Raja Ducati Pecco Bagnaia Mengakui Melakukan Kesalahan: Sulit Diterima Tapi Ini Pelajaran Untuk Masa Depan




Sejak crash dia di Misano 2 yang adalah track favoritnya, gw bilang klo Pecco sampai crash di track favoritnya, itu karena kesalahan sendiri meskipun dia dapat ban apes. Karena dia selalu bisa mengatur bannya klo dapat ban apes agar bisa tetap finish seperti di Philip Island. Dan hari ini di Sprint #MalaysianGP dia crash di lap 3 dari 10 lap. Mustahil untuk rejoin karena range poin Sprint hanya sampai P9 dan dia akan ketinggalan minimal 1 lap untuk mengejar P9. Itu mungkin, tapi harus sradak-sruduk dan tu jelas bukan gayanya. Journo sulit mendapatkan debrief dari dia dan dia hanya memberi pernyataan lewat akun media sosialnya.

"Saya membuat kesalahan dan itu sulit diterima. Tapi apa yang pasti adalah bahwa kami akan memberi segalanya dan mencoba. Dan jika itu tidak cukup, kami akan mengambilnya sebagai pelajaran untuk masa depan" bunyi pernyataan sang raja Ducati Pecco Bagnaia yang berhasil mematahkan rekornya sendiri di kualifikasi.

Menurut satu-satunya saksi mata, si culas Marc Marquez, tikungan 9 adalah tikungan paling harus berhati-hati dan g bisa memaksa melakukan line sendiri di sana. Line Pecco menurut Marc berbeda sendiri seolah dia mau melakukan balapannya sendiri dan memang terlalu mepet ke kerb. Marc bilang matanya hampir meloncat keluar dari helm ketika Pecco crash di depannya.tetapi sadar bahwa Pecco memang harus mengambil resiko untuk mengejar ketertinggalan poin.

Enea sendiri melewati Pecco ketika dia sudah di gravel dan sempat mikir "sial, dia crash". Dia bilang itu adalah tikungan yang dia juluki "Tikungan bastard" karena g boleh salah ngerem dan salah gas di sana. Ditambah kondisi ban depan yang menurut dia geal-geol. Pecco sendiri tampaknya menggunakan line itu ketika mematahkan rekornya di kualifikasi pagi. Apakah dia crash karena dia mengambil line itu saat ada di belakang rider lain sehingga perilaku ban depan berbeda, itu bisa jadi tapi yang jelas itu adalah kesalahan dia mengambil line yang memang buka line normal. Soal mental Pecco jelas lebih baik. Tapi liat start dia kacau di layar lebar, gw tau sulit buat dia menang klo g ngambil line berbeda dari Martin mengingat ini cuma 10 lap g akan sempat nyalip pakai strategi 5 lap terakhir mengingat Sprint g bisa pakai strategi ban.

Martin sendiri g liat Pecco crash di belakangnya tapi ketika team memberi tanda Pecco out, dia bilang pura-pura g tau supaya bisa tetap fokus. Dia sempat mikir pengen mundur dan biarkan Marc menang tapi akhirnya batal. Kunci jurdun besok menurutnya lebih sulit karena Pecco bakal nothing to lose. Di atas kertas, dia cuma perlu menang, dengan si culas Marc mengawal dia di P2. Karena Pecco P3 pun sudah cukup buat dia kunci jurdun.


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. nah kan mesti terjadi lagi, kalo pecco mendominasi tiap sesi pasti ada aja dah kejadian ketika race, ntah itu sprint atau race panjang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejak tahun lalu dia selalu susah di Sprint. Sama seperti tahun ini. Cuma bedanya di balapan panjang sekali bagus dia bagus, menang 9 kali loh. Tapi sekali jelek, jadinya DNF. Beda dengan tahun lalu, balapan panjang klo jelek kena ban apes dia masih bisa finish meski P5 atau P6. Itu bedanya.
      Di Red Bull Ring kemarin bukan di mendominasi dari FP1 sampai race panjang....?? Kita liat apakah dia bisa menghadapi para KW1 di balapan panjang klo cuaca kering. Keknya bakal hujan kitinyi ntar sore. G tau kenapa gw ngendus briking nius g tau soal apa, tapi semoga gw salah.

      Hapus
  2. Pecco harus belajar banget si buat tau limitnya, biar main aman ajaa gitu yg penting finish entah diposisi berapa, ak ngrasa ini kek 2021 yg dia menang terbanyak tapi juga banyak crash dan dia gagal jurdun di taun itu, di taun itu juga dia push banget sampe banyak melakukan kesalahan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dia bilang sudah berkali-kali lewat itu bump (bahkan ketika cetak rekor kualifikasi) dia g pernah crash. Pas kemarin takdir bilang waktunya dia crash di situ. Ekekekek. Pecco bilang klo dia ditakdirkan jurdun dia akan jurdun. Papi Tardozzi sebut Pecco punya faith. Sepengalama w perlu spiritual tingkat tinggi klo mau punya faith. Karena itu tingkat lu harus all in atau lu hancur. Gw akhirnya g lolos di level tertentu, konsekuensinya ya gw ancur. Hahahah.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...