Rider Oplas Andrea Iannone Dan Pengalaman Pertama Memakai Prototipe MotoGP Setelah 5 Tahun: Kaki Saya Sakit, Badan Saya Lelah. Besok Saya Klo Bisa Ada Pit Stop Saya Ambil Pit Stop (Berasa Tuanya Hahahah)

Quick update mumpung stuck macet. 5 tahun absen dan akhirnya kembali ke MotoGP, latihan bebas pertama dia tampil impresif, sampai akhirnya di sesi pra kualifikasi selama 1 jam dia mulai mengeluh ujung jarinya sakit nyongkel gear. Di kualifikasi dia masih bisa berehenti di paddck klo capek tapi di Sprint Race yang cuma 10 lap non stop, dia nyaris menyerah.

"Sayang sekali karena bila menjalani terlalu banyak lap, MotoGP ini akan menghabisi Anda. Bahkan jumlah lap Sprint terlalu banyak bagi saya, setelah 5 lap saya sudah selesai (kelelahan). Sepeda motor ini menghancurkan Anda secara fisik, mereka sangat menuntut fisik sehingga sulit. Kecepatannya ada, tapi andai saja saya punya kekuatan untuk berkendara sebagaimana mestinya dan menyelesaikan balapan... Pokoknya, saya senang" kata rider oplas Iannone menanggapi balapan pertamanya di MotoGP setelah 5 tahun.

"Luar biasa. Motor ini memiliki yang lebih besar, Anda bisa mengerem lebih keras. Ada banyak downforce yang dihasilkan oleh motor. Anda harus mengerem sekuat tenaga, mendapatkan jarak tempuh sebanyak mungkin di tikungan. Semakin cepat Anda melaju semakin baik, seperti F1, semakin lambat Anda melaju semakin buruk segalanya. Semakin banyak kecepatan yang Anda usahakan, semakin bagus hasil waktu lap motor. Dengan kecepatan yang lebih rendah, motor cenderung lebih lurus karena tekanandan efek grounding lebih sedikit. Itu terjadi seperti di F1. Semua ini berarti lebih banyak kelelahan fisik" tambahnya yang bagaimana pun merasa takjub dengan waktu lap yang dia cetak. D WSBK itu akan membuatnya berada di barisandepan, dengan waktu lap yang sama dia cum kutukutuk ala tuk-tuk di belakang.

"Hari ini luar biasa. Saya berhasil menyelesaikan dua lap dalam balapan saya dengan kecepatan 59,5, tetapi setelah beberapa saat saya lelah. Saya ketinggalan di MotoGP ketika dengan 59,5 Anda hampir berada di posisi terdepan (di WSBK). Sekarang motor lebih panjang dan lebih besar dibandingkan dulu, karena Anda harus mengerem lebih banyak dan menghasilkan lebih banyak tenaga di mana pun. Itu bagus, karena motor ini adalah objek yang luar biasa. Anda membuat semua perbedaan saat mengerem. Saya bersenang-senang, tapi sekarang saya sudah ingin pulang karena lelah... Besok apa yang akan saya lakukan dengan 21-22 lap? Mungkin pit stop, saya berhenti beberapa lap dan mulai lagi" katanya ngekek karena capek banget padahal cuma 10 lap, saking capeknya pengen pulang aja. Wkwkwkwk. Dia bilang rider baik Petrux yang saking baiknya sudah memberi peringatan bahwa naik MotoGP bakal bikin lu merasa keren tapi berakhir kelelahan. Tetapi berlawanan dengan pernyataan Papa Kembar yang bilang RHD itu ngerepotin, Ian justru bilang tu barang mudah banget dipake.

"Sebelum berangkat, Petrucci bilang pada saya itu akan keren, tapi itu dalam 9 lap terakhir saya akan kelelahan. Dia benar. Saya sangat menyukai Ride Height Device, kalau boleh saya ingin meminta Gigi Dall'Igna memasangnya di motor jalanan agar kami bisa memakainya saat balapan. Itu tidak sulit, justru terasa mudah. Pada fast lap kemarin saya lupa menonaktifkannya dan melewati seluruh T3 dengan efek Chopper. Saya senang mencoba sesuatu yang baru. Memang harus ingat untuk mengaktifkan dan menonaktifkannya, tapi itu tidak melelahkan, juga karena di Sepang hanya digunakan di dua tempat" tutup Iannone.

Mari kita lihat apakah dia bisa menyelesaikan balapan 20 lap hari ini. Memang jumlah lap sedikit dibanding biasanya 25-26 lap tapi ini sirkuit dengan tingkat kesulitan tinggi jadi yang diperhiitungkan adalah kapasitas tangki bensin. Eniwei. Gw ngedus briking nius akhir musim tapi g tau soal apa. Tapi semoga gw salah karena gw sering salah. Pas gw klar ngetik ini pas masuk area sirkuit. Okeeeh waktunya berburu seat dan mencium bau campur aduk. Wkwkwkwkwk.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP