Marc Marquez Soal Tangis Ketika Dia Berhasil Menang Tahun 2021: Itu Adalah Tangis Kesakitan

 

Jangan tanya lah. Asal ada launching pasti ada sesuatu yang diposting soal #JurdunDrakor. Bukan hal aneh juga, sudah biasa mah dari jaman dulu karena itu untuk menjaga agar mata tetap tertuju padanya. Masih ingat tahun 2021 ketika dia menang dia nangis sesunggukan di pelukan papi peri Puig dan #ABR hure-hure sendiri...?? Banyak #ABR yang puja-puji bahwa idolanya adalah rider hebat bin ajaib bin alien bin manusia besi, padahal waktu itu gw bilang semua koar-koarnya adalah cara untuk menutupi sesuatu. Ketika dia koar-koar itu berarti yang terjadi adalah hal yang berlawanan. Ketika itu dia bilang kemenangannya membuktikan bahwa dia bisa membalap dengan normal lagi, tapi kenyataannya itu adalah saat dia mulai berpikir untuk operasi ke-empat. Why...?? Karena tangis yang dia tumpahkan ke pelukan Puig adalah tangis kesakitan.

“Jika saya terus balapan itu karena saya melihat peluang bagus untuk menang lagi. Bagi saya tidak masuk akal untuk balapan hanya untuk mengisi tempat di grid. Namun ada saatnya ketika penderitaan mengalahkan nafsu dan saya berkata pada diri saya sendiri: 'harus (pakai) obat atau tidak bisa dilanjutkan'. Tidak hanya kegagalan demi kegagalan, tetapi juga rasa sakit dan rasa sakit yang terus-menerus mengubah karakter saya, saya tidak lagi tersenyum. Ketika saya menang dan saya mulai menangis. Itu mestinya adalah tangis bahagia dn perayaan, tetapi itu berbeda, saya menangis karena menderita kesakitan yang amat sangat yang tidak pernah saya lupakan" kata sang #JurdunDrakor. 

Saking dia menghabiskan seluruh hidupnya hanya soal ambisi rekor jurdun dan pada akhirnya itu hanyalah soal kesakitan tanpa henti yang terus disembunyikan demi image alien dan hebat, Marc tidak punya waktu untuk memikirkan dirinya sendiri. Jangan tanya soal asmara, yang terakhir bersama model Spanyol justru berakhir bubaran (yang gosipnya adalah untuk menutup gosip yang berkembang santer sejak 2015). Usia hampir 30 tahun bulan depan, tidak ada yang signifikan dalam kehidupan pribadinya. Padahal sejatinya dia sendiri juga ingin punya keluarga. Sebuah hal yang mungkin mulai terpikirkan ketika dia lebih banyak menghabiskan waktu di luar track untuk menyembuhkan lengannya. Namun musim 2023 sudah di depan mata di mana dia harus 'membayar hutang' klausul kontrak dengan Honda: menang jurdun. Meskipun jurdun belum pasti yaaa setidaknya harus menang lagi.

"Saya tidak terlalu memikirkan kehidupan pribadi saya. Tujuan saya selalu profesional… Dan secara pribadi saya ingin memulai sebuah keluarga, tetapi ini juga tidak hanya tergantung pada saya. Hari ini saya di sini di Madrid dan saya tidak tahu besok atau tahun depan, saya suka hidup di masa sekarang. Niat saya adalah untuk menang dan itulah yang saya persiapkan" katanya yang kembali harus menghadapi realita hidup: balapan secara profesional karena sudah tanda tangan kontrak 4 tahun.

Kita liat seberapa lama tu tangan yang jadi fokus media#ABR minggu ini bertahan menhadapi perubahan format balapan musim ini plus pengembangan Honda di tangan direktur teknis baru, Ken Kawauchi setelah Takeo Yokoyama yang 'sukses' bikin dia mantap memutuskan operasi ke-empat berhasil didepak kembali ke Jepun lewat nego-nego Red Bull Ring. Semoga g ada briking nius tengah musim dah... Semoga gw salah... Kuaci...???

Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar