Papi Peri Davide Brivio Yang Punya Satu Tujuan Bersama Trackhouse Racing Team: Mari Kita Bikin Susah Ducati (What....???)
Jangan bertanya kenapa seorang dengan level Papi Peri bisa nyantol jadi kepala team di Aprilia Trackhouse Racing Team. Udah gw bilang uang panai' itu penting klo mo ngelamar anak orang (termasuk gw...?? Lha curhat 🤣). Uang panai' lebih keren dari Papi Peri lain tapi level tugas cukup skala team satelit ibarat istri idaman yang dikasih pesta nokah super mevvah dan bakal jadi ratu mengendalikan rumah calon suami bule (buat orang Eropa, orang Amrik itu bule) yang berlimpah kuaci, siapa g mau cobak...??? Wkwkwkwkwk. Pengalaman Brivio mengendalikan team F1 yang mana lu harus komunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris ala Amrik yang umum bikin Trackhouse kepincut sama Papi Peri satu ini. G salah-salah, Justin Marks sendiri yang menghubungi Brivio langsung saking kepincutnya.
"F1 adalah pengalaman luar biasa bagi saya dari sudut pandang profesional. Sejujurnya, hal itu tidak berjalan sesuai keinginan saya, namun saya mempunyai kesempatan untuk melihat bagaimana organisasi sebesar itu bekerja. Saya belajar beberapa hal baru dan kita lihat apakah ada sesuatu yang bisa berguna bagi saya dalam pengalaman baru di MotoGP ini. Bagi saya ini pertama kalinya di team independen, tapi yang ini sedikit berbeda dari yang lain. Bukan hanya karena mereka orang Amerika, tetapi karena mereka memiliki antusiasme dan keinginan yang besar untuk berinovasi. Saya pernah ke kantor pusat mereka dan itu adalah kenyataan yang indah. Dunia Amerika selalu membuat saya terpesona dan akan menyenangkan melihat apa yang bisa kita bawa dari olahraga mereka ke olahraga Eropa dan apakah akan ada sesuatu di NASCAR yang bisa kita jadikan inspirasi untuk MotoGP dan sebaliknya. Ini bisa menjadi dua dunia yang bertemu dan bersinggungan dan saya pikir ini berdampak positif bagi semua orang" kata Papi Peri Brivio soal betapa "bule Amrik" emang mempesona. Si sisi lain tugasnya g seberat Papi Peri lainnya yang harus berurusan dengan pabrikan dalam pengembangan motor. Dia bagai istri tau terima beres sisa tunjuk ini itu karena uang suaminya berlimpah untuk mengelola rumahnya agar bisa bagus dan memuaskan.
"Akan ada kolaborasi hebat dengan Aprilia dan saya pikir kami akan banyak bekerja sama dengan Massimo Rivola, tapi dialah yang mengelola Aprilia dan membawanya ke tempat sekarang. Jadi kami akan berusaha saling berguna dan berkreasi sebagai team yang kuat. Saya yakin kedua pembalap kami, Miguel Oliveira dan Raul Fernandez, sangat bertalenta dan kami akan berusaha memanfaatkan potensi mereka secara maksimal mengingat tahun lalu mereka tidak mampu memanfaatkan segala yang bisa mereka berikan" tambahnya yang meski hanya kepala team satelit tetapi nampaknya cara berpikirnya masih seperti kepala team sebuah pabrikan. Alih-alih targetnya menyaingi para rider pabrikan Aprilia, dia justru ngincar menyaingi pabrikan Ducati.
“Ducati telah mengkonfirmasi daya saing besar yang telah dicapainya dan pekerjaan yang harus dilakukan Aprilia adalah berusaha mendekatkan diri dan melawan dominasi ini. Saya melihat Aprilia sangat aktif, terutama dari segi aerodinamis. Mereka memiliki motor yang benar-benar baru, yang mungkin membawa beberapa masalah pada awalnya, namun tampaknya memiliki potensi besar. Tantangannya adalah untuk menyesuaikan diri dengan para Ducati dan mencoba membuat hidup mereka sulit. Hal inilah yang akan coba dilakukan oleh Aprilia dan KTM, sementara pihak Jepang akan berusaha untuk berkembang. Mereka semua akan menyerang Ducati, meski itu tidak mudah" tutupnya. Hmmmm... Ketinggian sih klo menurut gw tapi mengingat ini adalah team terkaya di track, jadi iyain aja dulu. Ekekekekek.
Ini mah buat pabrikan aprilia di asapi satelit seperti yamaha 2020
BalasHapus