Ketika Martin dan Enea Rebutan Rekor Di Hari Pertama Dan Kedua #SepangTest, #IkanNiuDiluarRencana Cetak Rekor Di Hari Terakhir, Pecco Bagnaia: Itu Cetakan Waktu Dengan Kesalahan Di Dua Tikungan



#SepangTest kemarin seperti test pembuktian bagi para rider Desmo GP24. Jari pertama #CalonIkanNiuResmiGagal Jorge Martin bikin orang ternganga dengan catatan waktunya seolah memberi tanda bahwa dia sangat cepat dan siap merebut seat Enea. Di hari kedua Enea "menjawab" tantangan itu dengan mematahkan rekor Martin di hari pertama. Tetapi sang "raja" #IlanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia yang dua hari anyep g jelas tetiba nongol mematahkan rekor kedua rider yang rebutan seat seolah bilang bahwa meski ada pertarungan sengit rebutan seat adipati, dia adalah raja yang slay nonton keributan itu dari tahtanya. Martin dan Enea bukan tanpa usaha mencetak waktu lebih baik, tapi toh raja nampaknya adalah raja. Pecco bahkan bilang itu cetakan waktu rekor mestinya bisa lebih cepat lagi karena ketika itu dia melakukan kesalahan di dua tikungan. Itu tanda bahwa meski dikebiri sana sini, awal musim pabrikan merah ini nampaknya tidak terlalu mengkuatirkan.


"Dibandingkan tahun lalu, segalanya berjalan lebih baik. Satu-satunya aspek yang tidak membuat saya 100% puas adalah bahwa dalam jangka panjang saya mengalami masalah teknis yang memperlambat saya. Saya bisa saja kembali (ke paddock dan memperbaiki) dan memulai lagi. tapi Saya lebih suka melanjutkan. Catatan waktu saya...?? Saya sudah memperkirakannya karena waktu kemarin adalah waktu yang tepat (untuk time attack ). Saya mencetak rekor dengan tangki penuh, jadi saya membayangkan bahwa dengan sedikit bahan bakar dan push, saya akan memangkas antara delapan persepuluh dan satu detik. Kenyataannya saya menargetkan 1'56.4, tetapi saya tidak sempurna di dua tikungan dan tidak berhasil melakukannya. Katakanlah time attack selalu menjadi salah satu kekuatan saya dan kami selalu berlatih di Ranch" kata Pecco yang g pusing sama time attack gilanya. Dia malah pusing sama catatan waktu simulasi racenya (yang ada di bawah Acosta). 


"Kami tahu potensinya dan dalam tiga hari kami telah meningkat pesat. Menurut saya, kami sudah mencapai 80%, jadi kami berangkat ke Qatar dalam kondisi yang baik. Kami hanya perlu mencoba peta delivery mesin yang berbeda, tapi motornya untuk awal musim kurang lebih seperti ini" tambahnya (buset 80% sudah secepat itu...??). Fairing baru yang dijanjikan Papi Peri Gigi disukai oleh Enea dan Martin meskipun Martin sempat g suka di hari pertama. Pecco justru lebih detail soal itu. G bis dibilang suka karena punya kelemahan dan as always dia selalu memperbaiki area yang kurang agar fairing baru bisa dimanfaatkan sepenuhnya.


"Di beberapa area lebih baik dari yang lama, di area lain lebih buruk. Kami akan mencoba melakukan intervensi pada set-up untuk memperbaiki titik yang lemah. Secara keseluruhan, motor 'Merah' saya banyak peningkatan dalam pengereman, terutama saat masuk tikungan. Sedikit mengingatkan saya pada motor tahun 2022. Garpu? Saya masih menggunakan yang baru yang panjang, tetapi di Doha kita akan membandingkannya dengan yang lain lagi. Untuk sekarang yang satu ini memungkinkan saya mengerem lebih keras" tambah Pecco yang akhirnya berbicara soal ban baru yang dia gunakan dalam test. Ban yang diuji memiliki kompon baru yang lebih keras.

"Jelas sebuah langkah maju, karena ban yang lain tidak bisa digunakan, terutama saat mengubah arah. Hari ini saya sedikit kesulitan saat masuk tikungan, tapi dengan kompon yang lebih keras itu jadi terasa normal" kata Pecco yang akhirnya sebagai raja rekor di #SepangTest kemarin ditanya soal siapa yang lebih baik dari pengamatan di atas tahtanya.

"Sulit untuk menilai selama test, tapi secara keseluruhan saya menemukan Bastianini, Jorge dan Marquez sangat kompetitif. KTM dan Aprilia juga tidak buruk. Saya pikir awal kejuaraan akan lebih kompetitif dibandingkan beberapa tahun terakhir. Lalu Marc telah berkembang pesat dalam tiga hari ini. Sebelumnya dia baik-baik saja, hari ini dia terbukti kompetitif. Dia memiliki delapan gelar dan tahu bagaimana beradaptasi. Acosta? Dia membuat kemajuan luar biasa dan team mendukungnya" kata Pecco yang akhirnya ditanya soal #CalonIkanNiuBaru rookie Acosta yang punya catatan lap lebih baik dari8di simulasi balapan. Acosta juga ternyata sempat ngintil dia di simulasi itu (si cemen Marc bilang Menyerang adalah strategi Acosta yang sama dengannya).


"Saya tidak melihatnya, tapi saya tahu dia melebar di tikungan pertama. Apalagi ketika saya masuk kembali (selesai menikung), saya mendengar suara berisik (Acosta crash). Dia pasti tertipu oleh track. Sebuah kesalahan rookie" kata Pecco santai enggan terintimidasi oleh rookie (sudah biasa digituin si cemen soalnya ekekekek). Pada akhirnya target tahun ini seperti yang gw bilang di podcast bulan lalu: Jurdun lagi kli bisa tutup gelar lebih cepat.

"Tujuannya selalu sama. Memenangkan Kejuaraan Dunia dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mencapainya. Tekanan tidak membuat saya kuatir, justru itu adalah stimulus" tutupnya tenang karena dua tahun berhadapan dengan tekanan, sekarang dia sudah mengerti cara menanganinya.

Soooo, besok gw cuti posting yak. Lagi hari raya dan gw lagi ke sana-sini. Lusa baru posting lagi yak. Ekekekekek.


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar