Luca Marini Mengatakan Sudah Tak Ada Lagi "Warisan" Tersisa Dari Marc Marquez Di Honda: Saya Sempat Melihat Datanya, Ujungnya Saya Crash




Resmi setahun Honda melepas Malin Kundang mereka Marc Marquez ke Gresini Ducati. Mengikhlaskan kontrak tersisa 1 tahun dan Papa Angel seagai penggantinya meski menghasilkan poin paling sedikit tetapi lebih konsisten dalam hal finish dan mengumpulkan data. Karena klo g finish ya berarti datanya g ada. Yang cukup mengejutkan adalah sejak masuk konsesi Honda benar-benar langsung move on dari Malin Kundang mereka. Mungkin klo orang Indo maka lagu "menghapus jejakmu' akan jadi tema kerja mereka tahun ini yang saking niatnya menghapus jejak si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez sampai rela tersesat karena meakai data peninggalan si culas ternyata malah bikin pusing.

“Entahlah, karena setahun terakhir Marc sudah tidak secepat itu lagi dan dia juga tidak mampu tampil baik dengan prototipe terbaru yang Honda bawa. Setelah cedera, keadaan tidak pernah sama lagi dan motor ada perubahan besar antara tahun lalu dan tahun ini. Jadi, melihat kembali data lama terkadang tidak memberikan hasil positif. Tahun ini saya kebetulan melihat data tahun sebelumnya pada hari Jumat pagi, karena saya masih pemula, tapi kemudian saya terjatuh. Sehingga apa yang terjadi di track, melihat data Mir atau Zarco atau sekadar berbicara dengan teknisi saya, untuk memahami bagaimana meningkatkan motor selama akhir pekan" kata Papa Angel yang memang beda riding style dengan si culas dan motor Honda nampaknya memang sedang tersesat pasca sempat mulai mengikuti pengembangan dari Papa Joan di awal musim sehingga akhirnya dia memilih melihat data tahun sebelumnya miilik Papa Joan atau klo g ada ya ngomong sama kepala kru atau nyontek sama rider sengak Zarco untuk setup awal. Tetapi ini juga adalah pertama kalinya Papa Angel berada di lingkungan asing keluar dari ketek sang kakak dan orang-orang yang biasanya menemaninya balapan selama karirnya di VR46 team. 

Yang dia apresiasi adalah Honda juga terkesan menghapus jejak buruk sejarah bersama sang kakak yang sempat jadi kesumat, memilih mempercayai Papa Angel dalam pengembangan motor karena faktanya sejak dia bergabung meski poin cekak tapi sering finish dan sejak pertengahan musim para Honda saat ini yang adalah rider dengan riding style umum, mulai nongol kadang-kadang di catatan waktu tanpa harus melakukan hal culas curi kintil demi bisa hure-hure. Karena bagi Papa Angel, potensi dan data motor yang sebenarnya g bisa terlihat klo cetak waktu pakai cara culas. Dia lebih memilih mmakai mode test rider saat balapan, g mau mengambil resiko dengan memaksa motor agar bisa cepat lalu berakhir crash seperti yang sering dan masih sering terjadi pada Papa Joan.


“Setahun telah berlalu dan saya kesulitan mengingat semuanya secara detail. Itu semua terjadi cukup cepat dan pasti banyak pandangan yang berbeda dan bertentangan. Namun pada akhirnya Anda melakukan apa yang Anda rasakan dan apa yang menurut Anda terbaik untuk diri Anda dan masa depan Anda. Saya sangat percaya pada proyek ini dan menurut saya menjadi pemimpin sebuah pabrikan jarang terjadi dalam kehidupan seorang pembalap dan mampu melakukannya bersama Honda memiliki nilai lebih. Saya tahu momennya sulit sekarang, tapi tujuan semua orang adalah untuk menang lagi dan saya ingin berada di atas motor itu ketika Honda melakukannya lagi" katanya yang semoga jadi rejeki Angel melihat papanya menang di Honda. Lalu sebagai "mantan" anak didik VR46, sebenarnya bukan mantan cuma mereka sudah agak jarang latihan bareng karena Luca tinggal jauh dari lokasi latihan tertentu. Biasanya hanya aktifitas di Ranch atau latihan di sirkuit dengan motor jalanan, baru Papa Angel bisa gabung karena dia juga sibuk test private dengan Honda. Tetapi dia mengrti saat ini adalah masa yang tidak mudah untuk sesama murid VR46, #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia yang sedang dalam "mission impossible" mempertahankan gelar juara dunia untuk tahun 2024.


"Momen ini tidak mudah bagi Pecco. Saya pikir Barcelona bisa bermain lebih menguntungkan baginya daripada Valencia, tapi itu tidak akan cukup bagi untuk memenangkan kedua pertandingan. Dia harus memaksa Martin melakukan kesalahan. Tekanan sekarang ada pada Martin dan dialah satu-satunya yang bisa kehilangan peluangnya. Jika Pecco memainkan kartunya dengan baik pada hari Jumat dan Sabtu, mengapa tidak? Kita harus selalu mempercayainya. Bagi saya itu bukannya omong kosong. Saya memiliki perasaan yang baik(tentang itu), tetapi Pecco tidak hanya harus fokus pada balapannya: Dia harus berpikir untuk menang, tetapi juga menjadi cerdas dan menggunakan semua kartu yang dia miliki. Selalu menghormati kompetisi dan battle bagus dengan Martin" kometar Papa Angel yang meski peluang Pecco sangat kecil, dia masih mempercayai temannya itu. 


Papi Tardozzi sendiri mengatakan dia g mengharapkan apa pun selain "pertarungan yang bersih" tanpa ada yang melanggar yang tidak perlu dilakukan. Karena dia g mau ada "pertumpahan darah" aka hal yang menghasilkan hubungan buruk antara kedua rider itu saat pertarungan terakhir ini.



Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar