Johann Zarco Soal Kepindahannya Ke LCR dan Hubungannya Dengan Marc Marquez: Bila Saya Berada Di Team Pabrikan Sebelum 2025, Itu Akan Jadi Kejutan Bagus

 Rider sengak Johann Zarco buka-bukaan soal penyebab dia benar-benar g bisa memilih tetap bersama Ducati dan akhirnya maau g mau memilih bersama LCR Honda. Selain dia hanya ditawari kontrak hanya 1 tahun dari Ducati, dia juga harus menerima fakta bahwa dia bakal pakai motor bekas dan dibuang ke Gresini.

"Bersama LCR akan menjadi tantangan bagi saya. Yang membuat saya tidak bisa bersama Ducati bukan hanya bahwa mereka hanya menawarkan kontrak satu tahun kepada saya, tetapi juga kemungkinan saya tidak lagi bersama Team Pramac (berarti bakal ke Gresini seperti dugaan dn tentu saja motor bekas). Tujuan saya adalah memiliki motor pabrikian dan terlibat dalam pengembangan. Saya pikir Honda di tahun 2023 juga banyak fokus pada Marc, karena di atas kertas dialah yang bisa bertarung di depan. Bahkan ketika Rins bergabung, saya pikir mereka masih menunggu Marc karena dia yang tercepat. Mungkin (sekarang) agak sedikit lebih berpikiran terbuka" kata Zarco soal alasannya bergabung ke LCR Honda. Dia juga meski ssudah tergolong uzur tetapi dia tau dia punya nilai lebih daripada Papa Lucas dan layak diganjar double gaji serta kontrak jangka panjang dari pabrikan yng mengetahui nilainya. Tahun depan dia resmi jadi rider yang berkendara dengan 4 pabrikan: Yamaha, KTM, Ducati dan Honda. Lebih daripada Papa Lucas yang hanya 3 pbrikan: Suzuki, Honda dan Yamaha.

"Di bagasi saya (daftar pengalaman), saya pikir saya memiliki lebih banyak barang (banyak pengetahuan mengenai motor berbeda) daripada dia, karena saya mengendarai lebih banyak motor yang berbeda, saya tidak pernah cedera dan saya selalu melakukannya.semua balapan. Ini adalah perbedaan besar dibandingkan dengan Rins. Juga, saya memiliki peluang bahwa Honda akan sedikit mengurangi fokus pada Marc, karena mereka melihat banyak hal sedang berubah. Mereka ingin mendapatkan motor yang siap tampil, selalu siap untuk tetap berda di 5 besar, lebih banyak memperebutkan podium, tergantung bagaimana feelingnya dengan para rider. Saya berharap empat Honda, atau setidaknya tiga dari empat, bisa bertahan di 10 besar" katanya yang tersenyum menanggapi isu soal Papa Joan mengetuk pintu Ducati Gresini demi bisa putus kontrak dan hengkang tahun depan yang membuat Zarco berpeluang mengisi seat team pabrikan tahun depan dibanding berada di LCR sesuai kontraknya. Selain itu, ide tersebut juga belum tentu mendapat sambutan baik dari tuan putri Honda #JurdunDrakor Marc Marquez yang memang menanggapi dingin pengumuman kontraknya.

"Mungkin itu bisa terjadi pada 2025. Jika itu terjadi sebelumnya, itu akan menjadi kejutan yang menyenangkan. Gagasan menjadi calon rider team pabrikan membuat saya tersenyum. Tidak. Saya akan mencoba dan saya berharap semua (semua rider Honda) bisa berhasil. Setelah apa yang terjadi di Sachsenring, kami sudah berbicara, tetapi saya ingin memiliki hubungan yang baik dengannya. Jika ada yang tidak beres, saya katakan ini padanya, saya masih sangat mengaguminya, dan ketika dia dalam masalah, saya sedih untuknya" kata Zarco soal kemungkinan bakal jadi team mate sang tuan putri bila Papa Joan bisa hengkang ke Gresini.

.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP