tidak ada hal yang buruk. Mungkin ada faktanya ketika Anda berada di belakang seseorang, motornya bukan seperti motor yang sama lagi, itu tidak berfungsi seperti saat Anda sendirian. Saat Anda sendirian, Anda bisa cepat, tetapi ketika Anda berada di belakang seseorang, sangat sulit untuk menyalip dan memahami apa yang harus dilakukan. Tentu saja itu hal baru bagi saya yang mungkin menyelesaikan 100 lap akhir pekan ini. Yang pastinya luar biasa adalah kemajuan teknologi, dan paddock di sinii juga sangat berbeda" tutupnya yang berterimakasih kepada team VR46 dan tentu saja team mare sekaligus fans dia dia, si kriwil Marcobez yang membantu dan mengajarkan banyak hal jadi dia bisa berkendara dengan lebih baik. Bez bahkan sempat kasih kintilnya untuk Ian di Q1 untuk hasil kualifikasi bagus sekaligus mengajarkan Ian titik pengereman dan cara memakai RHD.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar