Raja Ducati Pecco Bagnaia Yang Sibuk Menguji Motor Bahkan Di Akhir Pekan Balapan: Saya Terlambat Menguji Ban Depan Di Test Pramusim, Dan Itu Harus Saya Bayar Hari Ini




Sejak Sprint Race #ThaiGP kemarin gw heran kenapa dia memakai ban depan Hard dan hari ini dia justru pakai ban depan Soft. Gw bilang kemarin keknya dia lagi menguji ban dan ternyata memang benar. Dia mengakui sedang menguji ban depan.

"Apa yang hilang dari saya? Melaju lebih cepat. Saya sudah mencoba, ketika Alex di depan dia melaju lebih lambat dari Marc dan saya berhasil menyusulnya. Tetapi tiap kali saya hampir mencapai gap setengah detik, saya harus menyerah dan membiarkan mereka pergi. Itu terjadi seperti ini, terkadang Anda memiliki lebih banyak keunggulan, seperti Marc hari ini yang berhasil tetap dekat dengan Alex (karena tekanan ban dia rendah jadi di belakang Alex g akan bikin ban dia terlalu panas), atau Anda malah kesulitan dalam slipstream (kalau patuh sama aturan tekanan ban). Itu adalah perlombaan yang dihabiskan untuk menonton mereka. Saya bahkan tidak mampu menghentikan mereka, rasanya seperti berada di bioskop" kata raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia tersenyum meski g lebar. Toh bioskop yang dia tonton adalah "pelajaran" untuknya mengamati para saingannya.

"Saya menganalisis cara mereka mengemudi. Saya menyusul Alex saat mengerem dan dia menyusul saya saat keluar tikungan, sedangkan Marc, di sisi lain, mengerem seperti saya dan keluar tikungan seperti saudaranya. Motornya pada dasarnya sama seperti tahun lalu, jadi saya harus mengerti mengapa saya kesulitan untuk merasakan sensasi yang sama (jawaban gw..?? Ban). Marc jelas lebih cepat, dia 3 atau 4 persepuluh detik lebih cepat per putaran, dia bermain bersama kami. Sebaliknya, Alex lebih lambat dari saya dalam hal kecepatan, tetapi ia lebih cepat di beberapa poin penting dan saya tidak mampu menyerangnya. Setelah test pramusim, saya sudah memperkirakan Alex dan Marc, bersama Bezzecchi dan Morbidelli, akan menjadi yang tercepat. Terutama Marc, karena dia telah melakukan simulasi balapan (di test pramusim) dengan waktu yang luar biasa. Saya tidak dapat mengatakan masalah apa yang saya hadapi saat test pramusim, tetapi saya tidak bisa beradaptasi dengan motornya . Jadi pada hari Jumat di akhir pekan balapan ini saya harus menyelesaikan pekerjaan itu. Saya membuat langkah maju, tetapi itu tidak cukup untuk memperjuangkan kemenangan" kata Pecco mengakui punya banyak PR yang harus diselesaikan sebagai rider pengembang. 

Ini cukup menarik karena ada journo #ABR yang bilang bahwa si culas Marc tampaknya diunggulkan oleh ringannya tugas sebagai adipati baru karena hanya diminta untuk fokus pada adaptasi dan itu yang membuat dia meminta Desmo GP24. Sedangkan Pecco yang selama pra musim mengerjakan Desmo GP25 tiba-tiba harus kembali mengurus GP24 (karena si culas sudah merengek ke media) yang diupdate hanya di hari terakhir #BuriramTest (data test hari pertama hilang entah kenapa) bikin kerjaan pra musim dia g klar.

"Sangat disayangkan, mengingat bagaimana keadaan berjalan akhir pekan ini dan setelah test pramusim, semuanya cukup baik, tetapi saya tidak bisa mengatakan saya puas. Ini bukan masalah melihat gelas setengah penuh atau setengah kosong, saya hanya tidak bahagia. Dan jika saya bahagia saya tidak akan finish di posisi ini karena tujuan saya bukanlah untuk mendapatkan posisi ke-3. Saya mengalami beberapa kesulitan, pengujian motornya memakan waktu lama dan saya tidak dapat melakukan pengujian yang diperlukan untuk persiapan GP, ​​seperti pengujian untuk lebih memahami ban depan. Sekarang saya telah menyelesaikan pekerjaan itu dan hal itu tidak akan pernah terjadi lagi" kata Pecco yang sekarang gw ngerti kenapa journo #ABR itu bilang Pecco kerja keras menguji motor untuk awal musim ini dan itu yang bikin dia g siap untuk balapan. Dan belajar dari tahun lalu bahwa dia mendominasi musim tapi toh tetap kalah jurdun, dia memutuskan menghindari memaksakan diri dengan resiko crash. 

"Saya tidak tahu (sambil ketawa). Ketika saya berpikir untuk mencoba (memaksa diri) hari ini, saya ternyata mengambil banyak risiko karena bagian (ban) depan mulai menutup (klo dipaksa bakal crash). Saya tahu betul bahwa tidak ada gunanya memenangkan 11 balapan jika kemudian Anda banyak mengalami kecelakaan. Saya tahu bahwa hari ini akan sulit, jadi saya berpikir untuk menyelesaikan balapan, tetapi saya tidak menyukai hasil ini" tutup Pecco yang di parc ferme bilang targetnya adalah P2 tetapi ketika berusaha mengejar emak Alex dia mulai ada dalam resiko. Emak Alex sendiri bilang di akhir balapan ketika kakaknya menyalip dia kembali, dia g bisa mengejar karena ban dia g bisa dipaksa slipstream. Ingat emak Alex dan Pecco start tanpa mengakali tekanan ban itulah kenapa ketika g ada rider di depan, tekanan ban mereka g ada masalah. Tapi klo dipakai slipstream di cuaca panas, jelas ban jadi bengkak dan beresiko crash karena tekanan akan naik drastis di belakang rider lain. Sementara si culas, start dengan tekanan ban di bawah aturan (itulah kenapa dia bagus banget pas start) dan karena kelamaan di depan, tekanan ban di bawah aturan harus dinaikkan klo g mau kena penalti dan dia pakailah adiknya untuk jadi tukang masak ban. Dan dia g masalah ada di belakang rider lain karena tekanan ban dia emang sejak awal ada di bawah aturan tekanan ban. Licik...??? Iyalaaah... Lu kate gw juluki dia si culas tanpa alasan...??? Ekekekekekek.






Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Coba kalo yg "main" tekanan ban itu pecco, pasti digoreng abis sampe raceweek selanjutnya.

    Tapi kenapa motogp gaada pengecekan tekanan ban sebelum start ya mba? Kayaknya WSBK malah ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. G ada pengecekan. Mereka punya sensor yang akan dikumpul setelah balapan untuk dicek apakah sesuai aturan atau g. Ducati punya alat penghitung lap dan tekanan sendiri dan itu yang "dialahgunakan" oleh si culas.

      Hapus
    2. Jangan salah, itu karena dia punya media "buzzer" yang meredam dan menyembunyikan keculasannya. Karena klo media itu membahasnya, maka SEO mereka jatuh dan itu akan jadi kerugian.

      Hapus
  2. kalo rider lain coba ngakalin hal yg sama fans2nya pasti pada koar2 minta dipenalti, tapi giliran idolanya yg melakukan pasti bilangnya kalo itu cara cerdas wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti biasa, orang culas akan membela orang culas. Hanya yang punya nilai "benar" yang ngerti ini g benar. Gpp, lumayan jadi utang santan instan si culas sendiri. Kan udah gw bilang, ulah fans itu akan jadi utang santan istan idolanya sendiri karena mereka berbuat jahat untuk idolanya. Beda klo lu jahat untuk diri lu sendiri, ya lu yang tanggung sendiri. That's how fair the universe is.

      Hapus
  3. Tapi para ABR gak mau tau mbak😂😂bagi mereka pecco di kata udah kalah mental, santan caciannya udah ga ngotak semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gpp, emang #ABR terkenal sama utek jamban ye kan...?? Itu bukan hal aneh klo mereka agak-agak bego. Klo g bego mah mana bisa si culas membodohi mereka. It's so simple.

      Hapus
  4. Iya fans si culas keluar semua, selalu bilang dengan motor sama.Pecco bahkan ga bisa lawan mak Alex

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena motor Pecco sudah "beda" dari para satelit. Itu fakta yang pasti #ABR g tau. Wkwkwkwkwk. Motor Pecco itu motor kembangan sekarang. Klo mau bilang pake motor sama persis, maka itu motor yang dipake Pecco tahun lalu jadi komparasinya adalah catatan waktu dan rekor Pecco tahun lalu. Itu motornya persis sama dengan si culas dan emak Alex. Yang Pecco pakai sekarang itu GP 24.9, aka GP24 update yang lagi dia kembangkan dan karena telat diputuskan pakai GP24, baru bisa mulai dia kembangkan setelah musim dimulai karena selama winter test dia ngembangin GP25.

      Hapus
    2. Lagian kan itu sudah dia bilang: Ban depan dia panas klo dipaksa buat ngejar Alex, bukan dia g bisa tapi ban dia yang g bisa. Beda emang klo si culas kan pake tekanan mengakali aturan jadi gampang ngejar emak Alex karena tekanan ban dia g bakal sampai tahap membahayakan gegara sudah diculasi di bawah standar duluan.

      Hapus
  5. keliatan si culas cuma mikirin diri sendiri, dimana peco tanggung jawab untuk pengembangan ducati,eh si culas malah sibuk mikirin cara liciknya, giliran peco menang nanti pasti bilangnya ada sabotase

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasanya dibilang "ini kayanya motor marc ketuker sama pecco deh" gitu

      Hapus
    2. #ABR sama lah dengan sesembahannya. Playing victim pati ada pembenaran. Bahkan soal tekanan ban di bawah tandar pun dia nyeret team dia. Padahal dari Gresini dia sudah lakuin itu ARTINYA emang dia yang punyaa utek culas aja.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...