Kepercayaan Diri #JurdunMangkage Jorge Martin Runtuh Pasca Crash Pertama Setelah Comeback Balapan. Aprilia Kembali Dalam Krisis...???
#JurdunMangkage Jorga Martin mengalami crash yang cukup parah di awal sesi Pra Kualifikasi kemarin. Untungnya dia baik-baik saja berjalanakeluar track, kembali ke motorhome mengganti leather dan kembali ngetrack meski motornya sempat ringsek g jelas. Hal yang gw kuatirkan sejak Brno adalah bagaimana mental dia klo crash lagi. Karena saking trauma sama rusuk patah, dia minta ke Alpinestars untuk mengurangi tekanan airbag dia supaya kalau crash rusuk dia g tertekan airbag. Tetapi bukan itu yang jadi masalah, track Red Bull Ring tampak membuat duo Aprilia kesulitan terlempar ke Q1 ketika para rider satelit di Trackhouse justru melenggang ke Q2. Bez kebingungan dengan kondisi sore hari sementara Martin yang cukup percaya diri setelah hasil bagus Brno langsung ciut pasca crash pertamanya. Saling meraba setup dengan Bez dan dia sendiri g terlalu yakin dengan pengereman ketika masuk tikungan.
"Saya baik-baik saja, saya lega. Ini kecelakaan pertama saya sejak Qatar, dan saya bahkan meminta Alpinestars untuk mengurangi airbag karena saya takut akan meremukkan tulang rusuk saya. Untungnya, semuanya berjalan lancar. Saya turut menyessal untuk team; kecelakaan itu parah dan motornya rusak parah. Bez juga tampak kesulitan. Entahlah apa yang terjadi pada Marco, dia kompetitif (sesi pagi). Sedangkan saya, setelah kecelakaan itu, saya kehilangan semua kepercayaan diri yang saya bangun sejak Brno. Saya kehilangan kepercayaan diri saat memasuki tikungan. Saya masih belum merasakan motor saya, saya merasa seperti sedang mengendarai motor, tetapi saya tidak merasakan bagian depan terkunci atau bergerak. Saya butuh waktu untuk menyempurnakan pengaturan motor saya. Setiap kali saya meninggalkan garasi, motornya berbeda karena saya masih mencoba mencari tahu apa yang saya butuhkan. Ini sebuah proses, butuh waktu. Dulu, saya selalu kompetitif di sini dan saya langsung merasakannya, tetapi sekarang situasinya lebih sulit, jadi saya hanya perlu meluangkan waktu dan percaya pada kemampuan saya" katanya mencoba bersabar pada dirinya sendiri. Masalahnya baik dia maupun Bez sama-sama merasa g nyaman dengan RS-GP25 di sesi sore. Bez mengatakan melakukan banyak kesalahan ketika fast lap lebih karena dia g percaya diri dengan motor, hal yang sama dengan Martin.
"Entahlah, saya jelas tidak nyaman saat ini, saya merasa seperti sekedar mengendarai motor. Saya mengetahui potensi saya dan motor ini punya potensi lebih tinggi dari itu, tetapi saya masih harus menemukan keseimbangan. Saya tahu butuh waktu untuk melakukan itu, kalau tidak, Anda akan berpikir bahwa saya atau motornya tidak bagus. Saya pikir hari ini, dengan data Marco dan Raul, kita akan lebih memahami situasi; di beberapa titik saya tercepat, di titik lain paling lambat. Tem bekerja dengan baik dan saya mengerahkan seluruh kemampuan saya. Saat ini, prioritasnya adalah menemukan posisi berkendara yang nyaman karena pagi ini saya masih mengerjakan beberapa detail pada setang. Ini soal presisi dalam detail. Itu salah satu tujuan; yang lainnya adalah menemukan pengaturan dasar. Setiap balapan, saya mengendarai motor yang berbeda, dan itu menyulitkan saya, motornya sendiri, dan team. Saya berusaha untuk tepat dalam memberikan komentar kepada team, tetapi terkadang saya sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Saya harus menghadapinya seperti sebuah ujian; yang penting bukanlah hasilnya, tetapi prosesnya" tambahnya yang merasa tikungan 4 adalah tikungan sulit dia di track Stop and Go macam Red Bull Ring.
"T4 adalah yang terburuk, saya biasanya sangat kompetitif di T3 dan T1 tidak buruk. Soal T2, cengkeraman ban depan kami agak kurang, tetapi T4 tetap menjadi titik tersulit dan setelah kecelakaan itu saya kurang percaya diri untuk mengatasinya dengan baik" lanjut Martin mengakui agak "trauma" dengan T4 pasca crash di sana. Legenda MotoGP mamang mancing Stoner mengatakan momen-momen tersulit akan mengajari Martin banyak hal seperti yang terjadi pada si culas Marc Marquez.
"Dalam kasus Marc, dia menderita selama empat tahun sebelum kembali ke level ini. Ketika saya melakukan time attack, saya masih melakukannya hingga batas maksimal, hanya saja sekarang saya berjuang untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi, di mana sebelumnya saya berjuang untuk mendapatkan pole position. Saya masih ingin bertarung, tetapi saya harus bersabar, jika tidak, saya berisiko mengalami lebih banyak kecelakaan. Memang butuh kesabaran, tetapi saya yakin dengan kemampuan saya" tutupnya yang nampaknya kembali menempatkan Aprilia dalam krisis karena kedua rider pabrikan mereka masuk ke Q1 semua. Papi Peri Rivola sempat bilang senang sama para ridernya (terutama rider Trackhouse) tetapi g senang sama motornya. Tanda bahwa mereka harus bekerja untuk memperbaiki motornya.
Mamang mancing pensiun Stoner emang lagi jadi artis di paddock karena journo pada ngantri mau interview sama dia. Terutama karena ujicoba update ECU dengan tambahan kontrol stabilitas yang ditentang oleh Acosta dan Marc Marquez. Acosta merasa itu akan makin bikin lambat motor karena 2027 toh mereka akan punya motor lebih lambat, sementara si culas Marc Marquez mengatakan kalau ada tambahan kotrol seperti itu maka para rider sulit membuat perbedaan karena highside ketika gagal mengendalikan motor juga adalah bagian dari permainan. Stoner jelas mengkritik ECU update ini. Katanya ini bukan rider yang mengendarai motor tapi motor yang mengendarai rider, yang disambut ngekek sama journo.

Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...