Raja Ducati Pecco Bagnaia Yang Dengan Senyum Melepas Plat #1 Ke Tangan Calon Adipati Gagal Jorge Martin: Kami Sudah Melakukan Yang Terbaik. Jorge Pantas Mendapatkan Gelar Ini


Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia menyerahkan plat #1 dia kepada #CalonAdipatiGagal Jorge Martin dengan senyum dan kepala tegak karena meski gagal jurdun, dia mengakhiri musim sebagai salah satu rider terbaik sepanjang sejarah MotoGP dengan 11 kemenangan dalam satu musim aka menang lebih dari setengah seri. Hanya legenda Opa Giacomo Agostini, Om Mick Doohan, ayank bebeb Valentino Rossi dan adipatinya tahun depan Marc Marquez yang masuk dalam geng ini dan dia adalah anggota terbaru geng para rider terbaik sepanjang masa.. 

G ada yang perlu dibuktikan, dia adalah rider terbaik di track dengan rekornya itu dan menyerahkan gelarnya ke Martin dengan cara terhormat dan tetap hormat pada Martin meski dia tau rekor kemenangannya bikin gelar jurdun Martin agak bernoda. Sejak awal dia udah punya filosofi: Pertarungan yang adil dan bersih. Terlepas bagaimana cara Martin meraih gelarnya (mulai dari dikawal, mengakali aturan, mempermainkan mental, dan klo mau ngitung gulungan klan Marquez sebagai bantuan ya itu lebih miris lagi), Pecco kalah dengan cara bersihnya dan itu sama sekali bukan penyesalan. Yang dia sesali adalah banyaknya angka nol musim ini terutama di Sprint Race.


"Tidak ada yang tidak terhormat dari kekalahan, jika dilakukan dengan cara yang benar. Itu semua penting dan layak dijadikan pelajaran. Saya tahu kami kalah karena angka nol kami dan itu membuat perbedaan. Hal yang paling mengganggu saya dan saya sesali ketika memikirkannya adalah saya selalu berhati-hati dalam menjaga perasaan saya terhadap motor dan di paruh pertama musim ini saya sedikit meremehkan hal ini. Butuh beberapa kali balapan untuk menghilangkan perasaan ketika sesuatu yang digunakan orang lain tidak memberi saya keuntungan yang sama, seperti garpu dan lengan ayun. Ini sangat memperlambat kami. Jorge lebih konsisten, tapi saya DNF tiga kali dan satu kali Retired karena masalah teknis. Lalu ada tiga DNF saya lagi (Sprint Race). Penyesalan terbesar saya adalah tidak lebih fokus pada apa yang perlu dilakukan pada motornya. Mungkin kesalahan terbesar terjadi di Silverstone (DNF balapan karena crash sendiri), di mana saya berlebihan dengan berusaha terlalu keras. Di kesempatan lain saya tidak melakukan kesalahan apapun, malah sebaliknya... (DNF kena gulung)" katanya tenang karena dia g melakukan hal kotor demi ambisi mempertahankan jurdun.

"Kemenangan terbaik terjadi di Mugello, tapi ada banyak kemenangan yang bisa diingat. Saya punya total kemenangan 18 di balapan (panjang) dan sprint. Hari ini adalah yang paling mudah, tidak ada pembalap yang benar-benar memaksakan diri... Yang di Jerez juga sangat bagus (battle sama si culas sampe siku saling senggol). Banyak sekali (kemenangan yang bagus), sulit untuk memilih. Namun, memenangkan empat balapan berturut-turut adalah sesuatu yang membuat perbedaan. Saya merasa tenang saat ini. Kami tahu sejak awal bahwa ini akan sulit (terutama sejak kisruh Pramac bukanlah opsi). Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa, melakukan apa yang bisa kami lakukan. Jorge bagus, yang terpenting, dia mencetakt lebih sedikit angka nol. Kami akan mencoba lagi tahun depan, tetapi dengan mempelajari apa yang kami lakukan pada tahun 2024" katanya yang senang tahun ini punya beberapa rekor yang dipecahkan terkait kemenangannya. Di parc ferme dia dengan jelas mengatakan bahwa Martin lebih layak dapat sorotan ketika seluruh khalayak bahkan para penonton di sirkuit nampak lebih respek padanya yang mencatat kemenangan ke 11 membuat perayaan jurdun Martin nampak sedikit diabaikan (terlepas perkara publik Spanyol dari dulu memang kurang suka sama Martin dan Papa Kembar).

"Saya selalu mengidentifikasi diri ssaya dengan situasi dan saya tahu bahwa ketika seseorang mencapai hasil terbaik, adalah salah jika menghilangkan adegan itu darinya. Kemenangan saya penting, tapi Jorge adalah orang yang membuat perbedaan ketika kami mungkin mengalami lebih banyak nasib buruk atau lebih banyak angka nol. Saya tidak melihat gunanya berada di tengah (mengganggu perayaan jurdun). Dia pembalap hebat, dia pantas mendapatkan gelar ini. Namun, saya sadar bahwa kami menang dan menjadi yang terkuat musim ini, tidak ada yang bisa mengambilnya dari kami. Tapi angka nol itu ada dan akan selalu ada. Tahun depan saya akan berusaha lebih berhati-hati dalam situasi tertentu , mungkin untuk menghindari berdekatan dengan pembalap lain (dia bukan rider yang g suka battle tapi memang trauma kena gulung keknya ekekekek)" katanya yang dengn jelas menegur media MotoGP untuk memberikan spot kepada Martin yang lagi hure-hure jurdun karena jelas dia merasa Martin sedikit diabaikan dalam perayaan jurdunnya. Sikap yang justru malah bikin orang makin respek sama dia karena attitude luar biasanya.

Di belakang podium dia sempat melihat video replay dan baru tau bahwa Papa Kembar sangat agresif. Enea bahkan sampai harus shortcut ketika battle dengannya. Emak Alex harus mati-matian battle lama dengannya padahal keknya dia pengen ngejar Martin agar bisa podium. Martin dengan senang hati bilang Aleix adalah bodyguard dan sudah melakukan pekerjaannya dengan baik sambil tepuk tangan sendiri. Pecco yang punya 3 jurdun dan Marc yang punya 8 jurdun cuma bisa diam g tau mau ngomong apa. Karena Marc g bisa komentar mengingat dia juga pernah jadi bodyguard tahun 2015, Pecco lebih memilih diam karena g mau merusak suasana jurdun. Dia bahkan tetap tinggal di pinggir stage ketika Martin merayakan jurdunnya dibanding Marc yang sudah ngeloyor pergi. Pecco juga tetap senyum ketika Martin menimpa nomor 1 dia dengan nomor 89 di kursi konferensi pers. G ada keberatan karena dia tau Martin layak untuk senang (terlepas bagaimana dia meraih jurdun dan attitudenya), setelah bertahun-tahun kena PHP Ducati ujungnya malah dilepeh. Sempoa santan instan Martin masih nyisa untuk dia jurdun meski atitude jadi pengurangnya bikin gelar itu agak kurang bersinar karena tertutupi oleh rekor 11 kemenangan Pecco yang harus senang meski kena tempias santan instan Ducati dengan harus melepas gelar, dia mencetak beberapa rekor pribadi musim ini (rekor yang dia g bisa cetak di musim ketika dia mencetak jurdun) dan itu santan instan impas baginya.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. mann, how can people hate this guy? he's the real people champion. semoga hal2 baik selalu menyertaimu pecco, tahun depan dicoba rebut angka #1 lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. He has a lot of haters: Matin's fans, Marquez's fans, Rossi haters, Italian haters... You name it...

      Hapus
  2. baik banget Pecco ini, Martin kurang humble

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeah... Dasarnya mereka berdua kurang humble dulu... Pecco mendewasa dengan baik sejak 2022... ekarang dia muli membapack dengan baik... Hahahahah....

      Hapus
  3. Pecco mode 63, tidak sabar untuk menanti tahun depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Battle of titans... Good movie I think...

      Hapus
  4. ciri khas clan jorge moga saja g berakhir pahit seperti paduka hohe.
    besok saat test aprilia palingan masam muka nya ekekekekekek.
    entah kenapa hanya sedikit rider yg ucapin selamat ke martin cuma ada pecco, jurdunBelagu, zarco dan papa kembar terus yg lain pada kemana juga siculas ucapin selamat pas martin datang/interview podium.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu juga yang agak gw heran...David Alonso yang cuma jurdun Moto3 sampe ditungguin epanjang pitlane buat dikasih selamat, lha dia... Keknya beberapa rider kurang suka dengan dia pakai "pengawal" padahal dia hampir pasti jurdun kecuali DNF. Karena kasian itu Enea dan Alex lagi rebutan klasemen... Enea jadi g bisa nutup poin klasemen karena Papa Kembar keukeuh jagain Martin...

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...