Raja Ducati Yang Melepas Sendiri Stiker #1 Dari Motornya: Yang Penting Saya Dan Marc Punya Tujuan Sama, Tepuk Tangan Penonton? Senang Bisa Mempertontonkan Pertarungan Tanpa Melewati Batas (Kalah Dengan Cara Bersih)
Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia mengatakan dia senang menguji motor baru di track berbeda dari biasanya. Klo adipati Ducati yang baru memakai livery serba merah, dia memakai livery serba putih termasuk Desmo GP25 yang dia uji.
“Track ini lebih baik dalam banyak hal. Ada track lurus yang panjang, gripnya kecil, tata letaknya lebih baik, sedangkan Valencia adalah sirkuit yang sangat khusus dan tidak terlalu membantu ketika Anda harus mencoba mesin baru. Saya harus mengakui bahwa melakukan test tanpa menjadi juara dunia membuat Anda lebih berkonsentrasi pada motor. Ketika Anda tiba setelah menang, Anda tentu lebih bahagia, tetapi kurang konsentrasi" katanya tersenyum ketika ditanya kenapa cuma punya dua motor baru di garasinya (warna putih). Tapi dia puas karena biasanya motor baru nongolnya di Sepang.
"Saya selalu iri pada mereka yang memiliki tiga atau empat motor di garasi, di Malaysia kami akan menambah satu lagi! (Sambil ngekek) Saya harus mengatakan bahwa ini adalah hari yang positif karena kami mencoba segalanya untuk pegujian dan yang terpenting, cukup jelas apa yang harus menjadi fokus para insinyur di musim dingin. Terlebih lagi, Marc dan saya memiliki perasaan yang sama dan hal ini tentu saja membuat perbedaan dalam cara kerja kami. Saya senang karena ketika motor baru dimulai dengan level yang baik, itu selalu positif, itu berarti dia lahir dengan baik dan memiliki potensi" katanya seolah motor baru adalah bayi. Dia juga membantah bahwa Marc datang ke paddock dia untuk meminta saran.
“Saran sih tidak (tertawa). Tapi komentar kami sangat mirip, permintaannya sama. Ini mempercepat pekerjaan karena kami mencari hal yang sama. Apakah saya terkejut? Ini tidak mengejutkan saya, karena kami memiliki dua gaya berkendara yang berbeda namun saat melakukan pengereman kami sangat mirip. Kami adalah dua pembalap yang sangat akrab dengan rem, yang membuat itu lebih ditekankan, jadi kami merasakan sensasi yang sama" katanya yang mengakui neng Desmo GP24 memiliki beberapa keunggulan dibanding GP25 kondisi 90%. Dia menguji dua GP25 dengan sasis berbeda dimana salah satunya hybrid dengan sasis GP24 yang dia uji di #MisanoTest tapi g dikasih Papi Peri Gigi untuk dipakai di akhir musim atas nama kesetaraan gender, eeh kesetaraan pertarungan gelar (aslinya g mau kasih info update ke rider yang bakal pindah pabrikan).
“Masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan, karena dalam beberapa hal saya masih lebih memilih GP24, terutama saat berbelok di tikungan dan pengereman. Diperlukan perbaikan untuk itu, sementara dalam hal kecepatan dan stabilitas, GP25 sudah berada di titik yang baik. Saya juga menyukai sasis dan mesinnya: Keduanya bekerja dengan baik. Kami sudah mempunyai dasar yang cukup bagus. Jika saya balapan besok, saya jelas akan menggunakan GP24, tapi potensi motor barunya bagus" komentarnya soal moor baru dan sedikit berbeda dengan Papi Peri Gigi yang bilang GP25 g akan jauh beda dengan GP24, dia justru bilang ini jauh berbeda dibanding perbedaan GP23 ke GP24.
"Perbedaannya dengan motor 2024 sudah cukup besar dan saya rasa tidak akan ada langkah maju yang besar bagi test Malaysia. Kami sudah selesai (dengan pembangunan mesin), sekarang kami hanya perlu beradaptasi . Tapi tidak bisa dibilang tidak ada perbedaan besar, karena GP23 dan GP24 sangat mirip. Hari ini, mencoba motor baru, saya merasakan banyak perbedaan" katanya yang g diminta Michelin untuk menguji ban depan baru dan tetap keukeuh menolak radio halo-halo yang akan dipaksakan dipakai tahun depan demi drama Netflix.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang itu (ban depan baru), bila ada saya akan mencobanya. Mungkin mereka tidak ingin memberi tahu saya dan saya rasa saya tahu alasannya. Dengan tiga motor di garasi (2 GP25 dan 1 GP24) akan menjadi rumit bahkan untuk mencoba ban baru. Ya, saya diminta menguji komunikasi radio tapi menurut saya itu belum siap. Menjengkelkan, saya kurang suka, besar sekali, kabel sambungannya besar sekali bahkan bisa berbahaya. Itu pun tidak berhasil, saya tidak bisa mendengar apa pun dan itu mengganggu saya. Sampai itu siap, saya tidak akan menggunakannya" katanya keukeuh soal radio halo-halo. Dia juga melepas stiker #1 dari motornya setelah balapan #SolidarityGP Barcelona 2 hari Minggu. Dia melepas dengan senyum.
"Saya ingin melepasnya dan tidak membiarkan orang lain melakukannya. Saya telah memasang nomor 1 pada fairing itu dan memang benar sayalah yang melepasnya. Frustasi? Saya bukan tipe orang yang mudah frustrasi, saya tahu mengapa saya kalah dan saya tidak ingin membuat alasan. Saya sudah menerima ini setelah Malaysia, dengan defisit 24 poin sulit memikirkan bisa menang melawan Jorge. Kemarin saya pergi ke Barcelona untuk makan siang, ke restoran di tepi laut, lalu saya mulai berjalan kaki, saya pasti berjalan sekitar sepuluh kilometer... Itu membantu saya" katanya yang berencana untuk bulan madu di musim dingin tanpa rencana besar lain.
“Saya adalah orang yang tidak pernah membuat rencana apa pun. Jelas untuk bulan madu kami harus melakukannya, tetapi secara umum tidak, saya akan menikmatinya. Saya masih punya hal lain untuk dipikirkan di luar motor dan itu bukan masalah besar" katanya yang mengakhiri test dengan lambaian tangan terimakasih atas tepuk tangan dari penonton dari tribun Barcelona. Sebuah perlakuan kontras atas santan instan baik yang dia dapatkan dari penonton Barcelona setelah bulan Mei kemarin dia di boo ketika merayakan kemenangan di T5 juga saat crash di Sprint Race. Para fans Spanyol tertama penonton Barcelona mulai menaruh respek padanya pasca kalah jurdun dengan kepala tegak karena hanya mau mengunakan cara bersih dan mengakhiri musim sebagai salah satu rider terbaik MotoGP sepanjang sejarah.
"Ini membuat saya sangat bahagia, itu membuat saya bahagia. Menurut pendapat saya tahun ini kami mengirimkan pesan yang baik kepada orang-orang, kami menciptakan persaingan yang sedikit berbeda dari yang ada sebelumnya dan, menurut saya, itu adalah pertunjukan yang bagus dari awal hingga akhir, terutama di bagian akhir musim. Anda bisa menjadi agresif dan bertarung di track tanpa harus keluar batas (dianya bukan Martin yak, karena Martin kehilangan respek ggara melakukanyang sebaliknya). Menurut saya itu indah" tutupnya tersenyum.
Musim ini diakhiri dengan sempoa santan instan impas bagi Pecco. Dia kalah jurdun dengan cara bersih dan terhormat, tapi punya rekor dan attitude yang bikin dia sebenarnya layak pertahankan jurdun. Di saat yang sama jurdun Martin memang sesuai skenario #KtpS tetapi pada akhirnya "bodyguard" Papa Kembar dan attitude Martin bikin hure-hurenya g semeriah yang diharapkan. Gw tau bahkan #ABR harus mengakui itu wkwkwkwkwk.
Vibe livery nya seolah" Pecco jadi bawang putih dan si culas jadi bawang merahnya. Dimana warnanya mewakili sifatnya keduanya ðŸ¤
BalasHapusIya sih hahahah...
HapusTapi masih penasaran tahun depan jika pecco dapat apes di kualifikasi dibanding siculas apakah bakal keluar ekspresi frustasi dan bakal di sorot kamera
BalasHapusDia tau dia akan lebih disorot kamera tahun depan. Gw rasa dia akan lebih berhati-hati soal emosi
HapusCulas power ranger merah
BalasHapusdengerin tuh para pemuja culas yg kalo jagoannya lagi jelek suka beda bedain motor, raja Ducati sendiri yg bilang GP23 sama GP24 sangat mirip
BalasHapusMenurut gw klaim bahwa GP23 vs GP24 itu beda jauh lebih karena mereka g tau cara pakai tu motor sebaik Pecco. Sementara Pecco karena jurun pakai GP23 dia tau cara pakai tu motor secara maksimal lebih dari yang pakai GP23 tahun ini. Jadi bersi maksimal GP23 versi Pecco belum setinggi versi maksimal para pemakai GP23 tahun ini. Makanya dia bilang bedanya dikit.
Hapus