Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Kembali Ke Red Line: Saya Mengikuti Marc Karena Biasanya Marc Lebih Licik Dalam Strategi (I Called Marc "Sneaky" For Many Reasons)
Sebelumnya (karena utek gw baru bekerja setelah 3 malam g tidur dengan cara yang bener), gw dan admin akun editor tersayang mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk teman-teman yang merayakan. Gw minta maaf klo ada salah kata meski gw g menyesali kata-kata yang gw keluarkan dengan maksud yang benar. Gw cuma minta maaf klo kebenaran ternyata nyakitin telinga lu. Gw bukan minta maaf karena ngeluarin tu kata-kata kebenaran. Ekekekekek. Anyway, gw pikir kemarin gw salah kerika sore-sore uttek gw kepikiran satu lagu yang dulu biasanya jadi tema untuk balapan Pecco, lagu itu kembali. Duluuuu, biasanya klo tu lagu nongol di utek gw, Pecco ujungnya punya balapan yang bagus. Jadi gw pikir mungkin dia bakal setidaknya punaa balapan yang bagus meski g harus menang. Karena secara logika, hampir mustahil si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez gagal menang di COTA. Rumah judi 90% bertaruh sama dia. Kemenangannya sudah di plot karena akan mematahkan begitu banyak deretan rekor. Tapi seperti gw bilang di hari Sabtu, gerhana matahari kitinyi adalah era baru di mana "jaksa" nongol pake sempoa untuk menuntut hukuman ssantan instan maksimal berdasarkan hukum langit yang berlaku. Gw juga g terlalu percaya but yeah itulah yang terjadi. Hari Kamis kemarin ada ngitilers yang komen di blog bahwa keknya Pecco yang nagkap Marc di game cowboy adalah pertanda berjalannya akhir pekan. Di awali oleh keberhasilan Marc menangkap targetnya ketika Pecco masih ribet sama talinya, lalu Pecco ujungnya malah ikut namkap targetnya Marc dan berakhir Pecco nangkap Marc sendiri sambil nyeletuk "gw tangkap yang ini buat race. Jadilah ternyata seperti itu.
Balapan paling chaos yang pernah gw tonton seumur hidup jadi fans motobini. Yang sangat memalukan adalah itu terjadi di depan publik Amerika yang ingin diperlihatkan bahwa balapan motor keliling dunia ini adalah balapan yang lebih bagus dari NASCAR. Diawali dengan #JurdunMenclaMencle Snack Taro yang crash ketika sighting lap dan enggan masuk paddock untuk perbaiki motor demi mencegah start dari pit lane, ujungnya dia lari ganti baju balap yang robek-robek karena bakal kena penalti baju balap (dia sudah pernah kena soalnya). Dilanjutkan drama safety car, gw ulang safety car yang ngider lebih duluan dari para rider dan mestinya memastikan keamanan sirkuit untuk balapan malah crash parah. Anehnya g ada penundaan start dari RD meski safety car crash, chaos ban di mana-mana karena kru nunggu apa keputusan terakhir rider di grid. Dan jadilah beberapa rider yang emang biasanya gila memilih gambling dengan ban slick di track yang setengah kering dengan banyak aspal lembab sementara yang lain memakai ban wet karena race dinyatakan wet race. Ketika semua siap mau warm up tepat sebelum balapan, eeeh si culas malah lari ke pit meninggalkan motornya. Pecco yang sudah di atas motor ikut lari ke pit (dia bilang apa alasannya di wawancara), dan beberapa rider lain ikutan lari. Ujungnya chaos karena kru pada panik ngeluarin motor yang ditinggal ridernya di grid. Anehnya Papa Nina malah bagong kenapa motornya dibawa kembali ke pit (gw juga makin bingung dia dari mana aja sampe g tau motornya dibawa ke pit).
Kacau total karena yang sebenarnya para rider yang lari ke pit tampaknya sudah bersiap kena penalti ride trough tapi karena liat Marc lari dan Pecco ikutan maka mereka keknya pasrah yang penting klo kena penalti toh duo Ducati akan ikutan kena penalti. Numpuklah mereka di pit lane start. Semua siap balapan dengan konsekuensi masing-masing dari posisi start masing-masing, sampai RD dengan ngeteknya keluarin Red Flag tepat di waktu start dan menunda balapan selama 5 menit lalu menurunkan jumlah lap menjadi 19 lap. Keberatan berat para rider yang siap di grid dengan ban pilihan mereka sejak awal beserta para manager team karena g adil klo start di reset mengingat semua rider sudah memutuskan ban balapan mereka dan apa konsekuensi klo tetiba berubah pikiran tepat sebelum start: Ride Through...!!! Bahkan journo sampai g habis pikir karena meski ada 10 rider yang lari ke pit menurut aturan diizinkan untuk menunda start, tapi chaos demi dan gegara seorang si culas Marc Marquez ini g adil untuk 12 rider tersisa di grid yang sejak awal sudah menetapkan pilihan ban mereka. Pada akhirnya sempoa tagihan santan instan nongol menjawab status X gw sore-sore bilang bahwa feeling gw kok agak nganu soal balapan yang akan digelar malam. Kabarnya protes sudah diajukan ke RD balapan soal ini. Kita akan bahas ini panjang lebar di podcast part 1 lengkap dengan apa yang gw endus dari dikembalikannya lap kualifikasi DiGia kemarin. Tapi masi kita bahas sang raja Ducati yang kembali sumringah bahkan sejak hari Jumat #AmericasGP.
"Ini perasaan yang luar biasa, saya sangat gembira, ini pertama kalinya saya menang di sini di COTA. Saya tahu bahwa keberhasilan ini juga berkat terjatuhnya Marc, hari ini dia lebih cepat daripada siapa pun. Saya berusaha mengatur kecepatan sebaik mungkin, dan ketika saya melihatnya terjatuh, saya terus mempush untuk menjaga jarak dengan Alex, yang saat itu masih sangat dekat. Itu tidak mudah, dia memiliki banyak keunggulan di sektor pertama dan kami hampir tersusul di sektor kedua. Saya pikir saya mendapatkan sesuatu berkat pengereman di tikungan 12, di sektor ketiga saya mendapatkan sesuatu. Secara psikologis akhir pekan ini juga tidak mudah, mengingat cara musim saya dimulai dan dengan test pra musim. Pada dua balapan pertama saya kesulitan menemukan perasaan yang tepat saat pengereman dan saya harus mengatakan bahwa akhir pekan ini banyak membantu saya menemukan apa yang saya cari. Saya sungguh gembira mengenai hal ini, karena saya gembira untuk team saya. Berkat merekalah saya berhasil. Mereka mampu mengendalikan kegugupan saya dan mengubahnya menjadi rincian teknis. Berkat mereka dan mereka yang mendukung saya, saya kembali balapan sambil tersenyum" kata raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia yang merusak rencana torehan rekor si culas di sirkuit kekuasaannya. Jujur gw tuh sampe bingung baca artikel yang ditulis oleh satu media jemaah #ABR hari Rabu kemarin soal panjangnya deretan rekor yang bakal dipecahkan oleh si culas itu hanya dengan satu kemenangan di COTA #AmericasGP. Pecco dihina-hina selama heja race oleh Nail Hidgon dan Laverty. Dia bahkan dihina habis-habisan oleh #ABR dan media penyembah Marc Marquez ketika mengakhiri Pra Kualifikasi di jurang Q2. Pecco akhirnya menjawab semuanya di hari Minggu.
"Kemenangan selalu penting, team ini pantas mendapatkan kemenangan ini, kami telah melakukan yang terbaik. Ini tidak disangka tetapi kami telah melakukan semua yang kami bisa. Ini adalah titik awal, sekarang kami tahu bahwa dengan bekerja dengan cara tertentu kami bisa menang, seperti yang kami lakukan tahun lalu. Kami hanya harus terus bekerja, mencoba beradaptasi dengan kondisi yang kami hadapi. Saya melihat Marc sangat agresif di curb (tepian chicane), dan untuk menjadi kompetitif, Anda harus memotong curb di tikungan 4. Curb itu mungkin masih agak basah karena biasanya saya akan mengambil tikungan dengan cara itu juga, tetapi saat sesi pemanasan (sebelum start) saya melewatinya dan saya melihat bahwa grip di titik itu tidak optimal. Jadi ketika saya melihatnya terjatuh, tidak mudah untuk mengambil tikungan berikutnya (karena Marc crash memotong chicane, untung Pecco belum lewat pas dia nggelinding memotong tikungan berikutnya). Tanpa crash itu, Marc akan mendapatkan gap jarak yang lebih jauh, karena kecepatan yang ditunjukkannya sangat fantastis" kata Pecco yang nampaknya terus mengerjakan PRnya dengan belajar. Journo memancing soal ketenangannya yang luar biasa bahkan ditengah kritik dan hinaan sebagai dasar mentalnya untuk menang.
"Saya optimis tetapi juga realistis. Ketika saya mengatakan bahwa sensasinya membaik, itu karena situasinya sudah jelas. Menurut saya, situasi umum yang terlihat dianggap lebih buruk daripada yang sebenarnya, karena saya pernah tiga kali menempati posisi ketiga dan satu posisi keempat, sementara di sini hari ini semuanya berjalan dengan baik. Jelas bahwa saya ada di level saya di dua seri pertama tetapi juga jelas bahwa awal kejuaraan ini lebih baik daripada yang sebelumnya (bawa pulang poin lebih banyak dari musim lalu). Saya tahu seberapa banyak yang masih harus saya kerjakan, dan seberapa banyak yang dapat mereka tingkatkan. Kami selalu melakukannya, saya telah fokus pada berbagai aspek baik di lintasan maupun di ketika di rumah. Tentunya pelajaran yang saya petik dari tahun lalu adalah bahwa mengambil risiko yang tidak perlu adalah salah, jika saya melihat bahwa tidak ada peluang untuk menang, saya puas dengan posisi saya saat ini. Itu adalah strategi yang tidak benar-benar sesuai dengan gaya saya. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik, tetapi dalam situasi tertentu lebih baik bersikap realistis, dan dalam hal ini saya juga selalu transparan dalam pernyataan saya" kata Pecco yang ikhlas dikata-katai oleh journo penyembah Marc Marquez karena selama dua seri tidak bisa semendominasi si culas Marc Marquez sesembahan mereka. Pecco lalu ditanya soal chaos ketika start. Lu baca baik-baik.
"Gridnya kering, begitu pula tikungan pertama dan saya melihat Marc belum berada di atas motornya (ketika semua bersiap untuk start). Awalnya saya pikir saya bisa melakukannya juga (mau ganti motor ke pit sebelum start), tetapi saya akan membuang banyak waktu (kena penalti). Namun, ketika saya melihatnya berlari menuju garasi, saya mengikutinya. Biasanya Marc lebih licik dalam strateginya, tetapi saya tahu bahwa jika kami satu-satunya yang melakukannya, akan ada penalti (Pecco sadar resikonya). Pada akhirnya itu adalah keputusan yang tepat, tetapi setelah berlari menuju garasi, saya sempat merasa sangat menyesal (merasa bego ngape ikut-ikutan si culas). Untungnya, banyak pembalap lain mengikuti kami. Ketika saya melihat mereka berlari di layar, saya mengerti bahwa kami tidak akan dihukum, dan Race Direction menunda start. Namun, harus diakui bahwa aturan tentang masalah ini tidak begitu jelas. Beberapa pembalap seperti Binder dan Bastianini serta Trackhouse telah bertaruh pada ban slick sejak awal, jadi saya membayangkan posisi mereka dalam masalah ini lebih jelas" katanya yang mengikuti si culas Marc karena tau Marc memang culas dan sebenarnya sempat nyesal karena bakal kena penalti lalu lega karena akhirnya g kena penalti tapi mengerti bahwa itu g adil buat yang sudah gambling dengan strategi sejak awal.
Pada akhirnya race akan meninggal benua Amerika yang sirkuitnya bikin pusing dia dan akan ke Losail #QatarGP. Slaah satu sirkuit favoritnya dan bila di Austin ada Papi Domenicali yang sumringah karena keyakinannya menjadi nyata ketika dia nongol pertama kali di sirkuit musim ini, di Losail nanti sang guru, ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi sendiri yang akan nongol ke sirkuit setelah anak-anaknya semuanya finish Top10 di #AmericasGP hari ini.
"Ketika Vale datang, itu selalu menyenangkan. Akan lebih baik jika dia dekat dan hadir daripada hanya saling berkirim pesan" kata Pecco tersenyum. Hal yang menyentuh gw adalah gestur dia mengucap syukur ke langit ketika selesai memarkir motornya di parc ferme sebelum menemui teamnya. Dia tau ke mana dia duluan menghadap sebelum menghadapi team yang menyambutnya. Kemarin gw sempat bilang di komentar bahwa gw juga sedang dalam tahap kembali percaya bahwa hal baik akan diganjar baik dan hal buruk akan diganjar buruk. Pecco shows it.
Sekali lagi Mbak yu terbukti benar soal sempoa si culas
BalasHapusBukan gw yang bener tapi kitinyi orang yang benar... Gw mah cuma menganalisa semoga gw salah klo "kitinyi" itu bener maka artinya sempoa bakal turun. Tapi bukan gw yang bener karena gw sering salah mengingat gw juga lagi memastikan utang santan instan gw emang dianggap lunas karena cicilan kredit rumah gw aja udah lunas cobak, cicilan santan instan gw kapan lunas. Ekekekekek. Tapi klo soal theme song mah itu soal utek gw suka denger lagu apa hari itu. Sepengelaman gw masing-masing rider beda theme song dan kemarin theme song Pecco tetiba nongol di utek gw.
Hapus