#CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta Yang Stay Woles Karena Rajin Ngider Bikin Adaptasi Lebih Cepat: Seharusnya Saya Senang Tapi Saya Tidak Boleh Senang Dulu





#CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta adalah rider paling banyak ngider di #QatarTest setelah sang team mate Agusto Fernandez. Dia belajar ngepush, time attack, simulasi balapan dan mengatur bahan bakar dan ban di track dengan grip berlimpah sirkuit Lusail. Pada akhirnya dia bertengger di P15 setelah sempat mengisi Top10 di awal hari terakhir. Intinya dia cuma pengen sesiap mungkin balapan perdana sebagai rookie 2024. Pasca di Sepang dia crash saat simulasi balapan gegara salah ngintil #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia, di Lusail dia sukses menyelesaikan simulasi balapan dengan sempat ngintil #JurdunMalinKundang Marc Marquez yang ujungnya malah Marc yang crash.


"Siap balapan? Saya kira begitu! (sambil ngekek)  Saya senang, karena saya melakukan simulasi balapan pertama saya dan itu berjalan dengan baik. Memang benar saya membuat beberapa kesalahan besar dalam 2 atau 3 lap, bagian depan sempat terkunci  di tikungan 10 dan 16 dan melebar, tapi secara umum saya bisa mengimbanginya. Saya juga bisa bekerja dengan konsumsi bahan bakar untuk memahami cara mengelolanya dan itu adalah hal yang positif" kata Acosta yang menyebutkan pelajaran apa saja yang harus dia selesaikan di #QatarTest.


“Saya terlambat dalam time attack, tapi saya masih berhasil mempersingkat waktu saya setengah detik dan mungkin saya bisa melakukannya lebih baik. Jarak kami tidak terlalu jauh saat ini. Saya lebih suka menjadi yang terdepan, tapi ini bukanlah sesuatu yang bisa Anda pilih. Namun, saya senang karena kami meningkatkan waktu, kecepatan, dan cara bekerja di garasi. Kami bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk, tapi kami berada di posisi kami sekarang" tambah Acosta yang angkat topi bagi para seniornya yang tau kapan harus time attack dan kapan harus menguji part.


"Pengujian 8 hari tidak cukup untuk kami mencapai level para pembalap ini. Di tengah hari terakhir saya berada di posisi ke-5, lalu ketika mereka mulai mempush: Boom! Mereka tahu apa yang harus dilakukan. Saya telah belajar banyak, tetapi jalan saya masih panjang untuk memahami cara mengelola segalanya. Saya seharusnya bahagia, tapi tidak  boleh terlalu bahagia" tambahnya stay woles karena dia mengakui capek sendiri ngider-ngider menyelesaikan materi belajar sebagai rookie.


“Saya melakukan 72 lap dan itu adalah hari pertama saya mulai merasa lelah. Saya mencoba banyak hal, saya melakukan simulasi balapan, dua time attack, tapi secara fisik saya merasa baik. Saya pikir saya berada pada titik awal yang baik. Tapi apakah saya bisa baik di balapan minggu depan, entahlah. Semua tergantung test dan kualifikasi hari Jumat. Jika saya start di posisi 8, saya bisa memimpikan apa saja (sambil ngekek). Tapi saya masih harus membuat langkah maju yang besar di kualifikasi, karena saat yang lain menggunakan ban soft, mereka setengah detik lebih cepat dari saya. Itu adalah sesuatu yang saya tahu dan saya harus menerimanya untuk berkembang" tutupnya dengan rendah hati menekankan bahwa dia masih harus belajar dan belajar.



Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Pit beirer memberikan support penuh ke acosta mbakyu ? Apa sama saja seperti agusto

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dia dapat part sama dengan Agusto tapi dari segi support team dia dpaat dukungan penuh bahkan dari papi peri Pierer.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...