Pembelaan MotoGP Soal Lolosnya Marc Marquez Dari Berbagai Penalti Hari Sabtu #CzechGP adalah "System Bilang"....!!!!
Jadii sebenarnya gw g kaget klo dia lolos penalti. Cuma klo di #AmericasGP RD Race Mike Webb pura-pura gila dengan bilang lupa ngitung rider. maka kali ini alasannya agak sedikit ngadi-ngadi tetapi itu adalah alasan yang g mungkin terbantahkan klo sudah pakai "system bilang". Si culas Marc Marquez lolos 2 penalti berat di hari Sabtu #CzechGP Brno.
1. Marc Marquez crash setelah Zarco crash di T3 sesi Q2. Penalti DDLP
Di #GermanGP Sachsenring kemarin dia juga lolos ketika melebar saat rider lain crash dan itu jelas lolos penalti karena g crash dan aturan mengharuskan dia crash untuk kena penalti. Dan kali ini di Brno dia crash setelah Zarco crash. Tapi dia lolos penalti karena RD Race (Mike Webb) bilang jeda crash HANYA 0.8 detik dan itu DIUMUMKAN di media sosial MotoGP untuk membenarkan keputusan no penalty.
Sooo di video replay sebelum Sprint race, gw hitung dia crash minimal 3 detik setelah Zarco crash. Karena footage replay memperlihatkan Zarco sudah crash ketika dia baru mau masuk tikungan. Dan Zarco sudah berjalan keluar gravel ketika motornya nggelundung ke gravel. Artinya kalau pakai argumen 0.8 detik Mike Webb yang diumumkan di media sosial MotoGP, maka Zarco dewa banget bisa berdiri dan jalan keluar gravel dalam 0.8 detik setelah crash. Klo Marc alasan dia kaget liat Zarco crash, kenapa Mir yang ada di belakang Zarco g ikut kaget...??? Harusnya dia lebih kaget karena lagi curi kintil Zarco yang tetiba crash ye kan...??
Tapi marilah kita anggap "system bilang" dari Mike Webb 0.8 detik itu benar, Lalu kemana Yellow Flag setelah itu...?? Ingat ketika kasus "fake yellow flag" Pecco di #ThaiGP Buriram, Mike Webb bilang g bisa kembalikan waktu lap dia karena system error Yellow Flag nyala sendiri dan otomatis mendelete waktu lap dia dan dia terdampar ke Q1. Lalu ketika Mir crash tepat di depan DiGia saat cuti kintil Marc di #AmericasGP Austin, Yellow Flag memang otomatis nongol berdasarkan system dan otomatis mendelete waktu lap DiGia, tapi dikembalikan oleh Mike Webb sehingga dia start dari P2 dengan argumen Mir crash tepat di depan DiGia (posisinya sama seperti Mir dan Zarco di gambar) dan karena itu jedanya jelas kurang dari 1 detik maka masih dimaklumi waktu lap DiGia dikembalikan meski nampaknya itu memang membuat Pecco jadi harus start dari P4. Logikanya klo Mir saat itu crash tepat di depan DiGia saja sistem Yellow Flag otomatis aktif, lalu mana itu sistem otomatis ketika Zarco crash...??
Zarco adalah manusia biasa. Di footage dia sudah berdiri dan berjalan, gw ulang berjalan ya bukan berlari, keluar gravel ketika motor Marc Marquez menggelundung masuk gravel. Bahkan dengan footage dia sudah crash ketika Marc baru mau masuk tikungan itu jelas masuk akal dia sudah jalan keluar gravel ketika Marc crash. Tetapi "system bilang" 0.8 detik jeda crash dengan footage seperti itu...?? Zarco pasti manusia setengah dewa yang bisa teleportasi sampai sudah berjalan keluar gravel ketika Marc crash. Tapiii yaaaah kan "system bilang" 0.8 detik... Jadi Marc jelas lolos penalti Double Long Lap berdasarkan"system bilang".
2. Balapan Dengan Tekanan Di Bawah Standar Dalam 30% Jarak Balapan Sprint. Penalti 8 detik.
Sangat jarang sekali ada rider lolos investigasi tekanan ban KECUALI ada masalah teknis seperti yang terjadi di #IndonesianGP Mandalika ketika sensor tekanan ban dari Dorna (waktu itu Mike Webb yang ngurusin masalah teknis) Brad Binder ternyata g dikalibrasi sehingga melaporkan tekanan ban yang salah (waktu itu Brad bilang sensor dari team bilang dia g melanggar). Acosta juga lolos penalti saat itu karena ternyata tekanan ban dia turun gegara velg dia boncos kena kerb Mandalika. Jadi para rider hanya bisa lolos klo ada masalah teknis. Itulah kenapa kontroversi tekanan ban yang merenggut podium Vinales jadi kontroversi karena kondisi Qatar saat itu dingin dan dia memimpin sebagian besar jarak balapan, tanpa ampun race bagus dia terhapus oleh penalti 16 detik. Yang diumumkan Michelin sejak tahun lalu untuk tekanan ban depan minimal 1.8 bar dengan jumlah pelanggaran maksimal 30% jumlah lap Sprint dan 60% jumlah lap Balapan. Argumen itu digunakan Michelin ketika merenggut podium Vinales di #QatarGP.
Perlu diketahui, software sistem penghitung lap di team berbeda dengan software sistem penghitung lap yang dipakai Dorna. Itu beda sistem dan pelaporan. Team akan menginput aturan tekanan minimal sesuai yang dipakai oleh Michelin dan Dorna dan khusus Ducati (mereka sudah pakai sistem ini sejak tahun lalu) memberikan warning untuk menghitung total lap pelanggaran tekanan di dashboard rider. Itulah alasan kenapa duo Ducati mendapat peringatan yang sama soal tekanan ban rendah mereka. Karena strategi ban sama, input tekanan minimal juga sama (yang mestinya sama dengan angka yang ditetapkan Michelin dan Dorna). Itulah kenapa gw bilang PERLU MASALAH TEKNIS untuk meloloskan para pelanggar tekanan ban ketika mereka masuk investigasi, karena preseden sudah ada terjadi di Mandalika.
Fakta bahwa team Ducati menginput tekanan ban minimal yang sama kepada kedua ridernya (dan sama-sama dapat warning) pertanda bahwa sytem di team bekerja sesuai inputan dan rekomendasi tekanan ban dn Michelin. Pirtinyiinyin kenapa Marc Marquez lolos dari investigasi, beserta Rins dan Ogura ketiban beruntung meski dua rider ini pernah kena diskualifikasi gegara software penghitung lap dan transponder team mereka dianggap ilegal oleh Dorna. Ternyata Mike Webb mengatakan "system bilang" mereka melanggar, tapi setelah dicek ternyata ada yang SALAH INPUT TEKANAN BAN MINIMAL pada system sehingga "system bilang" mereka melanggar aturan. Pirtinyiin baru akhirnya keluar: Kok bisa salah input, kan si bakso Taramasso bilang itu tekanan saklek 1.8 bar selama minimal 30% balapan Sprint kecuali situasi flag-to-flag dimana ban jadi nano-nano.
Barulah keluar argumentasi (setelah diumumkan Marc dan yang lain lolos investigasi) bahwa tekanan ban minimal bukan saklek 1.8 bar tetapi bisa diubah tergantung Michelin punya analisa dan itu akan diinput ke system. Dan kali ini ketika Marc Marquez "tertangkap" system melanggar aturan tekanan ban, Michelin KEBETULAN bilang ada salah input tekanan minimal jadi Marc g melanggar tekanan ban dan itu ARTINYA DUCATI menginput tekanan ban minimal yang salah kepada dua ridernya dan membuat Pecco kek orang bego memaksa ada di belakang rider lain yang memang klo battle bakal susah karena pakai GP25-1. Jadinya bahkan disalip oleh Raul Fernandez di lap terakhir. Dan untuk ini ada lagi donk alasan "sytem bilang". Katanya software team Ducati error sehingga bukan salah input dari team tapi emang error system softwarenya sehingga dahsboard para Ducati diberi warning yang sebenarnya salah. Ini lebih diluar nalar lagi tapi kitinyi Ducati sedang menginvestigasi.
Yang ANEHNYA lagi dalam pernyataan itu Dorna mengatakan "system bilang" para rider melanggar tekanan ban dan ternyata tidak melanggar karena ternyata ada salah input dan kesalahan itu g diketahui oleh rider dan team karena punya sytem berbeda. Logika gw, team akan menerapkan angka yang sama sesuai rekomendasi orang Michelin di paddock mereka jadi jelas klo g ada masalah teknis dengan software team maka mereka menggunakan angka yang benar. Angka yang diinput ke system Dorna TIDAK DIKETAHUI OLEH TEAM DAN RIDER...!!! Lhaaa klo gitu buat apa aturan tekanan minimal klo batas yang diterapkan di Dorna g diketahui oleh team dan rider...??? Dan argumen SALAH INPUT TIDAK DIKETAHUI ini jelas meloloskan semua rider karena klo cuma Marc Marquez yang lolos kan aneh ekekekekek. Intinyaa, nikmatilah tabungan santan instan berjamaah ini dengan kuaci dan kopi. Karena makin kesini balapan jadi makin ngelawak demi meloloskan satu rider tok yang sudah terjadi sejak awal musim 2025 oleh...?? RD Race...!!!




Mike webb ini pernah balapan dan jurdun kah mbakyu??? Entahla tabungan nya bakal dilunasi tahun depan apa sekalian bareng dprd serta siculas karna orang ini dalam 1 misi yg sama.
BalasHapusSama seperti Dispenser dan Crafar, dia adalah mantan pembalap tapi g jurdun cuma menag balapan klo g salah. Dia adalah RD Race yang ditunjuk atas kesepakatan Komisi Grand Prix (cuam gw g tau siapa yang usulkan dia kemarin apakah IRTA, Dorna atau FIM).
HapusGw somehow g suka sama santan instan jelek meski itu adalah hak dan urusan langit yang lebih tau dan punya sempoa akurat atas kebebalan dan keculasan orang-orang ini.. Gw lebih suka liat orang-orang ini dapat hidayah somehow. Gw sudah pernahh liat ada #ABR fanatik yang akhirnya mengerti bahwa sistem ini terlalu kebetulan untuk dimaklumi. Dan bahwa semuanya ternyata hanya berpusat pada satu atau dua orang.
Yah mari kita melihat sinetron mirip indosiar yg punya hidayah diakhir cerita dengan kuaci dan seruput kopi hangat.
Hapuskaya familiar dimana gitu..., aturan diubah2 semaunya demi..., eh..
BalasHapusDemi yang pernah bilang "ini bukan pertama kalinya MotoGP merubah aturan karena saya"... Ekekekekek...
HapusHal bginilah yg membuat org makin malas menonton MotoGP.. buat aturan sendiri tapi ketika dilanggar oleh si anak emas,, malah cuci tangan pakai alkohol 99% bahkan mengubah aturannya. Apakah LM akan mmbiarkan prmainan culas sprti ini ??
BalasHapusItu manajer KTM kok ga protes ke RD, kan pembalapnya dirugikan ?? Harusnya pembalap KTM bisa P1 dan P2 klo Marc kena penalty masalah tekanan ban
BalasHapusSiapa yang mau bantah sistem error salah input...?? Karena Michelin dan Dorna yang menentukan angka minimal dan klo system error maka angka mereka yang dipakai,, bukan angka team. Makanya gw bilang klo "system bilang" maka g akan terbantahkan karena yang pegang system adalah Michelin dan Dorna.
HapusDiantara banyak rider yg dapet notif tyre pressure, cuma dia sendiri yg tetep gaspol. kenapa dia berani tetep gaspol? antara dia udah tau duluan skenarionya, atau dia jadi bagian skenario itu ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
BalasHapusDengan cara MotoGP dan Culas MM93 seperti ini, sepertinya dunia akan melihat keburukan demi keburukan kedepannya.. Nothing special kalopun Jurdun dibawa pulang oleh si Culas tahun ini meskipun menyamai Sang Legend VR46.. Karena VR46 dan culas MM93 secara attitude bagai langit dan bumi
BalasHapusyg aneh setelah balap koq org² mike webb gak periksa tekanan ban si culas.. dan beberapa saat di nyatakan gak melanggar pressure?? sungguh aneh, 2025 si culas pasti juara dgn cara culas
BalasHapus