Raja Ducati Pecco Bagnaia Yang Mencatat Kemenangan Kesepuluhnya, Masuk Dalam Club Rider Tersukses Di MotoGP: Saya Bisa Saja Melambat Agar Marc Atau Enea Bisa Merepotkan Martin, Tapi Itu Bukan Tipe Saya (Clean And Fair Fight)





Hal yang gw suka dari bis antar negara ini adalah ada WiFi nya jadi gw bisa posting meski agak lelet, ekekekek. Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia sempat diejek ketika mengatakan dia g akan melakukan manuver kotor untuk memenangkan pertarungan jurdun musim ini. Dan dia membuktikannya kemarin. Ketika akhirnya setelah sepanjang musim kita menunggu dua ekor pemimpin klasemen ini battle, Pecco membuat Martin battle hanya dengan dia tanpa ada manuver sapu jagad atau memakai strategi yang sebenarnya bisa dia pake bahkan sempat berharap itu terjadi: berharap Marc atau Enea masuk dalam pertarungan merepotkan Martin. Dia membuat Martin battle dengan kecepatan tinggi sehingga bahkan Marc cuma bisa nonton dari belakang tanpa bisa mengejar mereka alih-alih merecoki malah rebahan di gravel ngambl pit stop sebelum balik balapan lagi. Enea yang ketiban voucher berhadiah cuma bisa menikmati vouchernya tanpa ada peluang sama sekali untuk memperbaiki posisi podium. Selalu cenderung "gagal" di Sprint Race tetapi selalu menguasai Race Panjang klo lagi bagus (dan klo lagi jelek malah sekalian DNF), dia mencatatkan kemenangan ke-10 dia musim ini. Dia resmi masuk dalam club rider terbaik MotoGP bersama calon adipatinya tahun depan si culas Marc Marquez, sang guru Valentino Rossi, dan legenda mamang mancing Casey Stoner.

"Kami tahu bahwa hari Minggu tidak pernah menjadi masalah, sedangkan hari Sabtu adalah masalah. Kami harus berkembang dan saya akan mencoba melakukannya segera. Saya tahu bahwa ada tindakan penyeimbang yang harus dilakukan menurut pendapat saya, karena satu-satunya hal yang berbeda adalah tangkinya. Jadi kami akan mencoba melakukan sesuatu yang berbeda, kami akan membicarakannya. Saya sudah merasakan hal ini sejak awal tahun, kami selalu membicarakannya tetapi sulit untuk menemukan solusi nyata. Kami akan mencoba melakukan sesuatu" kata Pecco yang sama seperti tahun lalu, Sprint Race sangat sering keteteran. Pada akhirnya setelah nyaris sepanjan musim kek tikus dan kucing cuma bisa kejar-kejaran, akhirnya kemarin mereka bisa duel head to head dan bikin yang nonton g bernafas.


"Sangat menyenangkan melawan Jorge, duel agresif dan adil yang bagus. Saya ingin bisa melakukannya pada hari Sabtu juga, karena pada akhirnya saya pikir saya bisa melakukannya kemarin juga, tapi ada sesuatu yang hilang untuk melakukannya. Saya pikir kami memberi para penggemar permainan yang luar biasa. Jorge sangat agresif, tetapi seluruh duel berlangsung adil dan kami tidak pernah bersentuhan satu sama lain (bedanya sama si culas Marc Marquez ya ini). Saya hanya menunggu saat yang tepat untuk menyerang dengan bermain sesuai kecepatan saya, karena saya tahu hari ini lebih baik daripada dia dan itu akan memungkinkan saya untuk membuka celah. Setelah itu saya hanya berharap untuk melihat Enea atau Marc (yang P3 klasemen akhirnya kaan ditentukan di seri terakhir juga) bisa mengejar Jorge dan menyalipnya untuk mengambil beberapa poin darinya untuk bisa mengunguli satu sama lain. Ini luar biasa menurut saya. Kami menampilkan performa luar biasa di track, tentu saja berkat motornya, tapi saya juga yakin kami melakukan sesuatu yang membuat Anda tidak bisa berkata-kata" kata Pecco tersenyum tenang mengakui dia sebenarnya ngarep Enea atau Marc bisa ngejar tanpa dia harus sengaja melambat. Sayangnya Marc yang juga pake KW1 malah ngambil pit stop dan Enea dengan KW2nya berada di luar liga KW1 dengan selisih gap 10 detik dari Pecco dan 7 detik dari Martin. Logikanya klo mau Enea atau marc bisa ngejar Mrtin, dia harus battle dengan lambat agar begitu dia jaga jarak dari Martin, Marc atau Enea bisa ngejar. Tapi dia adalah raja yang punya filosofinya sendiri: g boleh ada strategi kotor. Klo Enea atau Marc mau ngejar Martin (dan dia harap bisa ngejar) maka mereka harus ngejar dengan kemampuan sendiri tanpa dia harus melambat agar mereka bisa ngejar Martin.


"Saya bukan tipe orang yang memainkan permainan seperti itu, saya hanya menikmati balapan. Bagaimanapun, bahkan jika mereka bisa mengejar kami pada saat itu, saya tidak akan senang. Itu bukan tipe dan sifat saya. Menurut saya itu bukan cara yang tepat untuk mencoba menang. Saya seorang pembalap yang bersih dan olahragawan sejati. Saya tidak akan pernah melambat untuk membiarkan orang lain mendekat (untuk membantu merecoki lawan). Saya akan ke Barcelona untuk memenangkan segalanya, juga untuk memberi tekanan pada diri kami sendiri agar berusaha memenangkan gelar. Kami tahu betul berapa 24 poin, itu sangat banyak. Ini sangat sulit, tapi kami akan mencoba sampai akhir" kata Pecco yang seolah menandatangani kontrak "Mission Impossible" untuk seri terakhir #ValenciaGP di Barcelona, Spanyol. Pecco g keberatan balapan terakhir digelar di Spanyol asal bukan di Valencia (Marc masih keberatan sebenarnya). Di atas kertas 24 poin tertinggal akan sangat sangat sulit, tapi yang menarik buat gw adalah Papi Tardozzi bilang bahwa Pecco punya faith, bahwa dia melakukan semua yang harus dia lakukan dan sisanya terserah sempoa langit. Ini adalah perkataan Papi Tardozzi pasca Pecco mengakui bikin kesalahan di Sprint Race. Dia selalu lolos klo nginjak tu benjolan di tikungan 9 selama akhir pekan karena dia cetak rekor dengan nginjak tu benjolan tapi ketika langit bilang kali itu dia g lolos, maka itu jadi kesalahan. Sesimpel itu cara berpikir Pecco katanya.

"Secara matematis semuanya masih mungkin, meski saya tahu betul betapa sulitnya mengejar poin ini. Namun di Barcelona, ​​​​apa pun bisa terjadi, saya terjatuh di Sprint Race tahun ini saat saya berusaha menghindari kesalahan. Hal yang sama terjadi pada semua orang. Kondisinya akan sulit, karena kami akan merasa track lebih dingin dari biasanya di Barcelona. Penting untuk mencoba menjadi kompetitif, tetapi juga untuk tetap tenang. Saya tentu saja mempunyai peluang, namun tentu saja saya memerlukan bantuan orang lain. Sekalipun saya memenangkan kedua balapan, saya tahu Martin dapat finish kedua tanpa masalah, karena kami berada di level berbeda. Namun saya akan mencoba, mungkin saya akan mencoba menawarkan slipstream saya (menawarkan kintil buat dicuri di kualifikasi) kepada siapa pun untuk memastikan bahwa seseorang memenuhi syarat berada di depan Jorge! Saya tahu bahwa di Barcelona Aleix Espargarò juga akan kuat dan dia pasti akan membantu Jorge, tetapi saya juga membutuhkan seseorang untuk menempatkan dirinya di tengah-tengah antara saya dan Jorge" kata Pecco yang punya strategi catur sendiri. Mending nawarin kintil kualifikasi ke rider lain (sisanya di balapan ya terserah) dan itu jadi santan instan baik daripada melambat di race demi orang lain bisa ngerecokin Martin.

Kenapa gw bilang nawarin kintil akan jadi santan instan baik? Karena pada akhirnya yang dikasih kintil di kualifikasi belum tentu bagus kualifikasinya dan masih bisa memilih mau membantu atau mau nyusahin yang ngasih kintil atau g ngapa-ngapain di balapan. Beda dengan sengaja melambat di balapan, itu memang tujuannya mau ngerecokin dan merugikan lawannya dan itu jelas licik. Apa yang akan terjadi di Barcelona meurut filing gw sekarang (itu masih 2 minggulagi soalnya), publik Barcelona punya santan instan ngeboo Pecco ketika kemarin dia menang di sana. Hal yang diabaikan media dan g dibahas sama sekali, tapi begitu si culas nongol di Misano kena boo, media buzzer berisik minta ampun padahal Pecco bukan g ngapa-ngapain karena dia menyuruh kerumuman itu diam. Santan instan negara S keknya lagi diitung pake sempoa sejak minggu lalu. Bukan cuma punya Martin atau cuma punya si culas atau punya DPRD. Buat yang nanya kenapa balapan #ValenciaGP digelar di Barcelona, karena semoga gw salah, sirkuit kesulitan buat refund tiket meski mereka menyediakan opsi refund, jadi buat yang masih mau nonton bisa nonton di Barcelona pakai tiket Valencia.



Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Perlu keajaiban untuk Pecco bisa jurdun tahun ini, sangat sedih melihat crashnya waktu di sprint, semoga ada keajaiban di race terakhir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Believe it or not... Keajaiban selalu jadi teman raja Ducati satu ini bahkan sejak 2022... Tapi bukan berarti juga g menemani pihak lain, tapi somehow keknya sering sama Pecco, kemarin juga menemani Papa Pip dan Morbidelli...

      Hapus
  2. Kayak bukan kebetulan race terakhir digelar di sirkuit yg punya utang santan instan sama Pecco. Dulu Pecco sempet defisit 90 poin tapi bisa jurdun. Tapi ya seperti kata Pecco, it will go as it should. Belajar banyak banget dari Pecco tentang faith ini. Jujur malu liat diri sendiri, baru disentil dikit, langsung overthinking ga jelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. G mudah untuk ada di level Pecco memang karena itu perkara jurdun di mana bukan cuma harapan dia di situ tapi ada harapan team, negara dan pabrikan dia. Klo si Martin mungkin cuma harapan dia, negara dan team. Dia ngerti balapan juga soal nyawa, makanya dia g suka duel dengan beresiko kontak karena g bermaksud kontak aja orang bisa kenapa-nappa apalagi segala sok sapu jagad demi show.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...