Michelin Menolak Menghapus Aturan Tekanan Ban Dan Pada Saat Yang Sama Menolak Keharusan Rider Start Dengan Tekanan Yang Sama: Kita Tidak Bisa Bermain-Main Dengan Itu (Tapi Dipermainkan Karena Itu?)




Jelang home race sang #BanGhoib dua tahun menjelang lengser dari tahta penguasa hasil balapan dengan tongkat sihir yang disebut aturan tekanan ban, Michelin menolak menghapus aturan tekanan yang berlaku meski ketika sesembahannya menjongoskan adik sendiri demi mendapatkan tekanan ban ideal untuk menghindari penalti, #ABR mengatakan itu aturan bodoh karena range aturan tekanannya sangat sempit. Di saat yang sama si bakso Pierro Taramassao juga memastikan memaksa rider start dengan tekanan yang sama dalam range aturan akan menyulitkan dan mungkin membahayakan rider karena tekanan ban dipastikan akan meningkat seiring dengan naiknya suhu ban akibat pengereman ditambah battle. Dan bila rider itu battle sepanjang balapan maka suhu dan tekanan akan naik drastis sehingga kemungkinan bengkak atau meledak sehingga mau g mau rider terpaksa harus mundur dari battle untuk mendinginkan ban. Tekanan ban minimal adalah 1,8 bar dengan para rider biasanya start balapan di range 1,65 - 1,72 bar karena pertimbangan suhu ban akan naik selama balapan. Yang dia pirtinyikin idilih, nampaknya tidak semua pabrikan dan team memiliki software penghitung tekanan ban (yang sudah digubakan Ducati sejak musim lalu) secara live sehingga memerlukan waktu bagi penyelenggaran balapan (Race Control) untuk memeriksa kembali data tekanan ban sebelum menjatuhkaan penalti. 


"Saya tidak dapat memastikan ini 100%, tetapi semua team seharusnya memiliki perangkat untuk memberi sinyal adanya anomali tekanan ban. Jika Anda sendirian di depan, tekanan akan turun; jika Anda berada di belakang sepeda motor lain, tekanan akan meningkat. Jika Anda berkendara dengan tekanan yang lebih rendah, ban akan lebih lentur dari yang diharapkan dan Anda berisiko merusak strukturnya. Resiko yang sama juga terjadi jika tekanannya terlalu tinggi. Dan ini bisa terjadi dengan cepat. Yang saya maksud dengan tekanan tinggi adalah 2,3 atau 2,4 bar. Pada level ini, kinerja akan menurun, dan resiko kerusakan meningkat. Kami juga tidak bisa memaksakan semua rider memulai balapan dengan tekanan di dalam range aturan. Jika kami melakukan itu, kami akan beresiko mendapati rider balapan dengan tekanan yang terlalu tinggi. Karena semuanya tergantung pada gaya berkendara dan mesin.  Ada rider yang mengerem lebih keras, yang lain lebih sedikit. Ada motor yang memiliki beban lebih banyak di bagian depan, yang lain di bagian belakang.. Kami sudah melihat dengan jelas ban yang tdigunakan di luar range aturan: Ban tersebut pecah setelah beberapa lap. Para rider balapan pada limitnya. Bukan hanya itu, tetapi juga mesin, konsumsi bahan bakar, aerodinamika... Semuanya dipaksa hingga batas ekstrem. Anda tidak boleh bermain-main dengan tekanan ban" kata Taramasso.

Jadi... Sebenarnya solusinya adalah jalan tengah: Minimal range diturunin ke 1,75 sampai 1,78  tergantung ekspektasi iklim sirkuit (klo Asia yang puanas ya range minimum diturunin karena selama balapan bakal naik tu tekanan) dan semua rider harus start dengan tekanan yang sama. Mau naik mau turun selama balapan ya terserah ridernya yang penting mereka g akan ngeluh ban bengkak dan g ada penalti yang sangat mempengaruhi hasil balapan saat tekanan ban turun tapi mereka masih bisa balapan dengan aman. Tetapi klo pun tekanan ban turun banget pun, maka turunnya g akan membahayakan rider karena tekanan ban saat start sudah memperhitungkan maksimal turunnya tekanan ban klo cuaca mendingin atau mendung. Yang pasti semua rider harus menerapkan aturan tekanan ban yang sama tanpa harus mikir mau pakai cara culas ngejongosin siapa untuk bisa hure-hure menang dan sebaliknya malah ada yang balapan dengan cara jujur tapi hasilnya dirampas oleh penalti ban.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar